Solusi Listrik dan Hutan
Pontianak, Kompas – Energi listrik mikrohidro jadi solusi pemerataan layanan listrik bagi masyarakat pedalaman. Pemanfaatan energi bersumber debit air konsisten itu juga memotivasi warga menjaga hutan.
”Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sangat dibutuhkan masyarakat di Kalimantan yang dijuluki ’Pulau 1.000 Sungai’,” kata Tuti Hendrawati Mintarsih, Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Kalimantan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kamis (28/2), di Pontianak, Kalimantan Barat.
Sebulan lalu, pihaknya memberi bantuan dua PLTMH (masing-masing 20 kilowatt) kepada masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Sambas dan Sanggau. Itu memenuhi kebutuhan 100-200 keluarga yang tinggal 8 jam perjalanan darat dan sungai dari Pontianak.
Andi Noor Kusumah, pelaksana tugas Kepala Bidang Pengendalian, Pemanfaatan Ruang, dan Sumber Daya Alam PPE Kalimantan, mengatakan, pembangkit listrik mikrohidro diharapkan meningkatkan pendapatan masyarakat. Masyarakat didorong mengolah lada sebelum dijual.
Upaya memotivasi masyarakat menjaga hutan melalui pemberian mikrohidro juga dilakukan di Sulawesi. Di Sulsel dan Sulut, Kementerian Kehutanan menyalurkan mikrohidro bagi masyarakat pedalaman.
Menurut Kepala Balai Penelitian Kehutanan Manado Mochtar Mahfudz, strategi serupa diterapkan di Desa Mengkang, Lolayan, sekitar Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. PLTMH berkapasitas 10 kW itu merangsang ekonomi warga. Dengan pembangkit listrik itu, warga bisa membuat kerajinan hingga malam. (ICH)
Sumber: KOMPAS, Jumat 01 Maret 2013.