Menerapkan Kriteria dan Mengubah Konsep Tujuan Seperlunya
Tinjau setiap kriteria dan tanya ke diri Anda sendiri apakah tujuan sudah sesuai dengan kriteria. Bila tidak, maka sesuaikanlah tujuan, sehingga dapat sesuai dengan kriteria tersebut. Bila sesuai, maka lanjutkan ke kriteria berikutnya.
Tujuan yang baik harus memberikan gambaran visioner kepada seluruh anggota proyek tentang apa yang diharapkan untuk dicapai oleh proyek. Tujuan adalah apa yang Anda yakini dapat memotivasi Anda bersama mitra proyek dalam masa-masa sulit. Misalanya, Anda sedang bekerja dalam Skenario Hutan Tropis. Pada saat itu Anda mencoba untuk memetakan daerah hutan, lalu buku catatan Anda jatuh di tempat berlumpur, dan pada saat yang sama Anda digigit lalat dan nyamuk dalam suatu hujan badai yang mengerikan. Mungkin pada saat seperti itu Anda untuk mengingatkan bahwa tujuan proyek Anda adalah:
Konsep Tujuan. Untuk melestarikan hutan primer di Cagar Biosfer Indah.
Pemeliharaan hutan tak perlu diragukan lagi merupakan sesuatu yang diharapkan oleh proyek. Namun demikian, itu dapat dinyatakan dalam kalimat yang lebih mendatangkan ilham, seperti:
Tujuan, untuk memelihara hutan di Cagar Biosfer Indah bagi generasi yang akan datang.
Kebanyakan langkah dalam proses perancangan proyek menuntut pemikiran yang hati-hati. Bila sampai pada tujuan, Anda mendapat kesempatan untuk sedikit lebih ekspresif. Tujuan juga lebih mendatangkan ilham bila ditulis dalam cara yang positif. Misanya dalam Skenario Lahan Basah, bila tujuan ditulis dengan nada negatif sebagai berikut maka tidak begitu mendatangkan ilham:
Konsep Tujuan. Menghentikan perusakan habitat di lahan basah.
Tetapi akan lebih memberikan motivasi bila Anda menggantinya dengan pertanyaan positif sebagai berikut:
Tujuan. Untuk memelihara kesehatan lahan basah di DAS Everson, untuk menyediakan air di daerah perkotaan terdekat, dan memberi kesempatan kepada penduduk dan pengunjung untuk mendapat rekreasi yang berbasis kehidupan liar.
Perhatikan bahwa tujuan kedua ini pada dasarnya memberikan advokasi visi yang sama seperti yang pertama (menghentikan hilangnya lahan basah), tetapi dinyatakan dalam cara yang lebih positif.
Tujuan seharusnya mempunyai pernyataan umum yang jelas tentang apa yang ingin Anda capai. Tinggalkan hal-hal yang spesifik untuk sasaran dan kegiatan yang akan dibicarakan nanti. Anda tidak menginginkan adanya lusinan tujuan bagi sebuah proyek biasanya satu saja, dan paling banyak Anda mungkin memiliki hanya dua atau tiga, namun pada saat yang sama Anda juga tidak ingin tujuan Anda terlalu umum sehingga tidak diketahui artinya. Lagi-lagi, di sini seni yang berperan, bukan ilmu, untuk menentukan keseimbangan yang tepat. Misalnya dalam Skenario Sabana, agak terlalu khusus bila Anda mempunyai tujuan sebagai berikut:
Konsep Tujuan 1. Mengurangi pengembalaan ternak dari Desa Salaka di Taman Nasional Karimara.
Seperti yang akan Anda lihat nanti, tingkah rincian ini lebih cocok untuk kegiatan. Malahan mungkin lebih baik memiliki tujuan yang lebih umum yang mengintegrasikan konsep-konsep di atas, seperti:
Tujuan. Melestarikan ekosistem padang rumput dan sabana di Taman Nasional Karimara.
Tujuan terakhir ini jauh lebih luas dan lebih komprehensif. Pada dasarnya telah mencakup tujuan-tujuan yang lain. Namun Anda tidak menginginkan hal tersebut menjadi terlalu umum ataupun terlalu khusus. Jadi mungkin kurang baik bila Anda hanya menyatakan seperti:
Konsep Tujuan. Menyelamatkan Taman Nasional Karimara.
Tujuan ini terlalu umum. Sekali lagi, gunakan seni untuk membuat tujuan yang tidak terlalu spesifik namun juga tidak terlalu luas.
Kriteria ketiga untuk tujuan yang baik adalah singkat. Tujuan harus merupakan pernyataan yang dapat diingat dengan mudah. Anda harus dapat menuliskan tujuan dengan cara mencolok di kantor, sehingga Anda dapat melihat dan mengingatnya setiap hari. Contoh tujuan yang terlalu panjang dalam Skenario Pesisir:
Konsep Tujuan: untuk membangun daerah perlindungan untuk kehidupan laut, periode terlarang untuk mencari ikan dari spesies kritis, teknologi pencarian ikan yang tidak merusak, pembatasan ukuran ikan yang ditangkap, mengurangi pencarian ikan oleh para operator asing, penggantian bahan lain untuk kayu bakau yang saat ini digunakan untuk memasak, serta pengenalan keluarga berencana (KB)
Seperti yang akan Anda lihat nanti, konsep tujuan ini pada dasarnya adalah campuran antara sasaran dan kegiatan. Tujuan yang baik bagi proyek ini adalah sebagai berikut:
Tujuan. Menjamin tersedianya sumber daya laut bagi anak cucu kita.
Kriteria terakhir untuk tujuan yang baik adalah dapat diukur. Seperti yang Anda lihat pada bagian berikut, Anda dapat mengukur sebagian keberhasilan proyek dengan mengukur seberapa jauh sasaran telah dicapai. Namun karena keberhasilan akhirnya ditentukan oleh apakah Anda
mencapai tujuan atau tidak, Anda perlu dapat mengukur apakah Anda telah mencapainya atau belum. Bila Anda dapat menunjukkan bahwa Anda telah mencapai baik sasaran maupun tujuan, maka Anda dapat mengklaim bahwa proyek Anda berhasil. Kembali ke Skenario Sabana, salah satu konsep tujuan yang Anda tulis, relatif tidak dapat diukur:
Konsep Tujuan. Menyelamatkan Taman Nasional Karimara.
Sulit menggambarkan bagaimana kita dapat mengukur konsep penyelamatan sebuah taman nasional. Karena kita dapat mengukur perubahan-perubahan habitat sabana dan padang rumput, maka tujuan umum yang lebih dapat diukur adalah:
Tujuan. Memelihara ekosistem padang rumput dan sebuah Taman nasional Karimara.
Disarikan dari buku: Ukuran Keberhasilan “Merancang, Mengelola, dan Memantau Proyek-Proyek Konservasi dan Pembangunan”, Penulis: Richard Margoluis dan Nick Salafsky, Hal: 66-69.