Menerapkan Kriteria dan Mengubah Konsep Sasaran Seperlunya
Bahas setiap kriteria dan tanyakan kepada diri Anda apakah konsep sasaran cocok dengan kriteria itu. Bila tidak, maka sesuaikanlah sasaran agar konsep sasaran cocok dengan kriteria itu. Bila sudah cocok, maka lanjutkan pada kriteria selanjutnya.
Barangkali kriteria terpenting bagi setiap sasaran adalah bahwa sasaran harus mempunyai relevansi dengan faktor dalam proyek (ditunjukkan dalam Model Konseptual) yang sedang Anda coba pengaruhi. Sasaran yang baik akan tertulis dengan suatu cara yang menunjukkan bahwa pencapaian sasaran akan menjamin bahwa proyek akan mengubah faktor yang diinginkan, sehingga akhirnya mempengaruhi kondisi target proyek. Sasaran yang baik juga menyediakan sasaran yang dapat dipakai untuk mengukur keberhasilan intervensi proyek Anda. Salah satu kesalahan yang paling biasa dilakukan dalam menuliskan sasaran proyek adalah merancukan antara dampak dan proses. Akibatnya, banyak sasaran proyek mencampurkan dampak dan proses dan berakhir dengan mempunyai konsep sasaran A.
Apakah sasaran ini berorientasikan dampak? Pada pandangan pertama mungkin tampak baik-baik saja. Tetapi bila kita berpikir tentang hal tersebut, apakah betul-betul penting bahwa orang-orang tua telah menghadiri satu atau dua pertemuan yang menghasilkan keputusan atau apakah desa tersebut telah menghasilkan 2000 alat pengukur atau apakah proyek tersebut telah menyelenggarakan satu atau enam atau duapuluh tiga pertemuan dengan anggota masyarakat? Belum pasti. Semua ini adalah aktivitas dengan dampak yang tidak diketahui. Apa yang penting (menurut Model Konseptual kita) adalah bagaimana sikap para nelayan sudah berubah apakah mereka memanen ikan di bawah standar ukuran atau tidak? Jadi, suatu sasaran yang “berorientasikan dampak” bagi proyek yang sama mungkin adalah:
Konsep Sasaran B. Kurangi kejadian penangkapan sumber daya laut dengan ukuran di bawah standar.
Hal ini tidak berarti bahwa pertemuan pengambilan keputusan, produksi alat pengukur, dan pertemuan masyarakat tidak penting intervensi ini perlu bagi Anda untuk mencapai sasaran. Mereka cocok dalam Rencana Pengelolaan sebagai aktivitas, namun tidak cukup untuk menjamin bahwa Anda telah mempunyai dampak yang diinginkan ini.
Beberapa contoh tambahan terhadap konsep sasaran yang cocok atau tidak terhadap kriteria yang berorientasiakn dampak ditunjukan dalam tabel berikut.
Satu lagi kriteria penting bagi suatu sasaran adalah bahwa Anda dapat mengukurnya setiap saat, paling tidak secara kasar, tentang seberapa dekat Anda ke sasaran yang dicapai itu. Dalam penerapannya, untuk setiap sasaran pada dasarnya Anda memerlukan skala yang dapat Anda pakai untuk mengukur kemajuan proyek dalam mencapai sasaran tersebut.
Walaupun konsep sasaran B berorientasi pada dampak, seperti menyatakan bahwa Anda ingin mengurangi kejadian permanenan sumber daya laut yang berukuran di bawah standar, namun tidak mengatakan apa-apa tentang seberapa jauh kejadian tersebut akan dikurangi. Jadi, sasaran dapat ditulis sebagai berikut:
Konsep Sasaran C. Kurangi kejadian permanenan sumber daya yang berukuran di bawah standar sampai kurang dari dua kejadian per bulan.
Dengan sasaran yang telah direvisi ini, Anda dapat memantau tingkah laku nelayan dalam masyarakat, dan menentukan seberapa baik Anda melakukan pencapaian sasaran Anda. Misalnya, mungkin dari awal proyek Anda menemukan bahwa rata-rata ada 200 kejadian penangkapan sumber daya laut berukuran di bawah standar per bulan. Setelah pertemuan awal dengan para tetua, memberikan alat-alat pengukur, dan menyelenggarakan tiga pertemuan dengan masyarakat, jumlah kejadian turun menjadi 175 per bulan. Di sini Anda tahu bahwa Anda masih mempunyai sebuah cara untuk mencapai sasaran tersebut. Dan setelah pertemuan sekali lagi dengan para tetua untuk merumuskan kembali tentang batasan ukuran, dan dua kali pertemuan lagi dengan anggota masyarakat, di mana Anda memberikan bahan yang telah direvisi, jumlah kejadian turun menjadi 37 per bulan.
Dengan informasi ini Anda memutuskan bahwa intervensi Anda tidak sepenuhnya efektif, dan bahwa Anda harus bekerja dengan para tetua untuk membangun sistem pengawasan dan denda berbasis masyarakat yang baik untuk memberikan sanksi kepada nelayan yang tidak menaati peraturan batas ukuran tangkapan. Enam bulan kemudian, Anda tahu bahwa sekarang hanya ada empat kejadian per bulan. Pada titik ini Anda boleh memutuskan bahwa Anda telah hampir mendekati pencapaian sasaran. Kuncinya adalah bahwa dengan sebuah skala yang dapat diukur, Anda dapat menentukan seberapa dekat Anda, dan mengambil tindakan-tindakan koreksi apabila diperlukan.
