Kerangka Analisis Strategis
Formulasi strategis atau yang biasanya disebut dengan Perencanaan Strategis merupakan proses penyusunan perencanaan jangka panjang. Karena itu, prosesnya lebih banyak menggunakan proses analitis. Jadi, dalam perencanaan strategis ini analisis-analisis baik pada tingkat korporat maupun pada tingkat bisnis sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menyusun strategi sehingga sesuai dengan misi, sasaran, serta kebijakan perusahaan. Sebelum menyusun model analisis strategis, ada beberapa pertanyaan dasar yang harus dijawab terlebih dahulu, yaitu:
- Bagaimana perusahaan tersebut menentukan alternatif strategis?
- Metode dan alat apa yang dipergunakan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi alternatif strategis dalam lingkungan perusahaan?
- Faktor-faktor apa yang memengaruhi pilihan strategis tersebut?
Proses Pengambilan Keputusan Strategis
Proses analisis dan pilihan strategis tersebut terdiri atas lima tahap, baik pada tingkat korporat maupun pada tingkat unit bisnis. Hal itu disebabkan karena pilihan strategis berasal dari proses analitis untuk mengetahui dampaknya di masa yang akan datang terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian, tiga pertanyaan dasar berikut ini dapat terjawab:
- Bagaimana efektivitas strategi yang ada selama ini?
- Bagaimana efektivitas strategi di masa yang akan datang?
- Bagaimana kemunkinan efektivitas strategi terpilih di masa yang akan datang?
Meskipun demikian, sebelum menentukan alternatif strategis yang layak, perencanaan strategis harus mengevaluasi dan meninjau kembali misi dan tujuan perusahaan. Setelah itu, tahap selanjutnya baru dapat dilaksanakan, yaitu generation, evaluasi, dan pemilihan alternatif strategi yang terbaik. Analisis situasi membutuhkan keterlibatan manajemen puncak secara penuh untuk menentukan strategi yang sesuai dengan peluang eksternal dan kekeuatan internal agar dapat menghasilkan corporations’s distinctive competence (perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing).
Contoh:
Kekuatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dari mesin pengolah makanan berbiaya rendah dapat memberikan distinctive competence dalam kegiatan manufaktur sehingga perusahaan tersebut dapat mendominasi kegiatan industri. Manajemen dapat mencapai penghematan biaya produksi sehingga perusahaan dapat menjual produk yang lebih murah kepada konsumennya dan secara tidak langsung menciptakan entry barrier terhadap pesaingnya.
Disarikan dari buku: Analisis SWOT (Cara Perhitungan Bobot, Rating dan OCAI), Penulis: Freddy Rangkuti, Hal: 9-11.