Satu Pohon, Sejuta Harapan dan Masa Depan

Jan 13, 2014 No Comments by

Oleh: Siti Fatimah Nasution

Kita manusia adalah makhluk hidup yang tinggal, tumbuh dan berkembang dialam ini. namun kita bukan satu-satunya makhluk hidup yang tinggal dimuka bumi. Tuhan sang pencipta alam menciptakan berbagai jenis makhluk hidup di bumi seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Hal itu menandakan kita harus bisa hidup serasi dan berdampingan sesuai dengan keselarasan alam.

Bumi diciptakan dengan berbagai kekayaan dan keindahan alamnya, seperti tumbuhan, pohon-pohon, hutan, lembah, gunung bak lukisan keagungan sang pencipta alam ini. Alam yang asri nan sejuk menjadikan kita sebagai manusia hidup dengan tenang dan damai. Bumi sebagian besar dikelilingi oleh lautan dan hutan. Setiap negara memiliki kadar keindahan dan kekayaan alamnya masing-masing.

Begitupun gambaran yang ada di negara kita “Indonesia”, Indonesia pada zaman dahulu dikenal sebagai “zamrud khatulistiwa” satu-satunya negara di benua asia dengan kekayaan alam yang sangat melimpah, terkenal akan kehijauan hutannya. Indonesia menjadi negara yang subur sehingga disini semua tumbuhan dapat hidup dan berkembang dengan baik sesuai dengan letak goegrafisnya yang terlintasi oleh garis khatulistiwa.

Namun keindahan dan pujian itu hanyalah gambaran masa lalu dari negeri ini, kita bisa lihat sekarang betapa menangisnya alam ini. pesona dari kekayaan itu bak hilang dengan tangan-tangan kotor yang serakah akan kenikmatan dunia. Hutan-hutan kini telah gundul, telah dialihkan menjadi pemukiman ataupun demi kepentingan industri sepihak.

Sangat sedih bila melihat alam kita ini sekarang, perkembangan teknologi yang maju dan tumbuhlah masyarakat-masyarakat yang pintar sadar akan inovasi-inovasi terbaru. Namun sayangnya hal itu pula yang dapat menyebabkan efek negatif pada alam kita ini. kemajuan teknologi menawarkan peralatan-peralatan yang memudahkan melakukan aktifitas berat dirumah. Contohnya saja kemunculan Air Conditioner atau yang sering kita sebut AC kini dengan mudah dapat kita beli.

Dengan mudah pula kita dapat melihatnya terpasang sangat banyak diperusahaan-perusahaan dan rumah-rumah masyarakat. padahal penggunaan AC ini dapat menimbulkan efek negatif terhadap alam. Penggunaan ion-ion dalam AC dapat merusak lapisan ozon bumi, hal inilah yang disebut sebagai gejala global warming. Setelah itu maka bumi akan dengan mudah rusak dengan munculnya radiasi-radiasi matahari yang nantinya tidak hanya merusak bumi namun bisa membahayakan makhluk hidup yang tinggal dibumi.

Hal itu pulalah yang menjadi kewaspadaan bagi kita sebagai manusia, radiasi matahari tentu sangat berdampak negatif. Radiasi matahari bisa menyebabkan penyakit kanker kulit, kulit kita yang tipis dan mudah rusak itu bila terpapar terus menerus oleh sinar matahari berlebih yang mengandung ultraviolet diatas ambang kewajaran bisa menyebabkan kulit kita mengalami kerusakan dan hal itu yang mudah membuat kita terkena penyakit ini

Itu adalah sedikit dampak dari kemajuan teknologi yang pada akhirnya akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia, tanpa memikirkan keseimbangan alam bukan berarti manusia bisa mencipatakan sesuatu dengan tujuan kesenangannya sendiri dan melupakan bahwa kita tidak hidup sendiri dibumi ini. ekosisitem alam itu membutuhkan keselarasan antara manusia, hewan dan tumbuhan.

Kecerdasan dan kemajuan teknologi serta media ini jika dilihat dari kacamata yang berbeda memang sangat ironis. Manusia dengan mudah mengalihkan kesatuan alam demi kepentingannya sendiri, pohon-pohon ditebang dan dirusak yang mengaikbatkan gundulnya hutan. Reboisasi hutan sudah tidak dihiraukan lagi, hutan yang berwarna hijau itu kini menjadi warna-warni karena telah dialih fungsikan sebagai pemukiman penduduk.