Cara-cara khusus untuk membuat untuk membuat sasaran dapat diukur meliputi:
- Jumlah yang Mutlak. Pelanggaran menurun sampai dua insiden per bulan. Penghasilan rata-rata keluarga meningkatkan sebesar Rp. 50.000,- per tahun.
- Pelanggaran dikurangi sebesar paling tidak 90 persen. Penghasilan rata0rata keluarga ditingkatkan sebesar minimum 5 persen per bulan.
- Pecahan dan Perkalian. Pelanggaran diturunkan sebesar 4/5. Penghasilan rata-rata keluarga menjadi dua kali lipat per tahun.
- Kata-kata Verbal Sperti “Semua” atau “Sama sekali tidak”. Pelanggaran tidak terjadi. Tidak ada bangunan di desa yang dibuat dari kayu bakau. Dalam kasus ini paling baik membatasi penggunaan diskripsi verbal pada “semua” atau “sama sekali tidak”, atau “sebagian besar” saja mengatakan “sedikit pelanggaran” atau “beberapa bangunan” terlalu kabur.
Satu lagi kriteria untuk sasaran yang baik adalah bahwa kriteria tersebut dicapai dalam batas waktu yang ditentukan. Bila sasaran ditulis tanpa menentukan tanggal yang ingin Anda capai, maka Anda akan tidak tahu kapan harus menilai keberhasilan proyek. Namun bila Anda telah menetapkan batas waktu atau mengganti sasaran, maka Anda tahu bahwa Anda harus merevisi jadwal waktu atau mengganti sasaran proyek atau intervensi Anda.
Dengan konsep sasaran C, tidak jelas apakah penurunan pelanggaran seharusnya muncul dalam satu hari, satu bulan, satu tahun atau bahkan satu dasawarsa. Cara yang lebih baik untuk menyatakan sasaran ini adalah:
Konsep Sasaran D. Pada akhir tahun ketiga proyek, kurangi kejadian permanen sumber daya laut yang berukuran di bawah standar sampai kurang dari dua kali per bulan.
Pada periode tiga tahun Anda harus sudah dapat melihat apakah Anda telah mencapai sasaran. Bila sudah, bagus. Bila belum,, maka Anda perlu merevisi kegiatan, sehingga Anda dapat mencapai dampak yang diinginkan. Cara-cara khusus untuk membuat sasaran dibatasi oleh waktu adalah:
- Waktu Mutlak. Dalam tiga tahun dari sekarang…., Setelah enam bulan…., Pada Maret 2003….
- Waktu Relatif. Pada titik setengah-jalan proyek…., Dalam dua bulan setelah menandatangani perjanjian…., pada akhir tahun ketujuh proyek…., Pada akhir proyek…..
Ada lagi kriteria penting untuk sasaran yang baik adalah spesifik, sehingga dapat dimengerti oleh siapa saja yang terlibat dalam proyek. Bila sasaran terlalu umum misalnya untuk mengurangi penebangan pohon maka Anda mungkin tidak tahu, pada titik tertentu, apakah Anda sudah atau belum mencapainya. Tetapi, bila sasaran tersebut lebih spesifik, misalnya untuk menurunkan sepertiga jumlah kayu api dari pohon bakau untuk rumah tangga rumah tangga di Desa Samak maka lebih mudah untuk melihat apakah sasaran sudah tercapai atau belum.
Dalam konsep sasaran D, tidak begitu jelas apa yang dimaksudkan dengan batas ukuran sumber daya laut. Bila pada akhir proyek dapat ditunjukkan bahwa beberapa spesies dari ikan yang tak dapat dimakan dan kecil, dilepaskan, apakah itu termasuk keberhasilan proyek? Mungkin tidak, karena tujuan Anda adalah untuk melestarikan sumber daya pangan yang kritis untuk generasi yang akan datang. Akan lebih baik bila merumuskan batas yang ditujukan bagi spesies tertentu. Itu sebabnya, sasaran yang telah diperbaiki menjadi:
Konsep Sasaran E. Pada akhir tahun ketiga proyek, kurangi kejadian penangkapan ikan-ikan kakap merah dan kerapu, dan keong cangkang spiral karena melanggar kesepakatan masyarakat tentang batas-batas ukuran sampai kurang dari dua per bulan.
Kriteria terakhir bagi suatu sasaran yang baik adalah praktis, dan benar-benar dapat dikerjakan. Kriteria ini sulit untuk dijelaskan tanpa acuan pada kondisi lokasi setempat. Lebih jauh lagi, seperti sering terjadi dalam kasus pengelolaan proyek, ada batas tipis antara menulis suatu sasaran yang terlalu mudah dicapai (itu sebabnya tidak ada artinya) dan yang terlalu sulit atau bahkan terlalu tidak mungkin dicapai (itu sebabnya juga tidak ada artinya). Membuat sasaran yang praktis merupakan satu lagi contoh di mana ditampilkan seni pengelolaan proyek.
Misalnya dalam konsep sasaran E, barang kali tidak mungkin mengurangi jumlah pelanggaran sampai hanya dua per bulan. Sasaran yang lebih realistis dan praktis mungkin sebaiknya:
Sasaran. Pada akhir tahun ketiga proyek, kurangi kejadian pemanenan ikan-ikan kakap merah dan kerapu, dan keong cangkang spiral karena melanggar batas ukuran yang ditetapkan oleh dewan masyarakat sampai kurang dari 15 per bulan.
Disarikan dari buku: Ukuran Keberhasilan “Merancang, Mengelola, dan Memantau Proyek-Proyek Konservasi dan Pembangunan”, Penulis: Richard Margoluis dan Nick Salafsky, Hal: 72-78.