Menentukan Pilihan di Sebuah Persimpangan
Dalam kehidupan ini, manusia selalu dihadapkan pada banyak pilihan. Manusia dituntut untuk dapat menentukan salah satu dari pilihan yang ada, mana yang terbaik untuknya. Posisi berada pada banyak pilihan ini diibaratkan manusia berada dan berdiri di sebuah persimpangan yang akan menuju pada setiap tujuan yang diinginkan. Pada akhirnya, manusia harus memutuskan untuk memilih jalan mana yang terbaik sehingga dengan keputusan yang diambil tersebut akan dapat mengarahkan manusia tersebut pada tujuan yang tercepat, dengan harapan pilihan tersebut tidak memiliki banyak rintangan yang menghadang.
Proses menentukan pilihan disebuah persimpangan adalah suatu proses di mana seseorang harus membuat sebuah pilihan di antara banyak pilihan yang sedang dihadapi. Setiap manusia tentunya selalu menginginkan dari apa yang dipilih haruslah yang terbaik. Dengan kata lain, manusia tersebut tidak salah dalam memutuskan untuk menentukan pilihannya.
Akan tetapi untuk dapat menentukan sebuah pilihan yang terbaik, tidaklah semudah membalik telapak tangan. Segala sesuatunya harus dihitung dengan seksama, dipikirkan dengan masak-masak dan ditelaah secara teliti satu per satu di antara banyak pilihan yang ada. Sering kali seseorang dalam membuat pilihan akan merasakan kebingungan sampai-sampai tidak ingin menentukan sebuah pilihan atau ingin memilih semuannya. Padahal, mau tidak mau ia harus menentukan sebuah pilihan saja yang cocok atau pilihan yang terbaik bagi dirinya.
Ada 4 tahapan yang dapat dilakukan dalam menentukan sebuah pilihan di antara beberapa pilihan, yaitu:
- Melihat semua pilihan yang ada. Artinya, sebelum menentukan pilihan tidak boleh hanya memandang pilihan yang disukai saja tanpa memperhatikan pilihan yang tidak disukai.
- Membandingkan baik-buruknya pilihan. Artinya, setiap pilihan harus dibandingkan baik-buruknya berdasarkan penglihatan yang telah dilakukan.
- Menghitung untung-ruginya. Artinya, perbandingan itu harus dilihat.
- Memutuskan.
Bentuk permainan yang diterapkan dalam pelatihan adalah permainan yang sering dikenal dengan nama “Spider Web” atau yang disebut juga dengan nama “Jaring Laba-laba”. Untuk dapat membuat “Jaring Laba-laba”, ada beberapa bahan yang dapat digunakan, antara lain tali rafia, kawat, kain-kain yang dibentuk menyerupai jaring laba-laba dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Ukuran lubang dibuat bervariasi dengan perkiraan tubuh manusia bisa masuk dan melewatinya. Bentuk lubang yang dibuat bisa berbentuk lingkaran, segitiga, jajaran genjang, persegi panjang, bujur sangkar, segilima, dan bentuk bentuk bidang dasar lainnya.
Bentuk pemainannya adalah sebagai berikut:
- Tiap anggota kelompok diminta untuk menyeberang dari sisi depan ke belakang dengan melewati lubang yang telah disediakan.
- Satu lubang hanya boleh dilewati satu orang saja.
- Saat melewati lubang, tubuh tidak boleh menyentuh tali atau kain sedikit pun. Karena di sini memberi gambaran bahwa jika menyentuh jaring maka akan lengket dan menjadi mangsa dari laba-laba
- Apabila salah satu anggota kelompok menyentuh saat menyeberang maka seluruh proses yang telah dilakukan dianggap gagal.
- Dalam permainan ini, untuk memilih lubang yang dilewati anggota kelompoknya maka seluruh kelompok harus benar-benar melihat, mengukur, dan membandingkan anggota kelompok mana yang bisa melewati tiap-tiap lubang tersebut. Untuk itu, kelompok harus dapat benar-benar menghitung antara besarnya lubang dengan ukuran tubuh anggota kelompok yang akan diminta melewatinya.
- Yang perlu diperhatikan dalam permainan ini adalah bagaimana kelompok tersebut menentukan pilihan mengenai lubang mana yang perlu dilewati terlebih dahulu.
- Salah satu kelompok pasti ada yang berpikir untuk melewati yang mudah dulu baru yang sulit. Ada juga yang memilih untuk menyelesaikan yang sulit dulu baru yang mudah. Ada juga yang mengambil jalan kompromi, artinya menyelesaikan dengan jalan bervariasi.
Inti dari permainan ini adalah bagaimana peserta dapat berlatih untuk menentukan sebuah pilihan yang tepat bagi pribadi dan kelompoknya. Masing-masing harus dapat melihat tiap-tiap objek pilihan yang tersedia, mengukur dan membandingkan antara objek pilihan dengan ukuran tubuh masing-masing. Jika diamati lebih dalam, dapat dilihat bahwa objek-objek tersebut tersusun dari bawah ke atas. Dengan demikian, jika peserta berpikir menyelesaikan yang mudah dulu baru yang sulit maka peserta pasti memilih untu melewati yang bawah dulu baru yang atasnya. Sementara itu jika berpikir menyelesaikan yang sulit dulu baru yang mudah maka peserta pasti akan memilih untuk melewati yang atas dulu baru yang bawah. Selanjutnya jika berpikir menyelesaikannya dengan jalan kompromi, pasti akan menentukan pilihan secara bervariasi disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan saat itu. Sebagai contoh, memilih yang bawah dulu satu untuk membantu teman berikutnya, lalu memilih yang tegah karena kesulitannya tidak besar, lalu memilih yang atas. Setelah itu, harus memilih dari atas ke bawah.
Di samping itu, peserta diharapkan dapat berhitung mengenai segala bentuk kosekuensi yang ditimbulkan dan peserta juga dapat berpikir bagaimana cara untuk mewujudkan pilihan-pilihan yang ada menjadi sebuah keputusan yang tepat bagi diri pribadi dan kelompoknya. Sesungguhnya dalam permainan ini, peserta juga dilatih untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan mengatur strategi yang bagus dalam penyelesaiannya.
Hal lain yang dapat diambil dari permainan ini adalah kehati-hatian dan ketelitian dalam menentukan pilihan untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu, permainan ini dapat membantu membangun kerjasama yang kuat dalam tim.
Disarikan dari buku: 24 Jam Mengubah Perilaku dengan Training Outbound, Penulis: Rudianto, Halaman: 74-78.