Penelitian Evaluasi (Evaluation Research) Bagian 2/4
Tahap 1. Pemahaman Umum
Seperti apa peta besarnya?
Dibutuhkan waktu khusus di awal proses evaluasi untuk memahami keseluruhan gambar besar program. Langkah pemahaman ini sangat berguna untuk menentukan titik tekan dan meminimalisasi faktor-faktor yang tak terduga dalam sebuah proses evaluasi.
Beberapa potongan gambar yang harus dikumpulkan dalam menyusun peta besar antara lain:
a. Apa tujuan program? Dan bagaimana program diselenggarakan?
Tujuan program sendiri biasanya didefinisikan bertingkat. Pemahaman atas kendali dan keterlibatan pihak-pihak lain dalam pencapaian tujuan bertingkat tersebut sangatlah penting. Development Objectives atau Goals merupakan ukuran kontribusi bagi perubahan di tingkat masyarakat, lingkungan, dan kebijakan publik, di mana peran pihak-pihak lain juga akan sangat menentukan ketercapaian tujuan tersebut.
Enable Objectives atau Purposes merupakan ukuran bagi perubahan di tingkat kelompok sasaran yang didukung. Management Objectives atau Output merupakan ukuran kinerja pelaksanaan program.
Pemahaman juga harus dilakukan atas fokus area, sasaran strategis pada masing-masing fokus area, pola pendekatan yang dilakukan, instrumen intervensi apa yang digunakan serta bagaimana struktur pengelola program dibangun.
b. Bagaimana mekanisme pelaporan program?
Format pelaporan program akan menggambarkan dimensi (keluasan dan kedalaman) pelaksanaan program. Alur pelaporan, mencakup: jenis laporan, siapa penyusunnya, kepada siapa distribusi laporan, serta frekuensi pelaporan akan memberikan gambaran atas alur koordinasi dan otorisasi dalam pelaksanaan program.
Pemahaman ini juga akan membimbing evaluator dalam proses riset literer atas laporan-laporan kemajuan pelaksanaan program.
c. Apa tujuan evaluasi?
Tujuan evaluasi mesti digali dengan baik. Apakah tujuan evaluasi hanya semata-mata mengumpulkan umpan balik bagi pengembangan dan penyempurnaan program, ataukah terdapat tujuan-tujuan lain, baik yang lebih khusus maupun tujuan lain yang bahkan lebih luas.
Evaluator perlu melakukan identifikasi siapa saja pihak-pihak yang akan menjadi pengguna utama hasil evaluasi tersebut. Pemahaman atasnya akan membantu evaluator dalam menentukan pertanyaan kunci dalam evaluasi.
d. Apa konteks lokal/lapangan pelaksanaan program?
Evaluasi bukan sebuah proses penelitian yang dilakukan di laboratorium. Evaluasi harus benar-benar menimbang konteks lokal atau konteks lapangan dari permasalahan pelaksanaan program. Tidak ada program yang sungguh steril dari aspek politik dan tarikan berbagai kepentingan.
Diperlukan pemahaman atas siapa saja pihak pemangku kepentingan dalam program tersebut. Juga perlu dianalisa tingkat kontroversi (pro dan kontra) dari program serta pihak mana saja yang nantinya harus menyikapi temuan evaluasi.
Seluruh pemahaman ini sangat penting untuk dipertimbangkan, namun tidak untuk memberikan pembatasan atas proses evaluasinya sendiri. Pemahaman atas hal ini akan membantu evaluator dalam mempertajam tipe pertanyaan, dan menentukan cara pengukuran serta pelaporan temuan evaluasi.
e. Berapa waktu dan sumber daya evaluasi yang bisa digunakan?
Batasan atas waktu dan sumber daya (dana, maupun tenaga evaluator) yang dapat digunakan akan mempengaruhi teknik dan metodologi yang digunakan, serta penentuan cakupan perolehan data (keseluruhan atau sampling) yang bisa dilakukan.