Kerelawanan, Sebuah Panggilan Jiwa
Relawan adalah pihak-pihak yang memberikan sumbangan tenaga, pikiran, pengetahuan dan keahliannya kepada pihak lain yang membutuhkan, untuk mencapai sebuah tujuan. Pada dasarnya fitrah individu adalah kebaikan, maka menjadi relawan merupakan salah satu cara untuk menyalurkan kecenderungan individu kepada kebaikan melalui aksi nyata yang memberikan manfaat bagi pihak lain.
Sifat rela, selain dipesankan oleh ajaran agama, juga merupakan bagian dari tradisi dan budaya. Masyarakat memiliki ikatan yang antara lain terwujud dalam kegiatan yang bersifat sukarela, misalnya kebersamaan dalam menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan. Di pelosok tanah air, bahkan, kerelewanan dirayakan dengan meriah. Misalnya dalam kegiatan pembangunan rumah di desa-desa di pulau Jawa, persiapan perayaan adat di pulau Bali, acara perkabungan dan pemakaman di Tana Toraja, dan banyak contoh lainnya.
Dalam kehidupan moderen, kerelawanan juga mendapat tempat khusus. Anak-anak muda dari keluarga mampu, menyisihkan waktu untuk mengajar membaca di perkampungan pinggiran Jakarta ataupun di komunitas marjinal bawah jalan tol. Kalangan profesional, karyawan dan kelas menengah, berjejaring bahu membahu mengumpulkan buku-buku, kemudian mendistribusikannya bagi kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan.
Musibah bencana yang bertubi-tubi menimpa Indonesia, juga menjadi magnet bagi munculnya jiwa-jiwa relawan. Seorang pengusaha, sukarela menerbangkan sendiri pesawat miliknya untuk membantu korban bencana Tsunami di Aceh. Aksi para relawan menggetarkan hati siapa saja yang menyimak pengorbanan mereka. Kerelewanan adalah sebuah potensi yang dapat digerakkan untuk melakukan perbaikan kehidupan dan keadilan sosial di tanah air.
Sumber: Kelas Kyutri, Jumat, 12 April 2013.