Permainan Hindar Ranjau

Agu 11, 2012 No Comments by

Trainer membuat suatu bagian seperti pada permainan congklak. Setiap peserta dalam satu kelompok harus melangkah ke dalam kotak, tetapi tidak boleh menginjak kotak ranjau (trainer sudah mempunyai catatan letak ranjau). Dengan tanda peluit, trainer memberikan tanda jika mereka menginjak ranjau. Jika ada yang menginjak ranjau, maka peserta harus mengulangi dari langkah awal (dari kotak pertama). Penentuan pemenang oleh kecepatan akumulasi waktu untuk semua anggota dalam kelompok.

Tujuan

Tujuan melatih kekompakan, ketelitian, dan kerja sama secara tim.

Cara Permainan

Format             : Berkelompok

Waktu               : 15 – 35 menit

Tempat            : Di luar ruangan

Materi              : Peluit Stopwatch, catatan tempat yang beranjau

Peserta             : 15 – 30 orang

Seluruh peserta dibagi dalam beberapa kelompok. Satu kelompok diberi bagan berupa gambar petak-petak di lantai atau tanah. Oleh karena itu, permainan sebaiknya dilakukan di luar ruangan. Namun, akan lebih baik jika tempat permainan adalah sebuah bidang datar supaya bisa dibuat gambar petak-petak secara jelas. Gambar petak-petak bisa dibuat dari kapur atau garis biasa di tanah.

Seluruh peserta di dalam tim wajib melakukan lompatan dari suatu petak ke petak lainnya. Pada setiap langkah yang ditempuh, tiap peserta tidak boleh menginjak petak yang beranjau. Sebelumnya, trainer telah menyiapkan bagan yang setiap baris memiliki satu dua, atau tiga petak yang beranjau, akibatnya, jika peserta menginjak petak, maka dia harus meneruskan langkahnya mulai dari awal. Jika temannya pun menginjak petak yang beranjau, maka dia harus berhenti dan temannya yang lain mulai melangkah dari petak yang pertama. Begitu seterusnya ke ujung akhir petak-petak yang digambarkan. Permainan menghendaki kerja sama tim yang baik, yaitu harus saling memperhatikan langkah anggota tim yang sedang menyusuri petak. Jika langkah orang pertama salah maka orang kedua harus belajar dari kesalahan orang pertama. Orang ketiga belajar dari kesalahan orang kedua dan seterusnya. Harapan setiap kelompok adalah bisa menempuh sampai ke garis akhir dalam waktu secepat mungkin. Peran penting tim yang lainnya adalah memberikan petunjuk pada anggota tim yang melangkah, petak mana yang tidak boleh diinjak dan yang seharusnya dipilih.

Finish

10

X X X X  

9

  X   X  

8

X        

7

    X   X

6

    X X  

5

X        

X4

  X X    

3

  X   X  

2

    X X X

1

X X      

Start

Tanda “X” adalah daerah ranjau, jika diinjak oleh peserta mati. Peserta harus diganti pemain berikutnya.

Diskusi

  1. Apakah kendala orang yang pertama melangkah?
  2. Bagaimana cara belajar supaya ranjau yang sama tidak diinjak kedua kali?
  3. Siapa yang paling tepat dalam memberika aba-aba?
  4. Bagaimana cara membuat tim yang solid?
  5. Kelompok manakah yang biasanya paling cepat melangkah, dengan sedikit atau tanpa kesalahan?

Pembahasan

Permainan mengajarkan bagaimana saling mempertahankan dalam satu tim. Jika temannya melangkah, di satu petak mungkin berhasil dan di petak yang lain gagal pula. Kumpulan antara gagal dan berhasil jika benar-benar dicermati dalam tim, maka akan menjadi kekompakan yang bisa mempercepat waktu tim. Ada yang cerdas, yaitu setiap tim mencoba membaca tren tempat ranjau berada. Jika langkah pertama memilihkan langkah yang alurnya, mereka mencoba memilihkan langkah yang zig-zag pula untuk langkah berikutnya. Begitu pula bagi peserta berikutnya yang melangkah, dia harus mengikuti salah melangkah di baris kedua, dia tidak pertama salah melangkah di baris kedua, dia tidak memilihnya kembali sebagai pijakan.

