Kemajuan Teknologi Ambil Alih Kemampuan Otak
JAKARTA, KOMPAS – Badan dan otak perlu terus dilatih supaya bisa menghasilkan daya gerak dan daya cipta. Belakangan ini, kemajuan teknologi telah mengambil alih kemampuan otak untuk menyimpan data.
Demikian pokok persoalan yang mengemuka dalam diskusi buku Mind, Body, Spirit: Aku Bersilat, Aku Ada karya Bre Redana, di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (7/3). Hadir sebagai pembicara adalah Guru Besar Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih Gunawan Rahardja, pelatih PGB Widya Poerwoko, Bre Redana, dan moderator Direktur Eksekutif Bentara Budaya Hariadi Saptono.
Gunawan menuturkan, otak yang jarang dilatih akan terus berkurang fungsinya sebagai penyimpan data. Contoh paling sederhana saat ini adalah kemalasan orang untuk mengingat berbagai hal yang sudah bisa dicatat dan disimpan dalam perangkat komputer dan telepon seluler.
”Orang akan sulit mengingat karena otak jarang dilatih. Jadi, melatih otak dan badan itu penting walaupun sebagian fungsi menyimpan data sudah bisa diambil alih oleh perangkat teknologi,” kata Gunawan.
Bre Redana mengatakan, dengan latihan terus-menerus untuk mengolah badan, manusia dilatih untuk mengenali struktur tubuhnya. Dengan melatih pikiran atau otak, manusia disadarkan bagaimana otak memerintah tubuh.
Pengenalan terhadap badan dan otak itu akan melatih respons terhadap situasi di sekitarnya. ”Dalam silat, ambisi yang begitu besar untuk menjatuhkan lawan justru tidak akan menghasilkan apa-apa karena ambisi menjadi beban,” ujar Bre Redana.
Hariadi menjelaskan, buku itu memberikan pemahaman baru bahwa silat tidak saja merupakan seni olah tubuh. Silat bisa menciptakan gagasan kebudayaan dan puncak gagasan itu bisa tumbuh dari latihan. (aha)
Sumber: KOMPAS, Jumat 08 Maret 2013.