Penyusunan Kerangka Kerja Logis (LFA) Langkah 7
Berdasarkan pada langkah-langkah dasar dalam menyusun Kerangka Kerja Logis (Logical Framework Analysis – LFA) yang telah diuraikan sebelumnya dalam artikel Pedoman Penyusunan Kerangka Kerja Logis (LFA) Secara Bertahap dan artikel Penyusunan Kerangka Kerja Logis (LFA) Langkah 1 – 4 dan Langkah 5 –6, di bawah ini merupakan uraian spesifik bagi lanjutan langkah ke 7 dalam mengembangkan LogFrame.
Langkah 7: Menetapkan Indikator Penentu Obyektif yang dapat diukur (OVI) pada setiap tingkatan, mulai dari Sasaran (Goal) ,Tujuan (Purpose), kemudian Keluaran (Output), lalu Aktivitas (Activities).
Prinsip dasar dari kolom “Indikator Penentu Obyektif Yang Dapat Diukur ” (Objectively Verifiable Indicator) adalah bahwa “jika anda bisa mengukurnya, maka anda bisa mengelolanya”. Indikator-indikator menunjukkan hasil-hasil. Ketika melakukan pengukuran prestasi, indikator-indikator itu memperlihatkan pada kita bagaimana mengetahui pencapaian sasaran-sasaran dengan baik. Mereka bukanlah kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk mencapai hasil-hasil itu. Tidak ada hubungan sebab dan akibat. Tetapi mereka membuat definisi dari tingkatan-tingkatan prestasi didalam rincian yang dapat diukur yang dibutuhkan oleh sasaran-sasaran didalam kolom Ringkasan Narasi.
Test Seperlunya dan Secukupnya
OVI-OVI menjelaskan kepada kita tidak hanya apa yang perlu untuk diselesaikan, tetapi juga tentang apa yang dianggap sebagai prestasi yang cukup guna menjamin bahwa kita dapat menjangkau sasaran pada tingkatan berikutnya. Berdasarkan alasan ini, maka cara yang terbaik ialah memulai dari akhir. Yaitu memulai dengan sasaran pada tingkatan yang lebih tinggi, dan bergerak mundur mengikuti mata rantai sederhana: Sasaran, Tujuan kemudian Output, kemudian Aktivitas.
Kwantitas, Kwalitas dan Waktu (QQT)
Biasanya anda akan membuat pernyataan tentang indikator-indikator dalam hal Kwantitas, Kwalitas dan Waktu (dan kadang-kadang tempat dan biaya). Mencantumkan angka-angka dan tanggal pada indikator-indikator disebut sebagai menentukan target. Meskipun sering orang mengatakan bahwa sasaran-sasaran pada tingkatan yang lebih tinggi tidak dapat diukur, hal ini tidaklah benar. Kita boleh memilih untuk tidak menentukan target pada indikator-indikator, tetapi kita bisa memberikan indikator-indikator dan target-target kepada semuanya, Sasaran, Tujuan,dan Keluaran.
Berapa banyak Indikator ?
Semakin sedikit indikator semakin baik. Gunakan hanya angka indikator-indikator yang diperlukan untuk menjelaskan tentang apa yang harus diselesaikan untuk memenuhi sasaran yang dinyatakan didalam kolom Ringkasan Narasi.
Bagaimana Caranya Menyusun sebuah OVI?
Mulai dengan indikator dasar. Pastikan bahwa indikator tersebut dapat dihitung berdasarkan angka dan kemudian tambahkan Kwalitas dan kemudian dimensi-dimensi Waktu.
