Pintar Mendapatkan Uang (3/3)
A. Pintar, Ulet dan Kreatif
Alkisah ada seorang lelaki muda yang memiliki semangat yang berapi-api. Dalam kesehariannya, ia diliputi oleh berbagai macam ide yang akan dilakukan dalam kehidupannya. Ia tidak seperti kebanyakan orang yang lain. Setiap memiliki ide yang menurutnya patut diperjuangkan, maka ia berupaya untuk merealisasikan dengan sebaik-baiknya . lelaki yang dipanggil Stevy itu dihadapkan apda sebuah tantangan yang menurutnya sangat ebsar, akan tetapi dalam perjalanannya, ia tetap mampu untuk menyelesaikan masalah-masalahnya dengan baik dan sukses.
Stevy selalu mencari jalan keluar yang tidak disangka-sangka oleh orang lain, sehingga para pesaingnya salut atas cara berpikirnya. Suatu waktu, ia pernah berkata bahwa orang yang ingin hidup bahagia, maka harus pintar, ulet dan kreatif. Manusia yang memiliki tiga sifat itu akan selalu disenangi oleh orang lain karena langkah-langkah yang dilakukannya selalu baru. Stevy terus-menerus bertahan dengan pendiriannya. Dalam bidang usahanya, ia selalu mencari cara agar para pesaingnya tercengang atas strategi yang dilakukannya.
Beberapa bulan kemudian, para pesaingnya terpaksa datang padanya, Mereka meminta tips-tips sederhana dan menarik untuk menjalankan bisnis ke depan. Sebagai manusia yang bijaksana, lelaki muda ini tak kemudian menutup diri. Ia tetap mau untuk sharing, meskipun pada hakikatnya, orang yang ada di depannya itu adalah pesaingnya sendiri.
Mengapa ia mau berbagi dengan pesaingnya? Tak lain dan tak bukan karena pesaing itu pada hakikatnya adalah kawan. Bila pesaing itu pada hakikatnya adalah kawan. Bila pesaing Anda telah hormat kepada Anda, maka ia tak akan pernah memiliki upaya untuk merusak usaha Anda, begitulah titah Stevy.
Bisakah Anda bersikap sebagaimana sikap Stevy dalam menyikapi segala macam usaha yang Anda lakukan dalam kehidupan Anda? Sungguh tidak semua orang memiliki kemampuan seperti itu. Tidak semua orang memiliki kualitas diri yang seimbang, yang membuat kehidupannya bisa lebih matang. Anda sendiri setidaknya mulai berpikir untuk memiliki pola pikir yang ulet, pintar dan kreatif. Manusia yang memiliki tiga sifat ini tak akan mudah ditiru oleh orang lain dan tentu saja segala sesuatu yang dilakukannya akan selalu baru.
Pesaing itu pada hakikatnya adalah kawan. Bila pesaing Anda telah hormat kepada Anda, maka ia tak akan pernah memiliki upaya untuk merusak usaha Anda.
Salah satu prinsip dasar dalam kehidupannya bukan meniru langkah-langkah orang lain, akan tetapi menciptakan sebuah tren baru yang kemudian diikuti oleh orang lain. Itulah salah satu langkah yang dapat Anda lakukan ke depan sehingga segala tingkah bisnis Anda bisa lebih baik dan uang Anda terus mengalir semakin deras. Anda adalah manusia yang seharusnya memiliki pandangan ke depan, utamanya dalam hal mengatur keuangan Anda. Lakukan dengan semua aktivitas Anda dengan sebaik-baiknya. Untuk itulah, untuk mencapai sebuah nilai pribadi yang ulet, pintar dan kreatif, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini.
1. Mencari Inspirasi
Seberapa pentingkah inspirasi bagi kehidupan Anda? Seberapa pentingkah kreativitas bagi kehidupan Anda? Jika semuanya memang sangat penting, maka hendaklah Anda selalu berupaya untuk mencari inspirasi di lingkungan Anda. Cobalah Anda memahami kecenderungan diri Anda, apakah cenderung menyendiri ketika mencari inspirasi, membaca buku, atau bahkan Anda datang ke rumah orang lain untuk berkonsultasi pada orang yang memang memiliki punya banyak pengalaman dalam kehidupan mereka?
