Kementerian LH Kirim Tim Audit Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup mengirimkan tim ke Danau Toba, Sumatera Utara, untuk melakukan audit lingkungan. Kementerian LH juga telah meminta kepala daerah setempat untuk menghentikan sementara izin operasional perusahaan yang diduga melakukan penebangan ataupun merusak lingkungan di Danau Toba.
”Sekarang masih dalam proses dan menunggu hasilnya. Sedang kita audit lingkungan terhadap Danau Toba dan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sana. Sudah kami kirim surat resmi ke gubernur dan bupati, minta supaya izinnya sementara dihentikan dulu, terutama yang (diduga melakukan) penebangan itu,” kata Menteri LH Balthasar Kambuaya, Kamis (28/11).
Balthasar menyampaikan hal itu saat ditanya mengenai respons Kementerian LH terkait pengembalian sejumlah penghargaan lingkungan yang diterima tokoh dan masyarakat di sekitar Danau Toba.
Seperti diberitakan Kompas (6/9), peraih penghargaan tertinggi lingkungan Kalpataru, Hasoloan Manik, mengembalikan penghargaan itu ke Istana Negara. Hasoloan yang meraih Kalpataru 2010 atas nama LSM PILIHI Dairi, Sumatera Utara, mengembalikan penghargaan itu untuk mengekspresikan kegundahan dirinya menyaksikan penggundulan hutan di daerahnya. Berkali-kali penebangan itu dilaporkan, tetapi tidak direspons.
Pengembalian penghargaan juga dilakukan pegiat lingkungan dari Sumatera Utara, Wilmar Elieser Simanjorang, Kamis (14/11).
Simanjorang juga mengembalikan Toba Award kepada Gubernur Sumut, 2 Agustus 2013, dan penghargaan Wana Lestari ke Kementerian Kehutanan.
Balthasar menyatakan sudah menemui mereka yang mengembalikan penghargaan Kalpataru tersebut. Menurut dia, pengembalian penghargaan Kalpataru itu justru mencederai makna Kalpataru. Kondisi kerusakan lingkungan di sana seharusnya tidak dikaitkan dengan Kalpataru. ”Kalpataru, kan, diberikan karena dia menjadi pejuang lingkungan,” katanya. (WHY)
Sumber: KOMPAS, Jumat, 29 November 2013.
lingkarLSM.com
PENABULU ALLIANCE
KOMUNITAS KEUANGAN LSM
KYUTRI KELAS BERBAGI
RUMAH KEMUNING