(Kwantitas + Kwalitas + waktu = QQT)
Sebagai contoh :
Langkah 1: Indikator Dasar: Populasi sapi potong meningkat
Langkah 2: Tambahkan Kwantitas: Populasi sapi potong meningkat dari 10.000 ekor menjadi 20.000 ekor
Langkah 3: Tambahkan Kwalitas: Populasi sapi bali unggul meningkat dari 10.000 menjadi 20.000 ekor
Langkah 4: Tambahkan Waktu: Pada tahun 2001
Indikator-indikator Jenjang Sasaran (Goal)
Indikator-indikator tingkat Sasaran seringkali menguraikan tentang sasaran-sasaran program atau sektor kearah mana proyek ini dan beberapa yang lainnya ditujukan. Berdasarkan alasan ini, indikator-indikator tingkatan Sasaran mungkin mencakup target-target yang jauh diluar jangkauan proyek ini, seperti pendapatan para petani kecil meningkat, dimana pendapatan para petani mungkin meningkat karena gabungan hasil-hasil dari beberapa proyek. Meningkatnya produksi padi mungkin merupakan salah satu kondisi yang perlu; tetapi kebijakan tentang harga, subsidi pemerintah dll. Mungkin juga diperlukan untuk menyentuh tingkat-tingkat pendapatan yang ditentukan pada jenjang/tingkat Sasaran.
Contoh-contoh dari sebuah pernyataan Sasaran mungkin seperti “produksi gandum di propinsi bagian utara berlipat ganda dalam tahun 1991” atau “pendapatan para petani kecil di propinsi bagian utara meningkat”, atau “impor dari produk-produk X dikurangi”.
Indikator-indikator pada Jenjang Tujuan (Purpose)
Tujuan (Purpose) dari proyek adalah merupakan alasan utama mengapa anda melaksanakan proyek. Itulah alasannya mengapa anda memproduksi output-output. Tetapi sangat sering terjadi Tujuan (Purpose) menjelaskan perubahan dalam perilaku dari para penerima manfaat proyek, atau perubahan dalam hal cara lembaga-lembaga melaksanakan fungsinya sebagai suatu akibat dari Output-output proyek. Hal ini menyebabkan penjelasan OVI-OVI pada level Tujuan (Purpose) menjadi sukar dan kompleks. Bagaimanapun juga, Akhir dari Status Proyek (End Of Project Status/EOPS), atau OVI-OVI untuk Tujuan, memerlukan penentuan target QQT sebanyak dan sejauh seperti yang dilakukan pada Output-output. Mempunyai kejelasan yang baik mengenai target-target pada level Tujuan membuat penentuan target pada Output menjadi jauh lebih mudah.
Juga bilamana anda melakukan suatu assessment atas biaya/efektifitas dari sebuah rancangan proyek, anda akan melihat pada hubungan antara EOPS dan biaya-biaya, dari pada hanya sekedar pada Output-output dan biaya-biaya saja.
Anda disarankan untuk mengangkat hanya satu Tujuan tunggal saja pada kolom Ringkasan Narasi. Anda juga hendaknya mengarah pada membuat pernyataan EOPS dengan sederhana sehingga ia dapat dipahami dengan mudah. Kekuatannya akan tergantung pada kemampuannya untuk menggembleng tindakan terhadap Output sehingga dengan demikian mereka membawa akibat pada Tujuan yang sedang ingin dicapai. Untuk maksud demikian, buatlah rancangan Tujuan EOPS sehingga bisa membangkitkan motivasi.
Indikator-indikator Jenjang Keluaran (Output)
Berdasarkan pada definisi, indikator-indikator ini membuat petunjuk pelaksanaan untuk proyek itu. Jika sebuah tim proyek atau kontraktor bertanggungjawab atas semua Output, maka indikator-indikator ini menjelaskan tentang hal-hal yang dapat dilaksanakan yang akan merupakan tanggungjawab dari kontraktor.
Indikator-indikator Jenjang Kegiatan/Aktivitas (Activities)
OVI-OVI pada level Aktivitas biasanya merupakan Input-input atau Anggaran. Sering kali hal ini kelihatannya seperti suatu tampilan/kinerja anggaran, karena biaya-biaya bisa langsung dihubungkan dengan aktivitas-aktivitas. Beberapa perwakilan memasuki biaya-biaya anggaran menggunakan berbagai kategori seperti Komoditas, Pelayanan Teknis, Pelatihan dan lain-lain. Pernyataan anggaran biasanya merupakan sebuah ringkasan dari sumberdaya-sumberdaya yang diuraikan secara lebih terperinci didalam suatu dokumen lampiran. Persyaratan biaya yang dijelaskan didalam OVI-OVI ini digunakan untuk menganalisis efektifitas biaya dari proyek tersebut dengan mengadakan perbandingan antara anggaran dengan EOPS.