Workshop Penggalangan Sumber Daya Organisasi Nirlaba, Jakarta, 17-18 April 2013
Minimnya sumberdaya yang ada pada organisasi masyarakat sipil dalam hal penggalangan dana menyebabkan CSO di Indonesia sangat bergantung terhadap donor. Perubahan peta dukungan global oleh lembaga donor di Indonesia, saat ini untuk berbagai organisasi masyarakat sipil (LSM/CSO/NGO) mulai bergeser pada isu-isu payung diantaranya HIV AIDS, Pendidikan dan HAM. Selain itu, Indonesia tidak lagi dijadikan sebagai sasaran utama karena sudah dianggap sebagai Negara berkembang oleh donor. Hal ini menyebabkan banyak organisasi di Indonesia mengalami kesulitan untuk melakukan program-programnya secara berkelanjutan.
Melihat fenomena tersebut, Yayasan Penabulu melaksanakan Workshop Penggalangan Sumber Daya untuk Organisasi Nirlaba yang bertempat di Rumah Kemuning, Komplek Rawa Bambu 1, Jl. D No. 6, pasar Minggu pada tanggal 17-18 April 2013.
Workshop ini difasilitasi oleh Agung Banardono, Manager Program Yayasan Penabulu. Di hari pertama, Rabu 17 April 2013 para peserta menerima pemaparan tiga materi oleh narasumber, antara lain:
Memahami kerangka kerja penggalangan sumber daya, oleh Eko K. Komara selaku Direktur Eksekutif Penabulu. Dalam materi ini dijelaskan bagaimana Pemetaan umum penggalangan sumber daya, pengantar dasar penggalangan sumber daya dan bagaimana cara organisasi CSO dapat membangun strategi kemitraan, jejaring, aliansi ataupun sindikasi untuk dapat melanjutkan aktifitas CSO yang berkelanjutan.
Materi kedua, Memilih strategi penggalangan sumber daya, oleh Rini Nasution selaku Direktur Eksekutif Yayasan Satu Dunia. Materi ini menjelaskan bagaimana memahami prinsip, pola dan mekanisme dasar dalam upaya penggalangan sumber daya organisasi nirlaba di Indonesia, bagaimana membangun strategi dan teknik penggalangan sumber daya organisasi nirlaba yang berkelanjutan.
Materi selanjutnya, Menggalang dukungan dana dari CSR yang dipaparkan oleh David Ardhian seorang Sosiolog & Konsultan CSR yang menjelaskan pendanaan CSR sebagai salah satu alternatif pendanaan LSM Indonesia di masa depan dikarenakan potensi pendanaan CSR relatif besar dan berjangka panjang.
Di hari kedua, Kamis 18 April 2013 peserta menerima pemaparan oleh Budi Santosa seorang Konsultan & Praktisi Pengembangan Model Direct Fundrising dengan judul materi Menggalang dana donasi publik yang membahas tentang konsep, model dan skema penggalangan dana publik secara langsung dari masyarakat. Sesi selanjutnya adalah:
Menggalang dan mengelola relawan oleh Suhud Ridwan seorang Fasilitator dan Praktisi Management Volunteer. Dalam materi ini menjelaskan bagaimana menggalang dan mengelola volunteer sebagai bagian dari upaya penggalangan sumber daya organisasi nirlaba.
Setelah semua materi disampaikan oleh para narasumber, peserta diminta untuk melakukan simulasi penggalangan sumberdaya secara berkelompok dan kemudian mempresentasikannya.
Workshop Penggalangan Sumber Daya ini dihadiri oleh beberapa lembaga dengan inisiasi yang berbeda, diantaranya CIPG, KANOPI, KARISMA, KPI, YPI, Ourvoice Indonesia, TRASHI, dan AMAN Indonesia.
Dari workshop ini, peserta diharapkan bisa memahami karakteristik organisasi masing-masing agar dapat membangun strategi penggalangan sumberdaya secara spesifik yang disesuai dengan visi dan misi lembaga dengan menciptakan suatu produk yang khas agar menjadi sebuah organisasi yang mandiri dan berkesinambungan.
Workshop Penggalangan Sumber Daya ini, akan dilaksanakan kembali dibulan Desember 2013, dikarenakan kebutuhan CSO dalam melaksanakan kerja-kerja penggalangan sumber daya untuk keberlanjutan program dan lembaganya.