Menetapkan Kebutuhan Informasi Khusus dari Khalayak Target
Menetapkan Kebutuhan Informasi Khusus dari Khalayak Target Anda
Langkah selanjutnya dalam mengembangkan Rencana Pemantauan adalah menentukan kebutuhan informasi khusus dari khalayak target Anda. Proyek apa saja akan mempunyai ratusan kemungkinan pertanyaan yang secara potensial dapat ditanyakan. Tantangan utama Anda dalam merancang suatu rencana pemantauan adalah hanya berfokus pada yang paling penting. Kalau Anda baru saja mulai mengembangkan suatu Rencana Pemantauan, akan sangat sulit untuk membayangkan informasi apa yang perlu dicari. Tapi jangan khawatir. Saat ini Anda mempunyai saat yang baik untuk memulai keseluruhan proses. Semua kerja keras dan pemikiran yang telah Anda investasikan dalam mengembangkan suatu Model Konseptual Proyek dan Rencana Pengelolaan bagi proyek Anda akan membuat tugas menjadi lebih mudah untuk menentukan apa yang perlu Anda pantau.
Kebutuhan Informasi
- Untuk melestarikan ekosistem padang rumput dan sabana Taman Nasional Karimara. (Berdasarkan pada kondisi target).
- Sasaran 1. Memberikan 20% penerimaan kotor dari karcis masuk Taman pada 7 komunitas di sekitar Taman Nasional Karimara pada akhir tahun ketiga proyek. (Kebutuhan uang tunai).
- Sasaran 2a. Pada akhir proyek (Desember 2001), semua hotel dan kegiatan wisata lokal membuang limbah dengan cara-cara yang tidak mengontaminasi Taman dan daerah sekitarnya. (Polusi yang terlokalisasi, pariwisata komersial).
- Sasaran 2b. Pada akhir proyek semua hotel dan oprator wisata lokal mengikuti pedoman Taman Nasional Karimara dalam mengamati satwaliar dan melakukan kegiatan lain di Taman. (Gangguan reproduksi dan migrasi satwaliar, Degradasi, penggunaan ekosistem secara berlebihan ).
- Sasaran 3a. Pada akhir proyek, tidak ada lagi pembakaran yang dilakukan penduduk yang tidak dikendalikan di dalam suaka margasatwa di sekitar Taman untuk membuahkan rumput bagi ternak di dalam batas Taman. (Penyakit dari ternak dan anjig, Degradasi, penggunaan ekosistem secara berlebihan).
- Sasaran 3b. Dalam dua tahun terakhir proyek, tidak ada laporan kejadian tentang peternak yang menggembalaka ternaknya di dalam Taman. (Penyakit dari ternak anjing, Degradasi: Penggunaan ekosistem secara berlebihan).
- Sasaran 4. Untuk mengurangi sebesar 90% kejadian perburuan liar di dalam Taman dan suaka margasatwa pada akhir proyek. (Perubahan di dalam Taman, perudbahan di sekitar Taman, perubahan oleh masyarakat secara legal dan ilegal).
Titik awal yang jelas bagi pemantauan adalah tujuan dan sasaran yang telah disusun dalam Rencana Pengelolaan Anda. Seperti telah dikatakan sebelumnya, tujuan Anda adalah apa yang pada akhirnya akan Anda capai. Lebih jauh lagi, sasaran Anda telah dirancang sedemikian rupa sehingga dengan mencapainya berarti mewujudkan tujuan Anda. Itu sebabnya Anda ingin memantau kemajuan proyek dalam mencapai tujuan dan sasaran. Jadi kebutuhan informasi pertama yang dapat Anda tuliskan hanyalah tujuan Anda dan sasaran Anda dari Rencana Pengelolaan Anda.
