Kemampuan Menanggapi Kondisi yang Berubah-ubah

Apr 12, 2012 No Comments by

Efektivitas organisasi dengan keandalan tinggi, seperti pusat kendali lalu-lintas udara, berasal dari kemampuan menanggapi kondisi yang berubah-ubah. Kesadaran kolektif, yang dapat dikembangkan dalam setiap organisasi, terdiri atas: (1) memandang setiap kegagalan sebagai masalah sistematik yang harus diselidiki dan dipelajari; (2) keengganan menyederhanakan penafsiran; (3) kepekaan terpadu mengenai pengoperasian dan pengomunikasiannya di seluruh organisasi; (4) komitmen terhadap kelenturan (resilience); dan (5) ketidakkakuan struktur pengambilan keputusan.

Contoh:

Seorang pasien didorong di atas kursi roda ke unit gawat darurat karena mengalami serangan jantung. Tim dokter dan perawat langsung bertindak. Beberapa menit kemudian, denyut jantung pasien itu akhirnya stabil dan tim tersebut pun bubar.

Awak suatu kapal induk bekerja tanpa henti, mengatur aliran pesawat yang tinggal landas dan mendarat secara teratur. Pada masa krisis, anggota-anggota awak yang mempunyai pengalaman yang tepat keluar dari satuan mereka, dengan cepat membentuk suatu kelompok untuk membendung krisis tersebut, kemudian masuk ke posisi mereka sebelumnya.

Dalam pusat kendali lalu-lintas udara yang tenang, beberapa pengendali meninggalkan tempat kerja mereka untuk membantu seorang rekannya mengatur volume lalu-lintas yang sangat sibuk. Para petugas pengendali cadangan mengisi jabatan yang lowong tersebut. Secara bertahap, orang-orang pun masuk kembali ke posisi mereka semula.

Pengamat biasa mungkin mengira semua ini adalah kegiatan yang telah diskenariokan dengan ketat dan dilatih dengan baik. Masing-masing pemain mengetahui peran mereka, telah sering menghadapi situasi ini, dan hanya perlu menuntaskan apa yang selalu mereka lakukan untuk bekerja dengan efektif dan dapat diandalkan. Namun, penelitian tentang kumpulan orang-orang yang beroperasi semacam ini yang dikenal sebagai organisasi dengan keandalan tinggi (HRO-high reliability organizations) karena potensi hasilnya yang akan mendatangkan bencana apabila mereka gagal melaksanakannya mengungkapkan bahwa malah kebalikannya yang berlaku. Keandalan organisasi-organisasi tersebut tidak terjadi semata-mata karena rutinitasnya yang telah baku, yang mengharuskan masing-masing orang melakukan jenis tindakan yang sama berulang-ulang. Sebaliknya, keandalannya berasal dari kemampuan memastikan hasil yang stabil meskipun kondisi kerja dan jawaban atas kondisi tersebut berubah-ubah secara luas.

Lebih jauh, kebanyakan organisasi mencari cara untuk memberi peluang kepada masing-masing orang guna mengembangkan keahlian, mencari dan memperbaiki kesalahan, dan menerapkan apa saja yang mereka pelajari pada setiap masalah yang baru-sesuatu yang dilakukan semua HRO dengan sebaik mungkin. Kami menyebut kompetisi organisasi ini sebagai ‘kesadaran kolektif’ (collective mindfulness). Dengan ini kami memaksudkan kemampuan kelompok dan individu untuk benar-benar menyadari segala bagian-bagian kecil yuang penting, mengamati kesalahan-kesalahan yang akan terjadi, dan mempunyai keahlian dan kebebasan bersama untuk bertindak berdasarkan apa yang mereka amati. Sama seperti kemampuan-kemampuan organisasi lainnya, kesadaran dapat dikembangkan melalui praktik-praktik keorganisasian dan kepemimpinan yang efektif.

Oleh: Karl Weick, Kathleen Sutcliffe dan David Obstfeld.

Disarikan dari buku: On High-Performance Organizations, Editor: Frances Hesselbein dan Rob Johnston, Halaman: 7-9.

Sistem dan Mekanisme, Sumberdaya Manusia

About the author

lingkarLSM hadir untuk menemani pertumbuhan. Kami mengidamkan masyarakat sipil yang jujur dan punya harga diri. Kami membayangkan ribuan organisasi baru akan tumbuh dalam tahun-tahun perubahan ke depan. Inilah mimpi, tujuan dan pilihan peran kami. Paling tidak, kami sudah memberanikan diri memulai sebuah inisiatif; dan berharap langkah kecil ini akan mendorong perubahan besar.
No Responses to “Kemampuan Menanggapi Kondisi yang Berubah-ubah”

Leave a Reply