Workshop Mobilisasi Komunitas untuk Petugas Lapangan Organisasi anggota JAKERPERMAS, Semarang, 13-15 November 2013

Nov 13, 2013 No Comments by

Saat Yesus mengatakan pada para Rasul, “ Pergilah, Ku utus kamu layaknya seekor domba ke tengah-tengah serigala. Maka hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”. Pada saat yang sama, konsep dan strategi pengorganisasian komunitas juga dicatatkan dalam sejarah. Banyak catatan lain mengenai pengorganisasian komunitas yang sudah ditorehkan, dan melahirkan tokoh-tokoh besar pengorganisir komunitas dari berbagai isu yang diusung. Kita mengenal Gandhi dengan tawaran Ahimsa-nya dari India. Di  negeri ini, nama besar Bung Karno sebagai mobilisator tak perlu diragukan lagi. Di isu HIV/AIDS, kita mengenal Suzana Murni, perempuan yang berhasil mengorganisir komunitas terdampak virus HIV, atau Sekar Wulan Sari, perempuan hebat lain, yang melakukan pengorganisasian di komunitas Napza.

Dari harapan untuk melahirkan tokoh-tokoh pengorganisir komunitas yang lebih banyak lagi. Mengambil tempat di Jepara, sebuah kota yang tenang dan nyaman di Jawa Tengah. Dihelatlah Workshop Mobilisasi Komunitas, dengan mengambil tema “Menggerakkan Masyarakat dalam Mengelola Resiko HIV/AIDS”. Yang dihadiri para ujung tombak lapangan,organisasi-organisasi anggota Jaringan Kerja Pemberdayaan Masyarakat (JAKERPERMAS) Jawa Tengah.

Hadir dalam workshop ini, rombongan dari Graha Mitra Semarang yang terdiri dari Ika, Dyah, Santi, Lilis, Elis, Ditya, Innox dan Mbak Annik, yang di kawal olehMbak Anggi. Dari Purwokerto, ada Mas Karsim, Om Darkim, Abi, Adji dan Adi. Pengawal team LPPSLH Purwokerto ini adalah Mas Gunawan, yang akrab dipanggil Gun. Kota Pati diwakili oleh dua gadis manis, Dining dan Yunita yang bernaung dalam Aliansi Remaja Independen (ARI). FKPB kota Batang, mengirimkan Mas Supriyanto dan Mas Ahmad Starifudin yang lebih nyaman dipanggil Udin. Sedang Salatiga, memberikan kesempatan pada Pak Sutardi, dari lembaga Soko Guru. Kelompok Semarang yang  lain ada dari Griya Asa yang berkarya di Resosialisasi Sunan Kuning, digawangi oleh Mbak Wiwik, Mila, Risya, Lukman yang lebih dikenal dengan nama Kriwil, dan Mas Hasan Bisri yang dipanggil Lek Sis.

Sebagai tuan rumah kegiatan, Penabulu mendelegasikan Tino Yosepyn, NM “Rully” Ruliady, dan Suhendro “Ebbe” Sugiharto, untuk mengawal kegiatan.  Tamu kehormatan kegiatan kali ini adalah Mbak Liana dari Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI). Sebuah organisasi yang mewadahi komunitas pekerja seks di Indonesia.

Kegiatan dengan materi yang cukup padat, mengingat waktu yang terbatas ini berjalan dengan hidup. Bang Rully,fasilitator, sekaligus pembawa materi Mengenal Mobilisasi Komunitas dan Bagaimana Menjadi Mobilisator Komunitas. Mampu menggelitik benak peserta dengan lontaran-lontaran pertanyaan yang “jahil”. Mbak Liana, sebagai keterwakilan dari Komunitas. Dengan gaya energik membawakan materi Mengenali Komunitas. Sedang Perencanaan, Aksi dan Monitoring Evaluasi serta Perluasan Mobilisasi Komunitas disampaikan oleh Ebbe. Yang mengemas materi berat ini dengan kocak, namun penuh esensi.  Didukung dengan suasana kelas yang nyaman dan santai. Peserta  dengan nyaman, mengulas, mengobservasi dan menganalisa konsep mobilisasi komunitas.

Selain membedah materi, di hari kedua, peserta juga diajak untuk melakukan praktek observasi lapangan secara langsung, sebagai bagian dari materi yang disampaikan Ebbe. Wilayah observasi yang dipilih adalah Pungkruk, sebuah wilayah di pinggir kota Jepara, yang menjadi pusat hiburan karaoke. Tak kurang dari 45 rumah karaoke ada di wilayah ini, yang menyediakan layanan jasa hiburan tarik suara, dan seks terselubung.

Catatan menarik disampaikan Mbak Liana di hari terakhir, “Apapun yang akan kita lakukan untuk komunitas, komunitas harus mengetahuinya”. Disini kita kembali diingatkan, untuk terus bekerja dengan hati, tidak hanya dengan pikiran. Dari ketulusan hati, maka cita-cita bersama akan tercapai.

Terakhir,  kutipan Lao-Tzu ini semoga dapat semakin memberikan pencerahan bagi kerja-kerja kemanusian yang saat ini sedang kita lakukan.

“Learn from the people. Plan with the people.Begin with what they have. Build on what they know. Of the best leaders. When the task is accomplished. The people all remark. We have done it ourselves”  [Lao-Tzu, Tao Te Ching]  (TY)

Liputan

About the author

lingkarLSM hadir untuk menemani pertumbuhan. Kami mengidamkan masyarakat sipil yang jujur dan punya harga diri. Kami membayangkan ribuan organisasi baru akan tumbuh dalam tahun-tahun perubahan ke depan. Inilah mimpi, tujuan dan pilihan peran kami. Paling tidak, kami sudah memberanikan diri memulai sebuah inisiatif; dan berharap langkah kecil ini akan mendorong perubahan besar.
No Responses to “Workshop Mobilisasi Komunitas untuk Petugas Lapangan Organisasi anggota JAKERPERMAS, Semarang, 13-15 November 2013”

Leave a Reply