Semua itu Anda lakukan tentu saja untuk berupaya agar segala sesuatu yang Anda garap saat ini bisa lebih baik dan lancar. Betapa penting inspirasi untuk standardisasi usaha yang Anda garap selama ini. Anda sendiri setidaknya harus sadar terus-menerus memacu semangat Anda untuk mencari inspirasi. Seseorang tidak akan pernah bisa kreatif jika tidak mencari ide-ide brilian dan menuangkannya dalam kehidupan nyata. Inspirasi tentu saja memiliki media tersendiri yang dapat Anda rasakan, yakni intuisi dan pikiran.
Seseorang yang meyakini bahwa sesungguhnya inspirasi itu datang dari langit, maka ia akan selalu mencari cara untuk mendapatkan ilham dari langit. Sebab, ia meyakini bahwa hanya dengan sentuhan tangan Tuhan melalui malaikatlah inspirasi itu datang dan muncul. Orang yang memiliki kecenderungan memanfaatkan intuisi biasanya berupaya melakukan sesuatu secara spiritual.
Banyak orang menyangka bahwa ruang intuisi itu ditunggu untuk datang, sehingga manusia cenderung pasif. Intuisi sesungguhnya dicari oleh diri Anda. Sesulit apa pun, Anda harus mendapatkannya. Jika intuisi itu telah datang kepada Anda, maka segeralah merealisasikan dalam tindakan. Inspirasi bisa jadi datang kepada Anda melalui media pikiran. Ketika Anda melihat sesuatu yang ada dalam kehidupan ini, Anda berupaya untuk memikirkannya dengan sebaik-baiknya. Pada saat Anda berjumpa dengan orang lain yang sukses, lalu Anda berpikir dan berkata kepada diri Anda “Mengapa saya tidak bisa?” dengan munculnya pertanyaan itu, kemudian Anda memunculkan sebuah jawaban “Saya harus bisa.”
Pola seperti itu bisa membuat langkah Anda bisa lebih baik ke depan. Pikiran Anda bisa lebih tajam dalam menyikapi segala sesuatu menjadi lebih cerdas. Pikiran Anda bisa diperkaya dengan berbagai macam pengetahuan, baik yang diperoleh dari pengalaman orang lain maupun majalah. Anda akan menjadi orang yang beruntung.
2. Menanamkan Semangat dalam Diri
Semangat merupakan kunci keberhasilan finansial Anda. Meskipun Anda memiliki banyak pemikiran dan inspirasi, perencanaan sudah sangat matang, tetapi bila semangat Anda untuk merealisasikan semua ide Anda membuahkan hasil apa-apa. Oleh karena itu, tanamkan semangat Anda dalam-dalam, agar Anda mampu menciptakan kehidupan yang lebih bermutu.
Andi Sondari (2000) mengatakan bahwa siapa yang dalam kehidupannya diliputi oleh semangat yang kuat, maka kehidupannya akan menjadi lebih bermutu dan segala sesuatu yang dicita-citakan akan cepat berhasil. Persoalan finansial yang telah menjadi persoalan umum, akan bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Maka, mulailah dari sesuatu yang terkecil untuk membangun semangat Anda sebaik-baiknya. Saya yakin Anda bisa menciptakan daya kehidupan Anda menjadi lebih baik dan bermutu. Semangat Anda adlah bekal untuk menempuh masa depan yang bergairah.
Tentu saja, personalitas Anda berpengaruh pada kinerja Anda ke depan. Sedangkan keuangan Anda tentu saja bergantung pada kinerja Anda. Jika Anda tidak bersemangat untuk bekerja, bagaimana mungkin uang Anda akan mengalir ke saku Anda? Semuanya menjadi mata rantai yang harus ada dan hadir dalam seluruh kinerja Anda. Jangan pernah bermimpi menjadi orang yang memiliki finansial yang tinggi jika Anda sendiri tak pernah memiliki semangat untuk menciptakan daya kehidupan yang lebih baik. Anda adalah manusia yang mampu menciptakan suasana kehidupan Anda menjadi lebih segar.
Personalitas Anda berpengaruh pada kinerja Anda ke depan. Sedangkan keuangan Anda tentu saja bergantung pada kinerja Anda. Jika Anda tidak bersemangat untuk bekerja, bagaimana mungkin uang Anda akan mengalir ke saku Anda?
