Bagaimana Menggalang Dana Publik?

Mei 08, 2013 No Comments by

Berbicara tentang menggalang dana public sebetulnya banyak hal yang bisa dilakukan. Prinsip dasarnya adalah bahwa perubahan sosial bukan barang publik yang gratis dan itu harus diperjuangkan. Saat ini banyak organisasi yang didanai oleh donor luar negeri dan tidak bersifat permanen. Artinya berbicara keberlanjutan sebuah organisasi tidak bisa hanya mengandalkan dari donor saja.

Beberapa problem yang dialami oleh organisasi di Indonesia, baik itu yang berbentuk Yayasan, perhimpunan dan lain sebagainya. diantaranya:

1. Tidak Mengakar

banyak organisasi yang tidak memperhatikan basis, artinya mereka asik dengan dunianya. Masyarakat yang menjadi penerima manfaat atas gerakan yang dilakukan oleh Organisasi tersebut tidak dijalin dengan baik. Dengan kata lain untuk menjadi organisasi public, maka hubungan antara masyarakat dan organisasi anda harus baik.

2. Public Ownership

ini adalah implikasi dari “mengakar” diatas. Tidak terjalin baiknya hubungan antara basis dengan organisasi anda, maka ini merupakan problem terbesar organisasi ketika organisasi “digoyang”, organisasi tersebut minim dukungan. Artinya, organisasi publik yang sesungguhnya adalah organisasi yang menyuarakan aspirasi public dan membangun hubungan baik dengan publik.

3. Addicted to Aid

Kecanduan menerima bantuan juga merupakan masalah bagi organisasi anda. Perlu di fikirkan juga ketika si pemberi donor tidak lagi dapat mendonorkan uangnya kepada organisasi anda, dan rasa “candu” tersebut masih melekat pada organisasi anda, maka organisasi anda terancam bubar.

4. Donor Driven

Intervensi donor terhadap penggunaan bantuan juga menjadi masalah bagi OMS. pada akhirnya OMS hanya bisa melakukan apa yang sudah diajukan ke donor.

Dari keempat masalah diatas kemudian muncul pertanyaan, apakah masyarakat Indonesia enggan menyumbang? jawabannya adalah masyarakat Indonesia gemar sekali menyumbang. Ini terlihat dari banyaknya masyarakat Indonesia yang menyumbang kegiatan-kegiatan karitatif dan keagamaan seperti menyumbang pembangunan tempat ibadah, menyumbang bayi yang sakit, menyumbang korban bencana alam dan lain-lain.

Pertanyaan lanjutannya adalah mengapa masyarakat Indonesia minim dalam mendonasikan uangnya pada gerakan sosial yang dilakukan oleh organisasi masyarakat sipil (OMS)?, jawabannya sangat sederhana sekali, OMS/ NGO tidak pernah meminta. Masyarakat menganggap bahwa OMS sudah mapan karena sudah di danai oleh donor. Hal inilah yang harus disadari oleh OMS.

OMS harus melibatkan publik sebagai bagian dari gerakan mereka. Melihat keberhasilan WWF dan Greenpeace yang telah memiliki donator lebih dari 40.000, menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia gemar menyumbang. Motif menyumbangnya pun bukan karena kasihan tetapi lebih kepada mereka ingin terlibat dalam gerakan tersebut. Hal ini juga yang menggugah ICW untuk melakukan hal serupa dalam menggalang dana publik. Banyaknya aktifitas ICW yang tidak bisa didanai donor seperti investigasi kasus, aksi penolakan dan lain-lain membuat ICW putar otak untuk mendapatkan dana dengan cara fundaraising public.

Mengapa pilihannya fundraising publik? Keterlibatan publik sebagai penerima manfaat dari sebuah gerakan adalah modal utama bagi OMS dalam independensi dan keberlanjutannya. Potensi besar yang ada di public membuat gerakan ini menjadi efektif.

1

Metode Fundraising ICW

2

Capaian Donasi Auto Debet ICW

3

Sumber: Kelas Kyutri, Jumat, 22 Maret 2013.

Bentuk Penggalangan, Mobilisasi Sumberdaya

About the author

lingkarLSM hadir untuk menemani pertumbuhan. Kami mengidamkan masyarakat sipil yang jujur dan punya harga diri. Kami membayangkan ribuan organisasi baru akan tumbuh dalam tahun-tahun perubahan ke depan. Inilah mimpi, tujuan dan pilihan peran kami. Paling tidak, kami sudah memberanikan diri memulai sebuah inisiatif; dan berharap langkah kecil ini akan mendorong perubahan besar.
No Responses to “Bagaimana Menggalang Dana Publik?”

Leave a Reply