Monitoring dan Evaluasi dalam Outcome Mapping
Outcome mapping (OM) sudah mulai memasukkan pertimbangan-pertimbangan terkait pemantauan dan evaluasi sejak tahap perencanaan program. OM juga menyatukan evaluasi proses dan hasil dengan cara mengumpulkan data-data keberhasilan program dalam menerapkan strategi maupun hasil yang dicapai para Mitra Langsung.
Memisahkan evaluasi dari proses pelaksanaan program dan evaluasi terhadap hasil dapat menyesatkan. Karena secara tidak langsung hal ini menyiratkan anggapan bahwa capaian hasil program merupakan akibat langsung dari penerapan program. Namun kenyataannya, mencapai hasil pembangunan tidaklah semudah dan sesederhana itu.
Memfokuskan pemantauan dan evaluasi program pada Mitra Langsung memungkinkan program mendapatkan umpan balik yang berguna tentang kinerja program dan hasil program dalam Ruang Lingkup Pengaruh. Logikanya, dengan keterbatasan sumber daya untuk monitoring dan evaluasi, sumber daya yang ada sebaiknya dipusatkan untuk studi yang memberikan pemahaman lebih baik tentang bagaiman suatu program bekerja. Hasil studi dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja program. Selain itu, dengan memiliki sistem yang baik, teratur, dan dapat dipercaya dalam mengumpulkan data terkait hasil-hasil eksternal dan kinerja internal akan membantu memenuhi pertanggungjawaban program pada para donor atau manajemen.
Alih-alih mencoba menggunakan berbagai informasi secara terpisah atau informasi yang berbeda untuk menentukan tujuan dan strategi secara keseluruhan, memantau kontribusinya terhadap Capaian program, dan memilih priotas untuk melakukan studi evaluasi lebih mendalam.
Secara keseluruhan OM menyediakan sistem berkelanjutan untuk berpikir secara holistik dan strategis tentang cara kerja program untuk mencapai hasil. OM juga menyediakan “alat yang dapat bercerita” tentang kinerja program.
Outcome Mapping melakukan semua itu dengan memantau tiga aspek utama:
- Perubahan perilaku Mitra Langsung;
- Strategi program; dan
- Bagaimana cara Tim Pelaksana program menjalankan fungsi-fungsinya.
Dengan melibatkan Tim pelaksana secara aktif dalam proses monitoring dan evaluasi, Outcome Mapping memberdayakan mereka agar dapat menyatakan secara jelas dengan data yang akurat apa yang telah mereka lakukan untuk mendukung hasil program dan tingkat perubahan yang terjadi pada Mitra Langsung. Pada intinya, OM mencoba menanamkan semangat dan antusiasme pemrograman ke dalam proses penilaian. OM mulai menghindari anggapan bahwa monitoring dan evaluasi “dilakukan pada” sebuah program. Sebaliknya, OM secara aktif melibatkan Tim Pelaksana dalam merancang kerangka pemantauan dan evaluasi, serta mempromosikan “penilain terhadap diri sendiri”.
Prinsip-prinsip pemandu evaluasi berikut ini dianjurkan oleh para pendiri Outcome Mapping (IDRC). Prinsip-prinsip ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Monitoring & Evaluasi dan sistem pembelajaran program.
- Evaluasi dimaksudkan untuk meningkatkan perencanaan program dan pelaksanaannya. Evaluasi memberikan sumbangan pada pengambilan keputusan dan formulasi strategi di semua tingkatan.
- Evaluasi dirancang untuk menjadi pemandu tindakan. Agar bermanfaat, evaluasi perlu menghasilkan temuan-temuan yang relevan dan berorientasi pada tindakan.
- Tak ada satupun metode evaluasi terbaik yang dapat digunakan untuk semua tujuan. Setiap kasus memerlukan piranti dan metode yang sesuai dengan data yang akan dukumpulkan dan dianalisis. Evaluasi yang dapat dipercaya mempertautkan data kuantitatif dan kualitatif dari berbagai sumber.
- Evaluasi harus mengikutsertakan pemangku kepentingan (stakeholder) yang relevan dengan program. Pihak-pihak yang mempengaruhi capaian berhak dilibatkan dalam proses evaluasi. Partisipasi akan membantu mereka untuk lebih memahami tujuan dan proses evaluasi. juga akan mendorong kontribusi pihak lain serta penerimaan mereka terhadap hasil-hasil evaluasi dan penggunaan temuan-temuan evaluasi tersebut.
- Proses Evaluasi harus memenuhi standara etika penelitian. Para peserta dalam proses evaluasi harus dapat bertindak dan berbagi informasi tanpa takut bahwa informasi yang diberikannya akan dipergunakan melawan dirinya pada masa yang akan datang.
- Perencanaan Monitoring dan Evaluasi (M&E) memberikan nilai tambah dalam tahap perancangan sebuah program. Perencanaan M&E dapat membuat program lebih efisien dan efektif dengan cara memperjelas hasil yang ingin dicapai. Karena mengetahui informasi yang akan digunakan (dalam M&E), Tim Pelaksana dapat mengumpulkan data informasi yang dibutuhkan.
- Evaluasi harus menjadi aset bagi pihak yang dievaluasi. Evaluasi dapat menambah beban waktu dan sumber daya bagi pihak yang dievaluasi. Karenanya, evaluasi harus menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi mereka.
- Evaluasi adalah ilmu sekaligus sebuah seni. Seni dalam mengindetifikasi isu-isu penting yang perlu dievaluasi, mengorganisasi, menafsirkan, serta menggunakan informasi hasil evaluasi, sama pentingnya dengan pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan dapat diandalkan.
- Evaluasi adalah alat negosiasi atas realitas yang berbeda-beda. Evaluasi memberi kesempatan kepada para pihak untuk menyesuaikan berbagai perspektif atau pandangan tentang realitas.
- Evaluasi harus membantu peningkatan kapasitas organisasi dalam menggunakan temuan-temuannya. Organisasi perlu memiliki kemampuan evaluasi internal tertentu agar mampu menyusun, berpartisipasi, atau memanfaatkan evaluasi secara efektif. Terus-menerus menyandarkan diri pada evaluator dari luar akan membatasi kemampuan orang-orang dalam organisasi memahami tujuan organisasi secara jelas dan spesifik, serta membatasi kemampuan mereka untuk belajar dan menerapkan pembelajaran.
Selengkapnya dapat dilihat dan didownload di Unduh kategori Panduan.