Dalam kehidupan operasional sehari-hari di organisasi, situasi sejenis permainan terjadi pula. Tim harus kompak dalam melangkah. Setiap anggota tim harus cermat memperhatikan langkah pendahulunya. Jika lancar, maka langkah perlu diteruskan. Namun, jika langkah pendahulunya salah, maka langkah orang kedua, ketiga, dan seterusnya harus memilih alternatif lainnya. Ada unsur learning process atau proses belajar untuk setiap langkah yang dilalui. Proses belajar akan menjadi berarti dan dalam satu tim. Oleh karena itu, jika ada satu anggota lupa akan sesuatu, anggota yang lain bisa mengingatkan. Kekurangan salah satu anggota bisa ditopang oleh anggota lainnya. Jadi, pelaksanaan yang disertai menerima dan memberi bisa membuahkan hasil maksimal.

Kumpulan orang pandai belum tentu membuahkan hasil yang cerdas. Pernah ada suatu tim sepak bola yang semua permainannya adalah pemain bintang, mereka adalah All Europe Selection. Penjaga gawang terbaik dari Belanda, Back dari Perancis, Gelandang orang Inggris, dan Penyerang dari Jerman dan Rusia. Ketika diadu dengan klub dari Chile, mereka kalah 1-3. Secara perorangan, tim All Europe Selection sangat hebat, diatas rata-rata pemain lawan. Namun, secara tim, mereka belum padu. All Europe Selection perlu banyak waktu untuk saling menyesuaikan, baik strategi penyerangan maupun saling bantu di lini pertahanan. Sebaliknya, klub dari Chile adalah kumpulan pemain amatir, tetapi sangat kompak karena mereka sering latihan bersama; apa yang harus dilakukan ketika di serang dan ketika menyerang, dari rusuk mana yang paling tepat. Mereka sudah padu. Itu pula menjadi gambaran kelompok kerja orang di kantor. Mereka perlu kompak. Seperti halnya sepakbola, jika perlu memberlakukan pertahanan berlapis, maka saat satu orang dilewati musuh, teman lainnya datang membantu.

Dukungan kolega dalam satu tim sangat berarti untuk keseluruhan tim. Permainan dapat memberikan inspirasi akan keseriusan masing-masing anggota kelompok dalam mempertahankan rekan satu tim yang berjuang. Di organisasi ada front of the house staff ada pula back of the house staff. Ketika rekan satu tim sedang menangani pelanggan bermasalah, bukan hanya orang front of the house yang patut mendukung, tetapi dari back of the house. Ketika seorang salesman harus menghadapi “serangan” gencar dari pelanggan yang berkeluh-kesah, maka orang accounting bisa mendukung dari segi dukungan data finansial, seorang HRD bisa membantu dari segi proteksi karyawan dan seorang pemimpin organisasi bisa membantu menengahi serta menyelesaikan permasalahan. Yang pasti, satu tim yang berkerja sama dengan satu hati akan bisa menjinakan pelanggan yang sedang marah besar, tentu dengan cara profesional pula.

Variasi

Setiap kelompok bisa pula mendapatkan peta penempatan ranjau secara berbeda-beda dan diundi.

Disarikan dari buku: Team Building, Penulis: Adi Soenarno.

Sumberdaya Manusia

About the author

lingkarLSM hadir untuk menemani pertumbuhan. Kami mengidamkan masyarakat sipil yang jujur dan punya harga diri. Kami membayangkan ribuan organisasi baru akan tumbuh dalam tahun-tahun perubahan ke depan. Inilah mimpi, tujuan dan pilihan peran kami. Paling tidak, kami sudah memberanikan diri memulai sebuah inisiatif; dan berharap langkah kecil ini akan mendorong perubahan besar.
No Responses to “Permainan Hindar Ranjau”

Leave a Reply