Kerangka Dasar Manajemen Strategik
Proses penerapan manajemen strategik mempunyai kerangka maupun pendekatan yang berbeda dari organisasi ke organisasi serta dari penulis ke penulis, yang sangat dipengaruhi oleh situasi, konsepsi/pernikiran serta pertimbangan aspek praktis dalam penerapannya. Kerangka dasar yang digunakan adalah panduan umum untuk menerjemahkan pendekatan konseptual menjadi kegiatan sehari-hari yang lebih membumi.
Kerangka dasar berpikir manajemen strategik terdiri dari 3 bagian/tahap, yaitu:
- Arsitektur Strategi, di mana pada tahap ini diadakan sintesa terhadap masukan strategi baik berupa arah maupun besaran. Proses ini merupakan rancang-bangun dan arsitek dati strategi, lebih ke arah proses ‘apa’-nya strategi. Tahapan ini terdiri dari tiga yaitu:
- Destinasi strategik, yaitu proses untuk mendefinisikan serta melakukan sintesa ke mana destinasi/arah strategi yang akan dibangun, yang biasanya meliputi visi dan misi organisasi.
- Pemikiran strategik, yaitu proses analisa dari lingkungan usaha, baik eksternal maupun internal.
- Formasi Strategik, merupakan proses formasi/rancang-bangun strategi berdasarkan arah dan posisi yang didapatkan dari destinasi strategik dan pemikiran strategik.
- Transformasi Strategi, yang terdiri dari proses komunikasi strategi dan membuat ukuran-ukuran yang sesuai, dan menyeleraskan dengan strategi, kemudian menyangkut penyelarasan setelah implementasi
- Implementasi Strategi, merupakan proses ‘bagaimana’-nya strategi. Proses ini melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang dikerahkan untuk melaksanakan strategi.
Disarikan dari buku: Operasionalisasi Strategi, Penulis: Jemsly Hutabarat, Martini Huseini, Halaman: 10-11.