Setelah membuat daftar tujuan dan sasaran Anda perlu berpikir tentang kebutuhan informasi apa lagi yang mungkin diperlukan oleh Anda dan khalayak target Anda. Untuk melakukan hal tersebut, sudah waktunya kembali dan menelaah lagi Model Konseptual Proyek Anda. Setiap sasaran dihubungkan pada sebuah faktor ancaman spesifik dalam Model Konseptual Proyek. Namun, ada faktor-faktor lain dalam model tersebut yang jelas mempengaruhi kondisi sasaran, yang Anda pilih untuk tidak dimasukkan dalam proyek, baik karena (1) ancaman-ancaman tersebut tidak cukup penting, atau (2) secara realistis Anda tidak dapat berharap untuk mengubahnya. Tetapi apakah Anda perlu memantaunya untuk mengukur dampak kegiatan proyek Anda? Tentu saja. Misalnya dalam Skenario Sabana, faktor-faktor lain dalam model termasuk:
- Kekeringan
- Kebutuhan penduduk kota akan daging satwaliar
- Kebutuhan internasional akan bagian-bagian tubuh satwa
- Pertumbuhan penduduk
- Nilai-nilai sosial budaya
Faktor-faktor lain ini tidak ditangani secara langsung oleh proyek, karena berdasarkan pengalaman pembuatan peringkat ancaman, staf proyek menganggap bahwa faktor-faktor tersebut merupakan prioritas lebih rendah atau tidak mungkin dihadapi oleh proyek. Keputusan untuk tidak berurusan dengan faktor-faktor ini adalah masuk akal sulit untuk membayangkan bagaimana suatu proyek lokal dapat mengurus hal-hal seperti kekeringan atau kebutuhan internasional akan bagian-bagian tubuh satwa. Namun pada saat yang sama, faktor-faktor ini jelas mempunyai dampak baik terhadap kondisi target maupun terhadap kemampuan proyek untuk mencapai sasaran yang telah disebutkan.
Misalnya, bahkan bila staf proyek berhasil dalam mencapai sasaran mereka dalam hal menghentikan perburuan ilegal oleh masyarakat dan pemburu trofi, populasi satwaliar di taman mungkin masih menurun bila ada kekeringan yang luar biasa atau perburuan liar oleh orang asing sebagai akibat adanya kebutuhan yang meningkat terhadap daging satwaliar dari kota-kota. Jadi, walaupun proyek tersebut tidak akan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kekeringan atau permintaan daging satwaliar, masih penting bahwa staf proyek mengumpulkan informasi tentang pengaruh mereka terhadap kondisi target. Informasi ini dapat digunakan untuk (1) memastikan bahwa dampak proyek yang direncanakan tidak dibaurkan oleh perubahan faktor-faktor lain ini, dan (2) memantau faktor-faktor lain ini untuk melihat bila hal ini
kelak diperlukan dalam merancang intervensi untuk menangani faktor-faktor tersebut. Sesuai dengan hal tersebut, staf proyek menambahkan kebutuhan informasi berikut ke dalam daftar yang mereka miliki:
Kebutuhan Informasi Tambahan 1. Kepentingan relatif dari jumlah ternak dalam menentukan setatus sosial. (Berhubungan dengan faktor nilai budaya sosial)
Kebutuhan Informasi Tambahan 2. Harga daging satwaliar per kilo di ibukota propinsi. (Berhubungan dengan faktor kebutuhan masyarakat Kota akan daging satwaliar)
Kebutuhan Informasi Tambahan 3. Jumlah orang yang tinggal di desa-esa di daerah proyek. (Berhubungan dengan faktor populasi)
Kebutuhan Informasi Tambahan 4. Pembandingan tingkat hujan di kawasan tersebut dengan catatan sejarah. (Berhubungan dengan faktor kekeringan)
Di samping kebutuhan informasi yang terkait dengan faktor-faktor dalam Model Konseptual Proyek, juga penting untuk mempertahankan pikiran dan model Anda tetap terbuka bagi perubahan-perubahan baru yang mungkin terjadi di lokasi proyek. Karena itu, ketika Anda memantau proyek, Anda mungkin ingin memelihara daftar kebutuhan informasi Anda:
Kebutuhan Informasi “Faktor-faktor Baru”.
Faktor-faktor apa yang tlah muncul di lokasi yang mungkin mempengaruhi keberhasilan proyek
Disarikan dari buku: Ukuran Keberhasilan “Merancang, Mengelola, dan Memantau Proyek-Proyek Konservasi dan Pembangunan”, Penulis: Richard Margoluis dan Nick Salafsky, Hal: 95-97.