Metode Kuantitatif dalam Pemantauan Proyek
Ada dua metode kuantitatif yang secara khusus berguna bagi pemantauan proyek-proyek konservasi dan pembangunan yaitu menelusuri catatan proyek dan survei formal.
Penelusuran Catatan Proyek
Penelusuran catatan proyek meliputi perancangan sebuah formulir yang akan digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif, seperti keuntungan dan kerugian bisnis, tingkat partisipasi masyarakat, dan angka-angka produksi. Kadang-kadang, catatan secara otomatis ditelusuri sebagai bagian dari kegiatan rutin pengelolaan proyek.
Penelusuran catatan dapat merupakan cara yang relatif mudah untuk memperoleh data penting. Penelusuran catatan dapat juga membutuhkan waktu staf yang minimal. Staf dengan pengetahuan memasukkan, menyusun dan menganalisa data numerik.
Survei Formal
Survei formal seringkali digunakan untuk mengumpulkan data sosial dan biologi. Dalam sebuah survei sosial yang formal, anggota tim pemantau mewawancarai para responden dengan menanyakan sejumlah pertanyaan yang didaftar dalam sebuah kuesioner dan mencatat jawaban-jawaban dengan menggunakan sebuah daftar dari berbagai kemungkinan tanggapan. Ketika merancang suatu kuesioner sosial, pertimbangan yang hati-hati harus diberikan kepada setiap pertanyaan. Kebanyakan orang cenderung untuk memasukkan terlalu banyak pertanyaan dalam kuesioner. Anda ingin menjamin untuk mengumpulkan hanya data yang diperlukan saja, karena menanyakan pertanyaan yang tidak penting hanya akan membuang waktu dan mengaburkan pertanyaan-pertanyaan yang penting.
Survei formal mengandalkan sensus atau pengambilan sampel dengan peluang sehingga hasilnya, dalam teori, merupakan gambaran dari populasi yang disurvei. Survei formal memberikan kepada Anda sebuah pengukuran dan sebuah perkiraan dari keakuratan pengukuran tersebut. Ini berarti bahwa Anda secara umum dapat yakin seberapa dekat hasil Anda mencerminkan kenyataan di lokasi.
Cukup mudah untuk melatih staf lapangan dalam melaksanakan survei formal. Tingkat keterampilan bagian teknik ini biasanya kurang dituntut dibanding dengan melakukan wawancara yang efektif terhadap informan kunci, atau membuat diskusi kelompok terfokus, walaupun analisis data menuntut tingkat keterampilan yang tinggi.
Pengelolaan dan analisis survei formal menuntut staf yang terlatih dengan baik dalam menggunakan teknik-teknik ini, dan yang memiliki pengetahuan statistika dasar. Bila diperlukan sebuah komputer, seseorang harus terampil dalam program-program perangkat lunak yang akan digunakan untuk analisis data.
Disarikan dari buku: Ukuran Keberhasilan, Penulis: Richard Margoluis, Nick Salafsky.