Manusia tidak hanya bertanggung jawab kepada sesama manusia itu sendiri, namun manusia juga bertanggung jawab akan kekokohan alam, kita juga harus memikirkan kelestarian hewan-hewan yang hidup disana. Jika hutan kini berganti fungsi maka para hewan akan kehilangan habitat dan ekosistemnya dialam. Mereka akan kehilangan tempat hidupnya dan pada akhirnya hewan-hewan ini pun akan mati dan punah karena alam tak dapat lagi mereka tempati.

 

Media vs Alam

Media kini tumbuh dengan cepat karena teknologi yang berkembang saat ini menjadi kiblat manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Media, merusak alam. Apakah pernyataan itu benar dan terbukti, saya pikir hal itu memang benar terjadi. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia dengan medianya merusak alam dimana meraka tinggal.

Contohnya iklan perumahan dan apartemen kini marak kita lihat ditelevisi, seperti iklan paramount apartement atau lokasi apartemen podomoro yang sangat sosialita saat ini. tapi apa anda tahu, bisnis seperti ini dapat merusak alam. Mereka bilang berada dikawasan yang sejuk udaranya dan sangat indah pemandangannya. Tapi hal inilah yang menjadi tagline bagi mereka yang mau membuka usaha jasa dengan bisnis bangunan.

Kehidupan masyakarat yang konsumtif dan hedonis ini memang berdampak negative bagi kelangsungan kelestarian alam. Para pebisnis ini mampu dengan mudahnya merubah kawasa alam yang kental akan keindahannya menjadi gedung-gedung bertingkat demi pemuasaan uang bagi kehidupan. Sekarang dimana-mana baik dikota besar maupun desa telah dirambah oleh pembangunan-pembangunan berbentuk perumahan. Yang pembangunanya tentu membutuhkan lokasi yang luas dan strategis.

Media membuka pintu bagi mereka yang serakah akan alam. Iklan, promosi dan investasi inilah yang membuat peluang bagi bisnis ini untuk berkembang. Sehingga yang lainpun akan mengikuti bisnis yang menjanjikan ini. membeli lahan dan lokasi yang murah itu biasanya berada dikawasan yang masih memiliki alam yang kuat. Perdesaan kini mnenjadi lokasi yang sangat menjanjikan, jika bangunan satu sukses maka bangunan-bangunan lain pun akan tumbuh dan mengisi kerusakan alam ini.

Media yang memiliki fungsi sebagai alat hiburan dan informasi ini, membuat masyarakat dengan mudah mengkonsumsi apa yang ditampilkan media, apalagi kehidupan manusia setiap harinya tak pernah lepas dari peran aktif media. Media bisa membawa dampak positif bagi kelangsungan makhluk hidup namun tidak sedikit media yang digunakan untuk maksud dan tujuan yang berdampak negatif pada kelangsungan kekuatan alam dan lingkunan.

Padahal dengan alam inilah harapan dan masa depan bagi generasi penerus kita hidup. Alam menyimpan sejuta harapan bagi mereka yang mendiaminya. Bukan hanya manusia yang membutuhkan alam namun hewan dan tumbuhan pun membutuhkan alam. Maka alam adalah tanggung jawab kita semua, dan menusia bertanggung jawab lebih pada kelangusungan kelestarian alam.

Karena satu pohon yang berada di alam merupakan harapan dan masa depan bagi setiap makhluk hidup, pohon sama seperti kita ia kecil lalu tumbuh dan berkembang. Pohon pun memiliki keluarga seperti kita. Seperti kita dari generasi ke generasi. Ada generasi kakek-nenek, mama-papa, kita, lalu nanti kita menjadi papa-mama dan menjadi kakek-nenek. Maka rawatlah pohon sebagaimana mereka tumbuh dengan sejuta harapan dan masa depan.

Sumber: Kompasiana, Selasa, 26 November 2013.

Berita

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Satu Pohon, Sejuta Harapan dan Masa Depan”

Leave a Reply