Menghidupkan Taman Kota

Okt 26, 2013 No Comments by

Sabtu (19/10) siang, Rizki Rinaldi (29) terlihat asyik memilah berbagai jenis sampah non-organik di sebuah sudut Taman Cattleya, Grogol, Jakarta Barat. Di hadapannya terhampar puluhan botol plastik, kardus, disket, dan aneka benda lain. Ditemani istri dan anaknya, Rizki memilih sejumlah barang bekas itu, lalu merangkainya menjadi berbentuk robot.

Beberapa kali Rizki berkonsultasi dengan Slamet Riyadi (63), pendiri Komunitas Lumintu Recycle Robotic, yang menyediakan berbagai jenis sampah itu. ”Ini mau nyoba bikin robot buat anak. Iseng-iseng aja,” kata warga Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu.

Kesibukan Rizki itu berlangsung dalam acara Festival Taman 2013 yang digelar di Taman Cattleya pada 19-20 Oktober 2013. Acara yang melibatkan 45 komunitas itu bertujuan untuk menghidupkan kegiatan di taman-taman kota, khususnya di Jakarta dan sekitarnya.

Para pegiat komunitas itu memamerkan hasil karya mereka dan juga mengajak pengunjung melakukan berbagai kegiatan. Salah satu contohnya adalah Lumintu Recycle Robotic yang mengajak pengunjung merangkai robot dari barang bekas.

Sementara itu, Jakarta Birdwacther mengajak warga mengenali burung yang pernah mereka temui di berbagai lokasi di Jakarta. Adapun Himpunan Astronomi Amatir Jakarta mempersilakan pengunjung melihat bintang melalui teleskop.

Ketua Panitia Festival Taman 2013 Bayu Wardhana mengatakan, festival taman yang dimulai tahun ini akan diselenggarakan rutin ke depan. ”Kali ini, kami sengaja memilih Taman Cattleya karena taman ini belum banyak dikenal dan letaknya tak mudah dijangkau,” ujarnya.

Ucapan Bayu sama sekali tak salah. Belum banyak warga Ibu Kota tahu soal taman seluas 4 hektar yang diresmikan pada 1 Desember 2007 itu. Padahal, taman ini terletak di daerah ramai, yakni di pinggir Jalan S Parman dari arah Slipi menuju Grogol (tepatnya sebelum belokan ke arah Jalan Tol Kebon Jeruk). ”Pamor taman ini kalah dengan mal di dekatnya,” kata Nirwono Joga, pengamat perkotaan yang ikut menggagas Festival Taman 2013.

Nirwono mengatakan, ada 1.178 taman di Jakarta, tetapi masih sedikit yang diketahui warga, apalagi dikunjungi secara rutin. Ketidaktahuan itu mengkhawatirkan karena warga juga tak akan tahu jika suatu saat ada taman yang berubah menjadi permukiman atau perkantoran. Padahal, taman punya fungsi penting, yakni sebagai paru-paru kota dan daerah resapan air.

Taman juga merupakan ruang interaksi warga yang dibutuhkan untuk menjaga harmoni sosial. ”Itulah kenapa sangat penting menumbuhkan ’budaya bertaman’, supaya warga suka berkunjung ke taman dan ikut merawatnya,” kata Nirwono.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjanji bakal menggelar lebih banyak acara di taman-taman di Jakarta mulai akhir tahun ini. ”Yang awal nanti kita akan mulai di taman Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio kalau sudah jadi,” ujarnya.

Jokowi berjanji akan memperbaiki fasilitas di taman yang dinilai masih kurang. ”Selain itu, menurut rencana, bangku taman akan kami ubah sehingga cukup untuk duduk satu orang saja, agar tidak dipakai tidur atau pacaran,” katanya. (K02)

Sumber: KOMPAS, Sabtu, 19 Oktober 2013.

Berita

About the author

lingkarLSM hadir untuk menemani pertumbuhan. Kami mengidamkan masyarakat sipil yang jujur dan punya harga diri. Kami membayangkan ribuan organisasi baru akan tumbuh dalam tahun-tahun perubahan ke depan. Inilah mimpi, tujuan dan pilihan peran kami. Paling tidak, kami sudah memberanikan diri memulai sebuah inisiatif; dan berharap langkah kecil ini akan mendorong perubahan besar.
No Responses to “Menghidupkan Taman Kota”

Leave a Reply