Kembali Kepada Alam Semesta
Tokoh pencinta alam semesta terkenal, Thomas Berry mengatakan bahwa alam semesta adalah artis utama. Seorang penyair akan memulai dengan syairnya ketika ia mulai mengagumi keindahan alam. Banyak penyair lemah dalam membuat syair-syair alam karena alam telah dirusakkan. Thomas Berry, seorang warga Amerika mendedikasikan seluruh hidupnya untuk merawat alam semesta ini. Ia mulai dengan kampanye secara kecil-kecilan hingga menjadi sebuah persoalan dunia. Terbentuklah KTT bumi, kelompok pencinta alam (green peace) terus bermunculan di seantero bumi kita karena telah dimulai Thomas Berry puluhan tahun yang lalu. Thomas Berry mengatakan puluhan tahun lalu dianggap orang gila tetapi gegilaan itu ternyata disadari dan dirasakan oleh kita yang hidup pada zaman sekarang. Banyak LMS pencinta alam seperti USAID sebenarnya tak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mengembalikan kelestarian alam. Semuanya terlambat. Mengenai pemikiran Thomas Berry yang cemerlang browser saja mas Google tentang Thomas Berry.
Bumi Katolistiwa Kalimantan Barat
Lupakan sementara Thomas Berry, kita mencoba menatap wajah bumi Katolistiwa, Kalimantan Barat pada saat ini. Banyak orang tahu dan berbicara mengenai Ilegal loging di Kalimantan Barat. Banyak PT kayu lapis talah menghabiskan kayu hutan yang telah hidup ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Anda akan kesulitan menemukan hutan rimba. Yang ada tinggal onggokan-onggokan kecil sementara hutan habis dibabat untuk perkebunan kelapa sawit serta pertambangan liar. Kekayaan alam dan hasil hutan yang telah hidup jutaan tahun yang lalu tak terlihat lagi. Menurut Thomas Berry Anda tidak akan menemukan manusia sehat pada sebuah planet yang sakit. Planet kita sedang sakit berat maka anda tidak menemukan jenis tanaman yang dapat mengobati penyakit. Manusia akan kesulitan mengadakan penelitian obat-obatan pada sebuah hutan rimba.
Lima belas tahun yang lalu saya menginjakkan kaki di bumi Kalimantan Barat. Saya heran bahwa mereka membangun rumah dengan dasar kayu. Mereka membangun rumah di atas rawa-rawa. Berapa lamakah rumah itu akan bertahan? Ternyata mereka menggunakan kayu besi dalam bahasa daerah disebut kayu “Belian” sehingga rumah itu bisa bertahan sampai puluhan tahun bahkan ratusan tahun.
Persoalannya apakah masih ada kayu Belian? Anda sulit menemukan kayu belian di hutan. Semuanya telah habis dijual ke luar negeri. Yang ada tingga puing-puing yang masih ada di perkebunan kelapa sawit.
Kesadaran pelestarian hutan belian sangat rendah dengan alasan kayu belian akan dipanen sekitar 500 tahun ke depan. Sesungguhnya bahwa orang menebang kayu belian sekarang adalah hasil tanaman ribuan tahun yang lalu oleh karena itu kita yang sekarang menanam untuk generasi ribuan tahun kemudian. Diharapkan setiap masyarakat bumi Katolistiwa mulai menyadari bahwa pelestarian hutan bukan untuk kita nikmati melainkan untuk anak cucu ribuan tahun mendatang. Anda telah berbuat sesuatu yang terbaik dalam hidup anda yakni melestarikan hutan belian (kayu besi).
Sumber: Artikel Kompasiana, Kamis, 28 November 2013.