Skenario Proyek Pesisir
Ukuran Keberhasilan disusun berdasarkan skenario yang menunjukkan banyaknya tantangan dalam mengelola proyek konservasi di seluruh dunia. Proyek-proyek ini dilaksanakan oleh berbagai macam kelompok, termasuk LSM, pemerintah, komunitas lokal, dan kelompok-kelompok advokasi. Kita akan memakai skenario-skenario ini untuk memberikan gambaran pendekatan dalam perencanaan, pengelolaan, dan pemantauan proyek. Walaupun skenario-skenario ini bersifat hipotetis, skenario ini didasarkan atas lokasi dan proyek yang nyata. Kami berharap bahwa Anda akan menemukan elemen-elemen proyek Anda di dalam skenario-skenario tersebut, sehingga dapat memberikan gagasan bagi lokasi proyek Anda. Proyek-proyek dalam skenario-skenario ini telah dilaksanakan oleh tim proyek kami.
Skenario Pesisir
Andaikan Anda adalah anak seorang pemimpin tradisional di desa pesisir yang berpendidikan formal dan telah dipilih oleh masyarakat untuk membantu menemukan cara terbaik dalam mempertahankan sumber-sumber penghasilan mereka bagi generasi mendatang. Desa Anda terletak di muara sungai yang mengalir dari hutan di dataran tinggi ke hutan bakau di Teluk Bocoro. Penduduk desa mendapatkan sebagian besar makanan mereka dari mencari ikan dan kerang-kerangan di sungai dan terumbu karang di sekitar teluk tersebut. Mereka memasak makanan dan membangun rumah dengan menggunakan kayu dari hutan bakau yang tumbuh di sekitar pantai. Selama beberapa tahun belakangan ini, Anda dan warga desa lainnya menyadari bahwa penduduk desa-desa tetangga semakin banyak yang datang ke tempat pencarian ikan tradisional desa Anda. Selain itu, kapal-kapal nelayan besar dari luar negeri telah mulai beroperasi di area yang sama. Para tetua masyarakat juga memperhatikan bahwa nelayan lokal harus pergi lebih jauh dari desa demi mendapatkan jumlah ikan yang cukup untuk dikonsumsi sendiri dan dijual, dan ikan yang mereka tangkap tinggal ikan-ikan yang semakin kecil. Selain itu, lumpur dan polusi yang masuk ke sungai telah merusak banyak terumbu karang. Juga kini semakin sulit mendapatkan udang di daerah pantai dekat sungai-sungai kecil di mana pohon bakau telah banyak ditebang. Para tetua sekarang mengusulkan untuk meningkatkan sistem pengelolaan sumber daya tradisional untuk konservasi sumber daya flora dan fauna di teluk tersebut demi kepentingan generasi-generasi masa depan.
Skenario Lahan Basah
Andaikan Anda adalah manajer sebuah cabang kelompok advokasi konservasi yang para anggotanya tinggal di dekat daerah aliran sungai (DAS) Everson. Lahan basah di DAS ini berperan penting sebagai habitat bagi burung-burung migran dan sejumlah spesies ikan dan binatang buruan. Spesies-spesies ini sangat mendukung pemanfaatan area ini sebagai tempat rekreasi, yakni sebagai tempat pengamatan burung, berperahu, memancing dan berburu. Lahan basah ini juga merupakan bagian dari sumber air bagi wilayah-wilayah perkotaan utama di DAS tersebut. Lahan basah ini terancam oleh adanya pertumbuhan pembangunan dan urbanisasi, termasuk pembuatan jalan dan pengerukan. Lahan basah ini juga dipengaruhi oleh polusi air (khususnya oleh bahan-bahan kimia pertanian) dan invasi flora dan fauna eksotik. Anda berencana untuk bekerja dengan pemilik lahan dan pemerintah untuk mendapatkan hak konservasi atas lahan yang terdiri dari lahan basah yang kritis dan habitat di daerah hulu. Organisasi Anda juga berharap dapat memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya habitat di daerah hulu untuk memelihara kelangsungan lahan basah tersebut. Anda juga berharap dapat membuat suatu rencana pengelolaan untuk membantu mengendalikan dampak yang ditimbulkan oleh spesies asing.
Tantangan yang umum ditemukan dalam skenario-skenario kami dan seluruh proyek konservasi dan pembangunanlainnya adalah mampu mengukur keberhasilan dari intervensi-intervensi proyek. Untuk menjamin terwujudnya dampak konservasi yang diinginkan, Anda perlu mengetahui tindakan mana saja yang dapat dijalankan dan mana yang tidak—dan Anda harus tahu mengapa demikian. Anda juga perlu memastikan bahwa aktivitas proyek Anda mempunyai dampak positif terhadap para pemangku kepentingan yang memang direncanakan memperoleh manfaat dari proyek.
Tanpa perencanaan dan pemantauan yang memadai, Anda tidak mempunyai kepastian untuk mengetahui apakah proyek tersebut menghasilkan perubahan positif atau justru menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan. Tambahan lagi, kami percaya bahwa orang yang paling memenuhi syarat untuk merancang, mengelola dan memantau proyek adalah praktisi yang berbasis lapangan dan pemangku kepentingan lokal yang telah terbiasa dengan kondisi setempat, bukan “pakar” atau “tenaga profesional” dari luar.
Akhirnya, bila Anda didukung oleh organisasi-organisasi luar atau bekerja dengan/untuk komunitas lokal, Anda harus mampu menunjukkan kepada mereka bahwa Anda sedang bekerja untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan pada awal proyek. Menanggapi tantangan pengukuran dampak proyek, semakin banyak praktisi berupaya untuk sepenuhnya menyatukan pemantauanke dalam kegiatan perancangan dan pengelolaan proyek-proyek mereka. Motivasi ini adalah suatu keyakinan kuat bahwa walapun hambatan-hambatan ini nyata, mereka dapat dan harus diatasi demi keberhasilan proyek-proyek konservasi dan pembangunan ini. Akhirnya, dan mungkin ini yang paling penting, orang dapat merasa bahwa mereka tahu bagaimana merancang rencana pengelolaan dan pemantauan yang komprehensif dan berguna.
Disarikan dari buku: Ukuran Keberhasilan, Penulis: Richard Margoluis, Nick Salafsky, Halaman: 5-8.