Outcome Mapping dan Pengukuran Dampak
Sebagaimana program yang menggunakan pendekatan lain, Outcome Mapping (OM) juga menetapkan Visi tentang perbaikan kondisi manusia, sosial, dan perbaikan lingkungan. Visi sesungguhnya adalah gambaran dampak dari kontribusi program. Namun alih-alih memusatkan perhatian pada pengukuran Dampak dalam bentuk perubahan kondisi, OM menggeser penilaian keberhasilan pembangunan dengan fokus pada Capaian program berupa perubahan perilaku, hubungan, tindakan atau kegiatan orang, kelompok, dan organisasi-organisasi yang bekerja sama dalam program secara langsung.
Dengan kata lain, jika menggunakan Outcome Mapping berarti suatu program tidak mengklaim pencapaiannya di tingkat dampak. Tim pelaksana lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana pelaksanaan program berkontribusi pada Capaian program di tingkat Mitra Langsung yang lebih dekat dan dapat dipengaruhi. Kontribusi ini, pada gilirannya akan meningkatkan kemungkinan sumbangan program pada Dampak pembangunan. Namun, kontribusi tersebut tidak selalu dalam bentuk hubungan sebab-akibat secara langsung, mengingat ada banyak faktor lain yang memengaruhi perubahan di tingkat ini.
Jadi, OM merupakan upaya untuk menanggapi perdebatan terkait upaya suatu program mengklaim Dampak. Caranya dengan lebih meningkatkan perhatian dan penghargaan pada hasil-hasil program yang dicapai sebelum dampak terwujud, yaitu lebih fokus pada perubahan-perubahan yang terjadi di Ruang Lingkup Pengaruh.
Walaupun secara sepintas kelihatannya cara ini lebih fokus pada Capaian-Capaian yang lebih sepele dan kurang penting atau capaian jangka pendek, sesungguhnya OM melakukan hal yang sebaliknya. Karena, walaupun perubahan-perubahan itu kadang tidak kentara dan bersifat incremental (bertambah sedikit-demi sedikit), tanpa perubahan-perubahan ini, sesungguhnya perubahan yang lebih jelas, bersklala besar, dan berdampak pada kesejahteraan manusia tidak akan pernah tercapai atau berkelanjutan.
Outcome Mapping tidak berusaha menggantikan bentuk-bentuk evaluasi tradisional yang berfokus pada perubahan kondisi/keadaan terkait kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, Outcome Mapping melengkapi bentuk-bentuk evaluasi itu, dengan cara berfokus pada perubahan perilaku aktor-aktor yang terkait yang mutlak dibutuhkan agar perubahan kondisi dapat terjadi.
Selengkapnya dapat dilihat dan didownload di Unduh kategori Panduan.