Koperasi Kunci Pembangunan
JAKARTA– Memasuki usia 64 tahun, koperasi terus menunjukkan diri sebagai gerakan yang berkembang pesat dan menjanjikan. Selama 2011 transaksi kegiatan koperasi mencapai Rp93,7 triliun.
Perkembangan koperasi juga bisa dilihat dari jumlah dan anggotanya yang terus mengalami kenaikan pertahun.“ Jumlah koperasi pada 2011 mengalami pertumbuhan 20,1% dibandingkan Desember 2008 sebesar 154.964 unit.
Pertumbuhan koperasi yang signifikan diikuti pertumbuhan kegiatan koperasi dengan transaksi Rp93,7 triliun atau meningkat Rp28,83 triliun (29,63%) dibandingkan Desember 2008,”tutur Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Syarif Hasan pada peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-64 di Jakarta kemarin.
Syarif Hasan menjelaskan, selain jumlah unit koperasi yang terus bertambah, jumlah anggotanya juga terus menunjukkan angka yang menggembirakan. Bila pada Desember 2008 anggota koperasi baru mencapai 27.318.619 orang, pada 2011 angkanya juga sudah berada pada 30.478.955 orang atau meningkat sebesar 11,15%.
Jumlah koperasi kini mencapai 186.907 buah. Jumlah unit serta anggota koperasi yang terus bertambah ini menunjukkan sisi positif dari pembangunan. “Ini menunjukkan bahwa dapat dipastikan telah terjadi penyerapan tenaga kerja, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan anggota koperasi atau rakyat Indonesia,”ujarnya.
Melihat perkembangan koperasi yang terus mengalami kemajuan, Syarif Hasan menilai pemberdayaan koperasi dan UKM bisa menjadi kunci pembangunan. Terlebih, gerakan tersebut mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat dan mampu menyentuh kehidupan hingga ke daerah- daerah.
Kendati demikian, Syarif Hasan mengakui masih butuh kerja keras untuk mengembangkan koperasi karena banyak koperasi yang belum bisa bangkit bahkan kinerjanya menurun. “Ini tugas kami untuk tetap membina, memfasilitasi, dan melakukan pemberdayaan agar koperasi yang belum berhasil dapat bangkit dan tumbuh menjadi koperasi kuat,” imbuhnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak semua pihak untuk ikut mendorong revitalisasi dan kebangkitan koperasi. Revitalisasi tersebut diharapkan bisa berjalan dalam lima tahun mendatang mulai 2012 hingga 2017. Revitalisasi ini selaras dengan pencanangan 2012 sebagai Tahun Koperasi Sedunia oleh PBB.
“Dengan sasaran yang jelas kita lakukan revitalisasi dan kebangkitan gerakan koperasi di seluruh Indonesia 2012- 2017. Kita ingin koperasi makin berkembang di seluruh wilayah Tanah Air,”papar Presiden. Presiden SBY mengingatkan sejak didirikan 64 tahun yang lalu, gerakan koperasi telah mampu menunjukkan eksistensinya sebagai wadah tempat bernaung dan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
Bukan hanya beranggotakan semua kalangan masyarakat, koperasi juga mampu menembus sekat-sekat wilayah mulai dari perkotaan, kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan dan desa.
“Gerakan koperasi tumbuh di berbagai lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, di lembaga-lembaga kecil, menengah, hingga besar; bahkan di berbagai perwakilan negara kita di luar negeri,” ujarnya.
Mengingat begitu besar peran dan manfaat koperasi dalam menggerakkan ekonomi rakyat, pemerintah akan terus menciptakan iklim yang kondusif bagi pemberdayaan koperasi, peningkatan kapasitas permodalan, penataan manajerial, dan perluasan bidang usaha.
Perluasan akses permodalan misalnya digulirkan dengan mempermudah akses koperasi kepada kalangan perbankan serta lembaga keuangan dan pembiayaan. “Selain memperluas akses permodalan,koperasi kita juga arahkan untuk memperbesar peluang usaha serta menumbuhkan iklim persaingan yang makin sehat antarkoperasi dan UMKM,” katanya.
Dalam kesempatan kemarin, pemerintah juga menyalurkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai kurang lebih Rp106,715 miliar. Kredit sebesar itu akan disalurkan melalui sembilan bank pemerintah dan swasta kepada ratusan anggota koperasi serta pelaku UMKM.
Sumber: Seputar Indonesia, Rabu, 13 Juli 2011