Mengenal Pribadi dalam Pelatihan
Proses mengenal pribadi adalah suatu proses di mana peserta pelatihan diharapkan dapat saling mengukur dan menilai pribadi masing-masing. Yang dimaksud dengan mengukur adalah mencoba untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing pribadi. Selanjutnya, yang dimaksud dengan menilai adalah mengetahui hasil dari pengukuran yang telah dilakukan dengan sebuah nilai. Jika kedua hal ini dapat diterapkan maka antar pribadi dalam lingkungan organisasi diharapkan akan dapat saling mengenal dengan baik dan juga dapat saling menjaga satu sama lain karena telah mengetahui ukuran masing–masing dan hasil yang telah didapatkan. Proses ini akan dapat memperkecil terjadinya konflik antarpersonal yang sering kali terjadi pada organisasi, baik konflik secara vertikal maupun horizontal.
Hal yang menyangkut pengenalan pribadi adalah karakter, budaya, kebiasaan, dan prinsip hidup. Dengan mengenal pribadi yang ada di lingkungan organisasi maka suasana kondusif akan dapat terwujud. Dengan demikian, masing-masing pribadi yang ada di dalamnya dapat saling memahami, menghormati dan menghargai satu sama lain.
Hubungan antarpribadi yang terjalin adalah hubungan kerjasama yang saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme, bukan simbiosis parasitisme. Dengan hubungan antarpribadi yang telah terbentuk maka akan dapat saling menutupi kekurangan masing-masing dan dapat menggunakan kelebihan masing-masing untuk kemajuan organisasi. Arti dari menutupi di sini adalah apabila satu orang dalam tim memiliki kekurangan maka anggota tim lain yang akan mengisi kekurangan yang ada dengan kelebihan yang dimiliki. Dengan begitu, hubungan kerja tim yang solid dalam organisasi akan terbangun.
Sebagai contoh, dalam sebuah lingkungan organisasi si A adalah karyawan yang pandai, tapi kekurangannya adalah ia kesulitan dalam berkomunikasi dengan yang lain. Sedangkan si B adalah karyawan yang kurang pandai, tapi ia memiliki kelebihan dalam berkomunikasi dengan yang lain. Namun jika kedua hal ini disatukan maka akan terbentuk tim yang pandai dan memiliki komunikasi yang baik karena si A akan mengisi kekurangan si B dengan kepandaiannya dan si B akan mengisi kekurangan si A dengan kemampuan berkomunikasinya.
Dalam tahap mengenal pribadi ini, ada 4 proses yang harus dijalani oleh peserta training, yaitu:
- Proses mengenal diri
- Proses mengenal antar pribadi
- Proses mengenal pribadi dan lingkungan
- Proses menempatkan diri dalam lingkungan
Keempat proses di atas harus dilewati oleh peserta dalam pelatihan karena seseorang tidak akan dapat mengenal dan memahami pribadi orang lain sebelum dia mengenal dan memahami dirinya sendiri. Dengan kata lain, bagaimana orang lain bisa mengenal dan memahami pribadi kita kalau kita tidak mengenal dan memahami diri kita sendiri terlebih dahulu.
Setelah dapat mengenal dan memahami diri sendiri, peserta diarahkan untuk dapat mengenal pribadi orang lain. Dengan begitu, akan terjalin pemahaman dalam bersikap antara orang yang ada di sekitarnya sehingga akan terbangun suatu kerjasama yang kuat dan saling menguntungkan. Jika hal ini sudah terwujud maka peserta diarahkan untuk dapat mengenal lingkungannya sehingga terbangun hubungan yang “pas/cocok”. Jika sudah demikian maka pada akhirnya peserta akan mudah untuk dapat menempatkan diri dalam lingkungannya. Kondisi lingkungan pun akan terjaga dengan baik dan akan selalu mudah untuk dikembangkan ke arah yang lebih baik.