3. Mampu Menciptakan Langkah-Langkah Strategis dan Cerdas
Ketika Anda telah mendapatkan inspirasi yang banyak, ide-ide brilian yang dapat Anda kerjakan dalam kehidupan Anda, dibarengi oleh berbagai macam semangat yang menggunung, maka dengan sendirinya Anda akan mampu menciptakan langkah-langkah strategis dan cerdas, sehingga orang lain akan mampu meniru, atau mengacungkan jempol pada Anda. Spirit dalam kehidupan Anda menjadi jargon utama yang harus dipertahankan terus agar segala langkah Anda menjadi menarik. Keuangan Anda akan bertambah jika Anda sendiri mampu menciptakan kebijakan finansial yang diaksentuasi dari langkah-langkah Anda. Steven Covey (2000) mengatakan bahwa setiap orang mampu menciptakan langkah-langkah strategis Anda akan menciptakan sebuah kemajuan yang luar biasa, dan berdampak pada melambungnya finansial Anda.
Jika Anda adalah orang yang memiliki banyak uang, Anda mungkin akan memasuki bursa saham Anda akan bermain saham dengan penuh semangat. Anda mencari informasi yang sebanyak-banyaknya tentang saham. Semuanya Anda lakukan untuk menciptkan sistem keuangan yang lebih baik. Kerena itulah, kehidupan Anda ke depan akan semakin baik.
4. Mampu Membaca peluang dengan Baik
Tentu saja tidak semua orang mampu membaca peluang dengan baik. Hanya orang-orang yang memiliki kecerdasan, mampu menangkap peluang. Carilah cara yang paling tepat untuk menemukan peluang yang tepat. Para investor yang bergerak di bidang penanaman modal tentu saja memiliki kecerdasan yang tinggi dalam menangkap peluang. Mereka juga memiliki keberanian untuk “mengeksekusi” segala ide yang datang dalam kehidupannya.
William Tanujaya (2010) dalam bukunya, 8 Intisari Kecerdasan Finansial mengatakan bahwa tingginya pertumbuhan ekonomi dapat membuka peluang banyak bidang, apalagi bila suku bunga cukup rendah, sehingga uang tunai mengalir ke seluruh bidang bisnis. Masyarakat relatif lebih gampang mengeluarkan uangnya. Indeks saham akan meningkat, yang menandai dunia bisnis memasuki masa booming. Inilah saatnya berinvestasi! Cermati bagaimana uang diciptakan, amati bagaimana aset berpindah tangan. Anda bisa menyikapinya dengan cerdas sehingga mampu menciptakan kehidupan finansial yang lebih maju lagi.
Mulai sekarang, miliki pola tersendiri untuk mengembangkan volume ekonomi Anda. Cobalah Anda mengamati apa yang terjadi dengan perekonomian makro kita. Indikator-indikator yang harus diamati setiap saat adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah terhadap mata uang asing, laju inflasi, suku bunga perbankan, indeks saham, dan tingkat pengangguran.
Ketika Anda mendapatkan banyak peluang yang mengutungkan, maka hendaklah Anda bersegera untuk merealisasikan keinginan Anda untuk berinvestasi, sebab pola investasi akan membuat tingkat finansial Anda semakin berkembang. Anda orang yang mengembangkan uangnya melalui ekonomi mikro, dan ada pula melalui ekonomi makro. Dua ruang itu memiliki peluang tersendiri yang bisa Anda manfaatkan.
Orang yang memiliki kecerdasan membaca peluang, akan berupaya untuk berinvestasi, sebab hanya dengan cara itulah finansialnya bisa semakin berkembang. Dony A. Wiguna membagi beberapa macam tingkat orang melakukan investasi, di antaranya sebagai berikut:
- Investor tingkat 0, tidak punya kendali. Seharusnya, orang yang ingin mengembangkan uangnya, memiliki kemampuan yang cukup, sehingga apa yang dilakukannya mampu meningkatkan modal yang dimiliki. Berbeda dengan tingkat nol ini. Ini adalah tingkat marginal, tingkat di mana orang tidak mempunyai kendali apa pun, baik atas pemasukan maupun pengeluarannya. Sebenarnya, sangat berbahaya melakukan investasi di tingkat ini. Kerugian rawan terjadi dan menimpa Anda jika Anda berdiri di posisi ini. Jika Anda ingin berinvestasi, lakukan secara cermat. Setidaknya Anda menguasai kalkulasi pemasukan dan pengeluaran finansial Anda. Mereka yang menjadi investor tingkat ini adalah orang-orang yang produktivitasnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan hidup minimumnya. Mereka sering kali membutuhkan pertolongan untuk dapat meneruskan kehidupan sehari-hari. Investasi yang mereka lakukan adalah untuk menopang kehidupannya sehari-hari.
