Kapan Outcome Mapping Digunakan?

Jan 13, 2014 No Comments by

Outcome Mapping (OM) adalah suatu pendekatan perencanaan, pemantauan dan evaluasi yang terpadu dan paling baik digunakan saat awal program setelah fokus utama program ditentukan. Hal ini berarti bahwa program perlu menetapkan arah strategis atau isu utama terlebih dahulu sebelum mengembangkan sebuah kerangka Outcome Mapping. Langkah persiapan ini sering disebut dengan ‘Step 0’ yang diterjemahkan sebagai Langkah 0.

Setelah langkah 0 dilakukan, OM dapat membantu memilih siapa yang akan dipengaruhi, dalam hal apa, dan melalui kegiatan apa. Hal ini memungkinkan suatu program untuk merancang sebuah system pemantauan dan evaluasi yang dapat membantu mendokumentasikan dan mengelola hasil-hasil Capaian program. OM sangat efektif bila digunakan sejak tahap perencanaan, karena membantu program focus dalam mendukung perubahan yang spesifik pada Mitra-Mitra Langsung-nya.

Jadi OM membantu program menjelaskan apa yang ingin dicapai, dengan siapa, dan bagaimana. Kemudian menawarkan sebuah metode untuk memantau perubahan-perubahan pada Mitra-Mitra Langsung dan perubahan di dalam program sebagai sebuah organisasi. OM juga mendorong program untuk secara teratur melihat bagaimana cara meningkatkan kinerjanya. OM juga dapat digunakan sebagai perangkat untuk melakukan penilaian akhir program, jika tujuan Evaluasi akhir adalah untuk memelajari program secara keseluruhan.

Pengalaman menunjukkan bahwa Outcome Mapping dapat dilakukan bersama dengan alat-alat perencanaan program yang lain seperti: Analisis kekuatan dan kelemahan (SWOT analisys), analisis situasi (situational analisys), pemetaan para pihak (stakeholder mapping). Ataupun dikombinasikan dengan model pendekatan perencanaan, pemantauan dan evaluasi program lainnya, misalnya: Logframe, Cerita Perubahan yang Berarti (Most Significant Change), dan manajemen berbasis hasil (Result-Based management). Bahkan, kenyataan saat ini menunjukkan bahwa setiap program yang memakai OM melakukan penyesuaian yang dianggap perlu agar pas dengan realitas dan kebutuhan program itu. Namun, buku ini tidak menyediakan petunjuk tentang cara-cara melakukan adaptasi terhadap Outcome Mapping.

Satu aspek penting dari Outcome Mapping adalah fakta bahwa Outcome Mapping didasari suatu pola pikir (paradigma) yang berbeda. OM didasari logika berpikir alternatif dan mendorong praktik monitoring dan evaluasi yang berorientasi pada pembelajaran.

Program dan organisasi yang ingin memakai OM perlu memastikan dukungan dari manajemen, termasuk kemauan mereka untuk menciptakan kondisi pengembangan kapasitas staf.

Selengkapnya dapat dilihat dan didownload di Unduh kategori Panduan.

Metode Pemetikan, Pemantauan dan Evaluasi, Pengukuran Dampak

About the author

lingkarLSM hadir untuk menemani pertumbuhan. Kami mengidamkan masyarakat sipil yang jujur dan punya harga diri. Kami membayangkan ribuan organisasi baru akan tumbuh dalam tahun-tahun perubahan ke depan. Inilah mimpi, tujuan dan pilihan peran kami. Paling tidak, kami sudah memberanikan diri memulai sebuah inisiatif; dan berharap langkah kecil ini akan mendorong perubahan besar.
No Responses to “Kapan Outcome Mapping Digunakan?”

Leave a Reply