Team Building, Banyak Anggota, Tetapi Harus Satu
Satu batang chopstick akan mudah dipatahkan, tetapi satu bendel chopstick tidak mudah dipatahkan. Banyak stik jika dijadikan satu akan menjadi kuat. Banyak orang dan pendapat jika menjadi satu akan kuat. Moto sentral team building adalah satu. Walaupun banyak anggota, tetapi harus satu, yaitu satu suara, satu langkah, dan satu hati.
Team building adalah bentuk kerja sama dalam satu tim. Para ahli yang berpengalaman berpendapat bahwa satu tim yang mempunyai satu hati dan satu tekad akan bisa melakukan apa pun. Suatu organisasi yang mempunyai jiwa team building akan mampu mencapai apa yang menjadi tujuan bersama. Seberat apapun rintangan yang dihadapi, tetapi jika ditangani oleh kelompok yang kompak, maka dapat dikerjakan dengan baik.
Team building bukan sekedar teamwork. Teamwork merupakan unsur aksi secara aktif dalam momen tertentu. Keduanya sama-sama mempunyai makna positif. Namun, team building lebih luas daripada teamwork. Pada team building, ada proses saling mengenal, proses belajar, trial and error, ada pengalaman kebersamaan yang saling dirasakan manfaatnya, serta saling mempunyai komitmen demi tim yang satu. Satu pada team building dengan satu pada teamwork agak sedikit berbeda. Selain jangka waktunya lebih lama, team building mencatat pula tahapan proses yang tidak dimiliki oleh teamwork.
Apakah teamwork tidak bisa dipakai dalam waktu panjang? Bisa! Itulah yang disebut team building. Salah satu dari dua tim bola voli yang dibentuk secara spontanitas dapat lebih kompak dari yang lain. Tim yang lebih kompak disebut mempunyai teamwork yang baik. Namun, keesokan harinya belum tentu mereka bersama-sama kembali. Ada yang pulang ke luar kota, ada yang harus ke kantor dan tidak sempat berolah raga voli kembali, serta ada yang kembali ke asalnya sebagai guru olah raga. Mengapa mereka bisa bagus dalam teamwork? Mereka mungkin berasal dari satu pusdiklat. Mereka mungkin satu alumni di sekolah olah raga. Mereka mungkin pernah tinggal satu daerah atau tinggal bersama satu-dua hari dalam persiapan acara yang berbau spontanitas.
Pada suatu organisasi, sebuah team building bisa dimulai ketika seseorang direkrut, menjalani seleksi, dan mendapatkan pengarahan ketika diterima. Pengarahan bisa mengacu pada pentingnya kerja sama tim. Ada berbagai simulasi yang harus dilihat oleh orang baru di organisasi. Trainer mengemukakan tugas dan tanggung jawabnya serta visi-misi organisasi. Ketika mulai bekerja dalam masa percobaan, dia melihat bagaimana seniornya begitu antusias membantu dirinya yang masih baru. Dalam pekerjaan sehari-hari, dia merasakan bagaimana bantuan tenaganya sangat berharga dan merasakan bimbingan orang lain. Tidak ada perbedaan yang berarti antara orang lama dan orang baru. Mereka adalah satu.
Saat menuju pencapaian visi, pasti ada kendala yang dihadapi. Kendala bisa dari dalam dan luar. Kendala dari dalam bisa berupa aksi individu yang ingin menonjolkan diri. Kendala dari luar terjadi karena persaingan dengan organisasi lain, kesulitan pasokan energi, dan hantaman secara langsung yang bisa mengoyakkan sendi-sendi organisasi. Ketika mereka mendapatkan pengalaman gagal, pada kesempatan berikutnya mereka akan mendapatkan keberhasilan yang gemilang. Mereka mulai merasakan adanya sesuatu yang ringan jika menangani pekerjaan bersama-sama. Mereka adalah satu. Inti Team Building adalah satu.
Disarikan dari buku: Team Building, Penulis: Adi Soenarno, Halaman: 1-3.