Si Bima Kebanggaan Bandung
Sebagai pemain sepak bola, posisi Robby Darwis di lapangan hijau memang center back. Tapi dia bisa berlari dari mana saja untuk mempertajam serangan, bahkan mencetak gol.
Ketangguhan fisiknya merupakan hasil tempaan di tempat lahir dan besarnya di Lembang, Kabupaten Bandung. Selain bercuaca sejuk, di wilayah ini banyak lapangan sepak bola. Berpostur tubuh besar, Robby tumbuh sebagai pemain hebat.
Sukses bermain di salah satu klub liga amatir Bandung, FC Setia, tim Persib Senior yang kala itu diasuh pelatih asal Polandia, Marek Janota, tertarik mengajaknya bergabung. Bagian pertahanan adalah posisi yang paling tepat untuknya. Pelatih mana pun pasti sepakat, mengingat posturnya tubuhnya.
Bersama klub berjuluk Maung Bandung itu, dia merebut berbagai trofi juara di era 1980-an dan 1990-an. Namanya semakin berkibar sampai ke mancanegara. tapi dia sempat kehilangan kesempatan membela tim nasional di ajang Sea Games 1993 karena mendapat hukuman kartu merah saat membela FC Selangor, Malaysia. Konon kartu “angker” dalam sepakbola yang diterimanya itu merupakan rekayasa dari berbagai pihak yang “ketakutan” atas kehadirannya di lapangan.
Meski mengakhiri kariernya di tim persikab kabupaten Bandung, semua Viking, nama lain untuk pendukung Persib, selain Bobotoh, tetap menjadikannya sebagai legenda. Tak banyak pemain yang diberi julukan oleh Viking, sebagai tanda hormat. Robby mendapatkan julukan itu. “Si Bima,” kata mereka.
Tercacat sebagai pegawai Bank Bni, Robby tak benar-benar meninggalkan sepak bola. Robby menjadi asisten pelatih tim bentukan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang dikomandoi Alfred Riedl.
Walaupun masa kecil diawali bermain sepak bola sebagai hobi, lingkungan tempat di mana saya tinggal yang kesehariannya bermain sepak bola dan terkadang sampai tidak mengingat waktu untuk melakukan hal yang lainnya.
Sampailah pada saya masa SMP, di mana saya masuk klub Persib Bandung yang begitu penuh perjuangan karena di situ banyak pemain-pemain yang sudah berpengalaman dan menorehkan prestasi yang baik.
Namun, tidak menjadi satu kendala bagi saya walaupun harus bersaing dengan pemain-pemain yang bagus. Akan tetapi, itu menjadi satu hal positif dan motivasi bagi saya untuk bisa bermain di Persib lebih baik lagi.
Persib yang memberi warna tersendiri dalam hidup saya. Dalam belajar, berlatih, dan berjuang untuk meningkatkan kualitas diri dalam bermain sepak bola.
Banyak hal yang saya dapat dari sepak bola itu sendiri yaitu rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang solid, karena itu, dalam sebuah tim tidak akan sukses. Namum, harus diiringi dengan strategi yang baik. Karena strategi yang baik dan inovatif akan saling berkesinambungan yang mengakibatkan terbentuknya satu tim yang solid sehingga akan mencapai hasil dan prestasi yang gemilang.
Sumber: Surat Dari & Untuk Pemimpin, Penulis: Robby Darwis, Hal: 231-232.