Pentingnya Pemikiran Strategis dalam Proses Perencanaan

Mei 02, 2012 No Comments by

Pemikiran strategis jauh lebih merupakan proses intuitif atau perasaan dibandingkan perencanaan jangka panjang atau taktis. Pada awalnya yang penting adalah memperoleh kesatuan pendapat di antara anggota tim manajemen mengenai sifat dan lingkup bisnis anda, prinsip yang akan menjadi dasar operasi anda, dan arah yang akan anda tuju sebagai suatu organisasi. Jadi penekanannya bukan pada mempersoalkan cara mencapai hasil yang mungkin anda perlukan. Pemikiran strategis adalah arena untuk memimpikan masa depan tanpa harus dihambat oleh hal-hal praktis. Dengan kata lain, anda bukan saja diperbolehkan memproyeksikan seperti apakah bentuk organisasi anda di masa datang tanpa perlu mengkhawatirkan apakah hal itu bisa dilaksanakan, tetapi memang sikap semacam inilah yang diharapkan.

Sebagai permulaan, memberi batasan mengenai bagaimana menggunakan istilah nilai-nilai, misi, visi, dan strategi:

  1. Nilai-nilai mewakili pendirian filosofis manajer yang bertanggung jawab untuk menuntun organisasi anda meniti perjalanan yang berhasil. Sebagian dari nilai ini ada yang bersifat tetap, seperti sikap anda mengenai etika, kualitas, dan keselamatan. Nilai lain, seperti respons terhadap pelanggan, keberagaman produk/jasa, dan profitabilitas, bisa berubah pada suatu saat, bergantung pada sifat bisnis anda. Nilai berfungsi sebagai landasan pemikiran anda pada saat anda mengolah misi , visi, dan strategi.
  2. Misi adalah pernyataan yang menjelaskan konsep organisasi anda, sifat bisnis yang anda geluti, alasan keberadaan anda, pihak yang anda layani, dan prinsip serta nilai yang anda jadikan landasan untuk berbisnis.
  3. Visi adalah representasi dari apa yang anda yakini sebagai bentuk organisasi anda di masa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder penting lainnya. Pernyataan visi bisa tersendiri atau menjadi bagian dari pernyataan misi anda.
  4. Strategi menunjukkan arah yang harus dituju oleh organisasi anda, sebagai daya dorong, dan faktor utama lainnya yang akan membantu anda menentukan produk, jasa, dan pasar anda di masa depan.

Maksimal tiga pernyataan terpisah akan dihasilkan oleh proses pemikiran strategis: pernyataan misi, pernyataan visi, dan pemyataan strategis. Anda bisa berkesimpulan bahwa ketiga pemyataan ini dapat digabungkan menjadi dua atau bahkan satu pernyataan. Saya pernah menyaksikan organisasi yang mempunyai pernyataan sampai lima buah. Menurut penilaian saya hal seperti ini cenderung membingungkan ketimbang memperjelas posisi organisasi itu. Walaupun demikian, ada manfaatnya jika kita sebelumnya melihat nilai, misi, visi, dan strategi secara terpisah untuk mengetahui apa wawasan yang dapat diberikannya. Lalu anda dapat memutuskan apakah akan lebih menguntungkan jika anda mengkombinasikan beberapa di antaranya atau seluruhnya, atau membiarkannya tetap terpisah. Paling tidak, anda perlu mempunyai pernyataan misi yang menurut penilaian saya merupakan dokumen terpenting satu-satunya yang akan anda buat dalam proses perencanaan anda.

Sumber: Buku Pedoman Pemikiran Strategis, penulis: George L. Morrisey, halaman: 6-7.

Rencana Strategis, Rencana Taktis, Sasaran dan Pendekatan

About the author

lingkarLSM hadir untuk menemani pertumbuhan. Kami mengidamkan masyarakat sipil yang jujur dan punya harga diri. Kami membayangkan ribuan organisasi baru akan tumbuh dalam tahun-tahun perubahan ke depan. Inilah mimpi, tujuan dan pilihan peran kami. Paling tidak, kami sudah memberanikan diri memulai sebuah inisiatif; dan berharap langkah kecil ini akan mendorong perubahan besar.
No Responses to “Pentingnya Pemikiran Strategis dalam Proses Perencanaan”

Leave a Reply