Upaya Mengatasi Konflik
Menurut hemat penulis, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik antara pemerintah dengan LSM.
Pertama, adanya re-orientasi dari pemerintah. Seperti telah kita sadari, hasil-hasil pembangunan telah menimbulkan aspirasi-aspirasi, permasalahan-permasalahan, serta tuntutan-tuntutan baru. Hal ini juga dipacu oleh berbagai faktor, seperti jumlah penduduk yang terus meningkat dengan tingkat kesehatan, usia hidup, dan pendidikan yang lebih maju, perkembangan teknologi, dan globalisasi ekonomi. Faktor-faktor tersebut mengharuskan pemerintah untuk mengadakan re-orientasi guna mengantisipasi perkembangan-perkembangan yang ada.
Kedua, dengan mengadakan dialog dan kerjasama. Salah satu kunci untuk mengatasi kompleksitas berkembangnya kepentingan dari pelaku pembangunan, demi mencapai tujuan bersama yang optimal, adalah komunikasi. Para cerdik pandai kita telah mengungkapkan pentingnya menyelenggarakan musyawarah untuk mufakat agar terwujud gotong-royong. Demikian juga pemerintah dan LSM bisa mewujudkan suatu kerjasama yang sinergis apabila dilandasi oleh konsensus yang bersumber pada keterbukaan dan keikhlasan untuk melakukan musyawarah atau dialog. Memang, proses ini memerlukan waktu, tetapi di dalam masyarakat yang bhineka hal ini merupakan suatu keharusan.
Ketiga, LSM sendiri perlu memperjelas visi, misi, dan strateginya sehingga peranannya mudah dipahami oleh pemerintah dan masyarakat. Kejelasan ini akan memperlancar komunikasi. Selain itu, LSM perlu mengembangkan sikap proaktif terhadap program-program pemerintah yang mendorong terwujudnya pemberdayaan masyarakat.
Disarikan dari buku: Pemberdayaan Orang Miskin, Penulis: Bambang Ismawan, Hal: 25-26.