Menciptakan Indikator bagi Setiap Kebutuhan Informasi
Menciptakan Satu atau Lebih Indikator bagi Setiap Kebutuhan Informasi
Setelah Anda menentukan apa yang ingin Anda ketahui dan strategi pemantauan umum Anda, langkah selanjutnya adalah menciptakan indikator-indikator khusus bagi setiap kebutuhan informasi yang akan Anda ikuti dalam seluruh kehidupan proyek. Indikator merupakan unit informasi yang diukur menurut waktu yang mendokumentasi perubahan dalam sebuah kondisi spesifik. Tujuan, sasaran yang diberikan, atau kebutuhan informasi tambahan tertentu dapat mempunyai banyak indikator. Sebuah indikator yang baik akan cocok dengan kriteria berikut:
- Dapat diukur. Dapat dicatat dan dianalisa dalam terminologi kuantitatif atau kualitatif.
- Cermat (Precise). Didefinisikan dengan cara sama oleh semua orang.
- Konsisten. Tidak berubah dengan waktu sehingga indikator itu selalu mengukur hal yang sama.
- Peka. Berubah secara proporsional sebagai tanggapan atas perubahan aktual dari kondisi atau hal yang sedang diukur.
Untuk menciptakan sebuah indikator, lihatlah tujuan, sasaran atau kebutuhan informasi tambahan yang sedang Anda pertimbangkan, dan pikirkan tentang jenis data yang perlu Anda kumpulkan untuk dinilai. Misalnya, apabila dalam Skenario Hutan Tropis tujuannya adalah sbb:
Tujuan. Memelihara hutan di Cagar Biosfer Indah bagi generasi mendatang.
Maka Anda mungkin menginginkan indikator seperti:
Indikator 1. Luas hutan (hektar) dalam zona inti cagar biosfer tersebut.
Demikian pula, bila salah satu dari sasaran Anda adalah:
Sasaran 2. Dalam tiga tahun, rencana Departemen Pekerjaan Umum untuk membangun sebuah bendungan pembangkit listrik tenaga air persis di sebelah Cagar Biosfer telah dibatalkan.
Maka Anda mungkin menginginkan sebuah indikator seperti:
Indikator 1. Status rencana pembangunan bendungan.
Dalam kedua contoh di atas, indikator-indikator yang dipilih sudah terkandung dalam tujuan atau sasaran cukup jelas seperti apa indikator itu seharusnya. Namun dalam kasus-kasus lain, mungkin diperlukan lebih banyak pemikiran untuk menemukan seperti apa indikator atau sejumlah indikator yang memadai.
Satu kasus di mana diperlukan untuk menciptakan indikator tambahan adalah ketika Anda tahu bahwa intervensi Anda mungkin mempengaruhi sistem (dijelaskan dalam Model Konseptual) di mana intervensi-intervensi itu terjadi. Dalam tujuan yang disebutkan terdahulu misalnya, selain ingin mengetahui luas hutan dalam cagar tersebut, tim mungkin memiliki indikator tentang aspek-aspek keanekaragaman hayati lain yang secara potensial akan terpengaruh oleh kegiatan pengumpulan HHNK seperti:
Indikator 2. Kepadatan spesies rotan (batang/ha);
Indikator 3. Regenerasi spesies rotan (semai/ha);
Indikator 4. Kepadatan spesies bambu (tanaman/ha).
Satu kasus lagi di mana perlu dikembangkan indikator tambahan adalah ketika situasi yang sedang Anda nilai adalah kompleks dan menuntut beberapa data untuk bisa sepenuhnya dimengerti. Misalnya, bila sasaran Anda adalah:
Sasaran 1. Pada akhir tahun kelima proyek, 10 persen keluarga di zona penyangga memenuhi 25 persen kebutuhan uang tunai tahunan dari usaha pengumpulan dan pengolahan HHNK.
Maka tidak sebuah indikatorpun yang dapat Anda ukur untuk menilai seluruh sasaran ini. Namun demikian, Anda dapat menghasilkan serangkaian indikator berikut:
Indikator 1. Persentase keluarga di daerah proyek (zona penyangga) yang mendapatkan penghasilan dari HHNK.
Indikator 2. Jumlah (rupiah/tahun) yang dihasilkan oleh rumah tangga yang terlibat dalam proyek dari HHNK.
Indikator 3. Keperluan uang tunai tahunan per rumah tangga.
Setelah Anda mengumpulkan data bagi ketiga indikator ini, Anda dapat mengkombinasikan informasi untuk menilai keberhasilan Anda dalam mencapai sasaran. Dalam kedua kasus ini jelas perlu untuk mengembangkan lebih dari satu indikator untuk menilai tujuan atau sasaran.
Sayangnya, tidak ada satu rumus yang tetap untuk menentukan kapan indikator tambahan diperlukan, atau seperti apa seharusnya. Seperti biasanya, hal ini lebih merupakan suatu seni daripada ilmu untuk menentukan indikator yang cocok bagi kebutuhan informasi tertentu.
Disarikan dari buku: Ukuran Keberhasilan “Merancang, Mengelola, dan Memantau Proyek-Proyek Konservasi dan Pembangunan”, Penulis: Richard Margoluis dan Nick Salafsky, Hal: 98-100.