Lima Hal Penting dalam Yayasan Komunitas
Dikutip dari Paket Informasi “Yayasan Komunitas” yang diterbitkan oleh Yayasan Kemala.
Dalam setiap rencana strategis selayaknya memuat pula aspek penggalangan sumber dana. Sebuah Yayasan Komunitas yang sukses umumnya berhasil mengembangkan kreatifitas menggalang dana dan aktivitas kemanusiaan, lalu memadukannya dengan apik. Tentu saja manajemen juga penting untuk terus dibenahi. Memang sungguh vital bagi suatu Yayasan Komunitas untuk berhasil merancang, menjalankan, dan terus-menerus mengembangkan agenda menggalang dana agar organisasi bisa tetap menjalankan perannya.
Pengalaman selama ini mencatatkan lima hal penting dalam yayasan komunitas, yaitu misi, tujuan, strategi, rencana evaluasi, dan kegiatan penggalangan dana.
1. Merumuskan Misi
Pernyataan Misi merupakan titik awal penjabaran cerita jati diri suatu Yayasan Komunitas. Meski singkat, pernyataan visi ingin menyampaikan pesan yang kuat kepada orang banyak, organisasi lain, serta para penyumbang yang seringkali berlainan kepentingan. Beberapa bahasan yang harus dituangkan pada pernyataan misi adalah :
- Wilayah geografis yang akan dilayani yayasan.
- Keinginan yayasan untuk bermitra dengan para pemberi dana.
- Keterbukaan yayasan dalam menyampaikan berbagai masalah di dalam masyarakat.
- Keanggotaan yayasan, sedapat mungkin merekrut mereka yang selama ini dikenal sebagai tokoh masyarakat yang teruji memiliki kepedulian dan komitmen nyata bagi masyarakat.
INGAT
Jangan terlalu memusat pada satu masalah saja. Sebuah Yayasan Komunitas harus menjadi “payung” yang cukup besar untuk menampung berbagai macam masalah dan kepentingan di dalam masyarakat. Yayasan Komunitas perlu memilih dengan tepat dan tegas wilayah yang akan mereka layani. Batas wilayah tidak harus selalu administratif-geografis, tetapi bisa juga batasan sosial atau budaya, misalnya: wilayah kumuh, atau etnik tertentu.
2. Merumuskan Tujuan
Rencana menggalang dana harus juga meliputi beberapa tujuan atau hasil yang ingin dicapai. Rangkaian tujuan yayasan sebaiknya mengacu untuk:
- Bagian rencana ini harus menjawab sebuah pertanyaan besar: “Seperti apakah sukses itu?”
- Advokasi: misalnya perubahan dalam perundang-undangan yang menyokong pendanaan, kebijakan publik yang berkaitan dengan dengan organisasi nirlaba dan perbuatan kemanusiaan.
- Pengelolaan dan kepemimpinan: misalnya tanggung jawab direksi dan para karyawan dalam menggalang dana, serta kesempatan-kesempatan pengembangan direksi dan karyawan.
- Kepemimpinan dalam masyarakat: misalnya inisiasi berbagai kegiatan,
- Pengetahuan mengenai komunitas lembaga nirlaba: seperti kunjungan lapangan secara berkala.
- Sumber keuangan dan pendukung lainnya: seperti jumlah uang yang akan digunakan untuk berbagai tujuan, jumlah dana yang akan diciptakan, termasuk pengelompokan dan penilaian terhadap calon pemberi dana.
3. Menyusun Strategi
Setiap tujuan rencana menggalang dana harus dilengkapi pula dengan penjelasan langkah-langkah mencapai tujuan tersebut.
Meliputi:
- Jadwal atau tenggang waktu untuk mencapai tujuan.
- Pelaksana dan tanggung jawab mereka dalam mencapai tujuan tersebut.
- Perhitungan sumber daya yang dibutuhkan: SDM, keuangan, atau produk lainnya.
- Perangkat dan strategi komunikasi atau marketing.
Terkadang, akan sangat membantu apabila menyusun informasi tersebut dalam bentuk matrix.
4. Merencanakan Evaluasi
Rencana menggalang dana harus meliputi mekanisme pemantauan dan evaluasi kemajuan yayasan dalam melengkapi rencana strategi. Pertanyaan yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan rencana evaluasi meliputi:
- Kepada siapa kita mendengar? Baik di dalam yayasan maupun di dalam masyarakat.
- Apa kebutuhan masyarakat dan bagaimana cara menjawabnya?
- Kesuksesan apa yang kita miliki untuk meyakinkan anggota masyarakat?
- Seberapa efektif dan hemat biaya kegiatan penggalangan dana yang dilaksanakan?
5. Kegiatan Menggalang dana
Setiap dukungan selalu diberikan karena kehadiran pesan. Sampaikanlah pesan dengan jelas dan konsisten tentang tujuan dan fokus pelayanan anda. Akan sangat bermanfaat untuk penggalangan dana jika anda sempat menginvestasikan waktu dan pikiran untuk merumuskan dan mengemas pesan yayasan.
Yayasan juga perlu mengidentifikasi calon penyumbang dan bentuk dukungan yang bervariasi berupa uang, barang, keterampilan, jasa, atau bentuk lainnya.
Identifikasi ini akan sangat menolong dalam mengemas pesan sehingga sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan pendonor.
Buat daftar calon penyumbang, lalu bayangkan dan galilah apa yang menarik perhatian mereka agar mau menyumbang. Tak perlu ragu untuk mengejar orang-orang yang sangat kaya. Cobalah untuk mendekati beberapa kelompok potensial ini:
- Para profesional, seperti pengacara, arsitek, atau dokter.
- Para pemimpin sipil dan organisasi nirlaba.
- Para ulama.
- Para kolega dari orang-orang yang saat ini memberikan sumbangannya.
- Kaum muda.
- Kelompok-kelompok minoritas.