Indeks Kemiskinan Multidimensional
Laporan Pembangunan Manusia 2010 memperkenalkan Indeks Kemiskinan Multidimensional, yang mengukur beberapa kekuarangan di rumah tangga dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan standar hidup. Titik awal 33,3 persen menjadi batas antara rumah tangga dan semua orang di dalamnya, termasuk miskin atau tidak miskin. Batas antara 20-33,3 persen menjadi batas rumah tangga yang rentan atau rentan menjadi miskin multidimensi; rumah tangga yang skornya kurang dari 20 persen berarti miskin multidimensi.
Kemiskinan pendapatan diukur dari persentase penduduk yang hidup di bawah 1,25 dollar AS per hari per orang. (Tujuan Pembangunan Millenium menggunakan ukuran kemiskinan kurang dari 1 dollar AS per hari per orang.)
IKM mengukur kekurangan serius dalam kesehatan, pendidikan, dan standar hidup. Tahun 2011 pengukuran dilakukan terhadap kekurangan lingkungan, mencakup akses terhadap bahan bakar modern untuk memasak (non kayu bakar), akses pada air bersih, dan akses pada sanitasi dasar (antara lain kakus).
Laporan Pembangunan Manusia menekankan, akses terhadap ketiga kebutuhan dasar lingkungan itu sangat penting dan tidak menyediakan kebutuhan dasar tersebut adalah pelanggaran HAM.
Tabel IKM Indonesia 2011 kembali memperlihatkan bahwa kemiskinan pendapatan memberi gambaran yang kurang utuh. Individu yang hidup diatas garis kemiskinan pendapatan berkemingkinan mengalami kekurangan dalam pendidikan, kesehatan, dan kondisi lain. Tabel memperlihatkan, 20,8 persen populasi mengalami banyak kekurangan, sementara12,2 persen lainnya rentan terhadap kemiskinan. (NMP/MH)