Pintar Mendapatkan Uang (2/3)
A. Kepercayaan adalah Saham Anda
Modal untuk menjadi kaya tidak selalu dalam bentuk uang, melainkan kepercayaan dari para relasi. Kepercayaan memang sangat mahal harganya. Anda bisa membayangkan nasib usaha Anda jika dalam tindakan Anda tidak dipercaya oleh orang lain. Kualitas personalitas Anda juga bisa diukur dari sejauh mana orang lain bisa percaya terhadap Anda.
Ahmad Najah Mustajib (2006) mengatakan bahwa kepercayaan dalam dunia usia merupakan kunci keberhasilan. Jika orang lain sudah hilang kepercayaannya terhadap Anda, besar kemungkinan Anda akan menemukan jalan buntu. Untuk itulah, Anda harus selalu menjaga kejujuran Anda dengan sebaik-baiknya, Anda harus bisa berhati-hati atas segala tindakan yang selama ini Anda lakukan dalam kehidupan Anda, sebab tindakan Anda akan memiliki corak tersendiri yang memungkinkan kehidupan Anda bisa berubah ke depan.
Membangun kepercayaan tidaklah mudah. Anda harus memulainya dari hal-hal kecil. Misal, Anda melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan keuntungan, padahal langkah yang Anda lakukan tidaklah jujur. Jika ketidakjujuran itu terus-menerus Anda lakukan, maka akan menjadi kemudian. Pada akhirnya, Anda tidak hanya menjadi orang yang tidak jujur, melainkan licik. Padahal dengan berlaku licik, sesungguhnya Anda telah mengetahui cara yang paling tepat untuk meningkatkan mutu kehidupannya.
Ada beberapa nasihat orang tua kuno yang dapat diambil manfaatnya oleh Anda sepanjang kehidupan ini, di antaranya sebagai berikut:
- Berkata dan bertindak jujur kepada semua orang. Lebih banyak orang yang hanya pintar berbicara, mengumbar seabrek kata-kata, akan tetapi realisasinya kosong. Meminjam bahasannya, Edi Cahyono (2010), no action talk only (NATO). Kenyataan seperti ini, jika dibiarkan terjadi dalam kehidupan Anda, mengakibatkan orang lain tidak akan percaya lagi terhadap Anda. Bahkan suatu ketika, di kala Anda berbicara sesuatu serius yang berkaitan dengan usaha Anda, orang lain menganggapnya sebagai omong kosong saja.
Kebalikannya, jika mampu berkata dan bertindak jujur, maka orang lain akan berpihak pada Anda. Orang lain akan menyaksikan dan percaya atas segala sesuatu yang Anda katakan. Sebab pada kenyataannya, Anda telah melakukan sesuatu yang di mata orang lain memang menjadi ungkapan Anda. Buktikan bahwa Anda tidak hanya pintar berbicara, akan tetapi Anda pintar berbuat yang nyata yang sesuai dengan harapan semua orang.
Jika semua perkataan dan perbuatan Anda dapat dipercaya oleh orang lain, usaha Anda akan lancar, dan keuangan Anda juga akan terus mengalir. Ada tiga hal agar Anda bisa menjadi manusia yang bisa berkata dan bertindak jujur. Pertama, berhati-hati jika berbicara. Ingatlah, ketika Anda ingin mengatakan sesuatu, apakah Anda sudah mengerjakannya atau belum. Kedua, lakukanlah sesuatu yang baik, yang juga Anda anjurkan kepada orang lain. Ketiga, tirulah orang lain yang memiliki kebiasaan berkata dan bertindak jujur.
- Berilah contoh yang baik kepada orang lain. “Lisanu al-hal afhahu min lisani al-magali” (Bahasa perbuatan lebih utama daripada bahasa lisan). Demikianlah nasihat Kanjeng Nabi Muhammad Saw kepada semua umatnya agar mampu menyeimbangkan antara kinerja dan perkataan. Beliau memberikan contoh terlebih dahulu sebelum memerintahkan kepada umatnya untuk melakukan sesuatu. Begitu pula, ketika Anda ingin dipercaya oleh orang lain, maka Anda harus berperilaku yang sesuai dengan perkataan Anda.
Jangan bermimpi untuk dipercaya orang lain jika Anda sedniri tak pernah melakukan sesuatu yang bisa dipercaya. Pandangan orang lain dapat dijadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupan Anda. Cobalah evaluasi diri Anda ketika mendapatkan kritik ataupun ada orang lain yang mencoba untuk meragukan Anda. Mungkin saja ada pola kerja yang kurang baik yang menyebabkan mereka mengkritik Anda.
- Jangan Terlalu Berharap kepada Orang Lain Harapan, kadang kala bisa menyingkirkan Anda dari jalan kejujuran. Dengan setumpuk harapan, Anda kemudian melakukan berbagai macam cara di luar kemampuan Anda. Anda mencoba untuk berbuat licik. Anda mengharapkan hasil yang sangat besar dari upaya yang Anda lakukan, sehingga ketika Anda tidak mendapatkannya, Anda mengalami kekecewaan yang besar pula. Padahal, segala sesuatu dalam kehidupan ini hanya bisa dicapai dengan penuh ketenangan.
Manusia yang berkualitas adalah mereka yang apabila berbuat sesuatu kepada orang lain mereka tidak mengharapkan sesuatu yang berlebihan dari orang itu. Jika Anda membangun usaha yang melibatkan orang lain, maka hendaklah mencoba memaksimalkan usaha sendiri. Jika dengan kerja sama itu, uang yang mengalir ke saku Anda masih sangat lamban, maka tentu saja Anda harus mencari cara yang lain. Ingatlah bahwa sesungguhnya orang yang ada di hadapan Anda bukanlah hewan yang dapat diperlakukan dengan sekehendak hari Anda.
Perlakukan semua orang secara manusiawi. Bila Anda merasa menjadi manusia, tentu saja Anda bersikap manusiawi pada semua orang. Anda hanya manusia yang memiliki kewajiban untuk berusaha. Persoalan seberapa banyak hasil yang Anda dapatkan, bergantung pada takaran yang diberikan Tuhan kepada Anda. Kerja masih bisa ditiru, sementara rezeki tak akan pernah bisa ditiru, merupakan nasihat dari orang tua.
Disarikan dari buku: Intisari-Intisari Inspirasional Kecerdasan Finansial, Penulis: Amrin Rau’uf, Hal: 55-60.