- Investor tingkat 1, peminjam. Di tingkat ini, manusia sudah memiliki kepekaan untuk mendapatkan uang sesuai dengan kebutuhan minimumnya. Mereka memiliki produktivitas keuangan sehingga kebutuhan keluarganya bisa terjamin. Mereka sudah cukup makan, cukup pakaian, dan mempunyai tempat tinggal. Kebanyakan mempunyai tingkat pemasukan yang tetap, karena pekerjaannya adalah karyawan. Meskipun demikian, jika tidak diatur dengan baik, maka tentu saja keuangan akan morat-marit. Yang menjadi masalah utama manusia sebenarnya bukan terletak pada seberapa banyak pemasukannya, tetapi cara mengaturnya.
- Investor tingkat 2, penabung. Investor di tingkat 2 ini sudah memiliki pandangan yang cukup bahwa mengutang adalah tindakan yang buruk. Karenanya, mereka menekankan kepada diri sendiri untuk lebih produktif guna mendapatkan uang sebanyak-banyaknya, belanja secukupnya, dan menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung. Jadi orang-orang ini berusaha untuk menabung sesuai dengan apa yang diajarkan guru kita ke sekolah “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit” mereka menjalankan nasihat tersebut agar masa depan mereka menjadi lebih baik dan lebih maju dibanding sebelumnya.
Setiap orang tentunya ingin membeli sesuatu yang diinginkan, akan tetapi jika ia belum mampu dan kondisi finansialnya masih lemah, maka lebih baik menabung saja untuk jaga-jaga.
- Investor tingkat 3, investor cerdas. Berusahalah Anda untuk hidup di tingkat yang lebih baik. Investor yang ada di tingkat ini adalah orang-orang yang sudah mempunyai produktivitas lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, bahkan mereka sudah mampu menabung dalam jumlah yang lebih besar. Mereka mampu menjaga kualitas diri mereka dengan sebaik-baiknya. Sehingga kebutuhan keseharian mereka bisa tercukupi dengan mudah.
- Investor tingkat 4, investor jangka panjang. Selayaknya manusia memang memiliki planning yang baik berkaitan dengan keuangan mereka, berupaya berinvestasi untuk tujuan jangka panjang. Artinya, investor sanggup berinvestasi dengan cukup baik, juga memiliki pemahaman tentang perencanaan keuangan. Baginya, uang bukan sesuatu yang statis. Ia akan mengalami perputaran yang cukup baik, yang akan membuat standar hidupnya ke depan semakin membaik.
- Investor tingkat 5, investor canggih. Orang yang terbiasa membaca peluang dan melakukan investasi di berbagai bidang usaha berada di bagian ini, mereka adalah investor profesional. Melakukan investasi adalah profesi mereka, dilengkapi dengan berbagai ilmu dan pengetahuan. Mereka memiliki kalkulasi untung dan rugi. Bahkan, jika langkah-langkah mereka gagal, mereka akan melakukan berbagai macam pembacaan dan evaluasi yang memungkinkan usahanya menjadi lebih berhasil. Maka, berupayalah untuk menjadi investor yang canggih ini agar usaha yang Anda lakukan bisa mendatangkan keuntungan.
- Investor tingkat 6, kapitalis. Dalam sebuah dongeng, seorang raja dapat membuat apa saja menjadi emas hanya dengan sebuah sentuhan. Sampah sampai gunung yang tinggi pun bisa dijadikan sebagai gunung yang bisa dijual untuk menghasilkan uang. Begitu pula dengan para kapitalis yang memiliki kecanggihan dalam mengatur persoalan finansial mereka. Seolah-olah segala langkah yang dilakukannya merujuk pada berbagai macam peluang yang dapat menguntungkannya. Yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana finansial yang dimilikinya terus-menerus berkembang. Menurut Donny (2010), menjadi kapitalis bukan tentang mistik atau sihir, melainkan tentang menerapkan keterampilan bisnis yang istimewa. Tujuan kapitalis adalah membuat lebih banyak dana dengan berbagai macam strategi mengelola uang bakat dan waktu orang lain.
Disarikan dari buku: Intisari-Intisari Inspirasional Kecerdasan Finansial, Penulis: Amrin Rau’uf, Hal: 60-76.