Kesenian Seharusnya Menjadi Bagian Hidup

Jan 29, 2014 No Comments by

Kesenian seharusnya tidak dimaknai sebagai sebuah proyek yang hanya menampilkan gebyar tanpa makna. Kesenian seharusnya menjadi bagian hidup yang dilakoni para pelaku kesenian sebagai cara untuk merespons kehidupan dan menjalin hubungan antarmanusia yang lebih erat.

Dalam Dialog Maneges Gunung yang digelar Rabu (18/12) di Bentara Budaya Jakarta, kesenian yang dilakoni Komunitas Lima Gunung telah menjadi bagian yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Warga melakoni kesenian bukan semata untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan untuk berinteraksi dengan alam dan lingkungan sekitar mereka.

Komunitas Lima Gunung berada di sekitar Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yaitu di kawasan Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh. Komunitas ini terdiri atas warga desa yang merupakan pegiat kesenian dan kebudayaan yang dalam keseharian bekerja sebagai petani sayuran.

Penggerak kesenian dari kawasan Gunung Merapi, Sitras Anjilin, yang mengelola Padepokan Seni Cipto Budoyo di Dusun Tutup Ngisor, menuturkan, kesenian yang dilakoni warga telah mengubah wajah dusun yang semula daerah tertinggal dan jarang dikunjungi orang menjadi pusat pertemuan manusia.

Penggerak kesenian dari Gunung Sumbing, Pangardi, menambahkan, bagi warga di Gunung Sumbing, hal yang jauh lebih penting dalam berkesenian justru bukan kesenian itu sendiri, melainkan komunitas yang terbentuk dari aktivitas kesenian yang dilakoni warga.

Pegiat kesenian Adi Wicaksono mengatakan, Komunitas Lima Gunung adalah komunitas yang solid meski segala hal diatur dengan cara yang serba lentur. (DOE)

Sumber: KOMPAS, Kamis, 19 Desember 2013.

Berita

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Kesenian Seharusnya Menjadi Bagian Hidup”

Leave a Reply