Jaguar Lapangan Tenis
Dia adalah petenis terbaik Indonesia. Namanya pernah bertengger di ranking 19 kelas tunggal dan peringkat 9 kelas ganda campuran dunia. Pers dan penonton luar negeri menjulukinya Jaguar of Asia. Julukan ini disandangnya saat Yayuk memenangkan turnamen tenis di Pattaya Thailand, 1991. Saat itu, Yayuk petenis pertama Indonesia yang menjuarai kejuaraan profesional.
Banyak petenis dunia ia tumbangkan. Diantaranta Martina Hingis, Lindsay Davenport, Gabriela Sabatini, Anna Kournikova, dan Mary Pierce pernah. Kemenangan terbaiknya adalah saat ia mengalahkan Iva Majoli, salah satu juara French Open.
Yayuk mewakili Indonesia pada Olimpiade 1988, 1992, 1996, dan 2000. Prestasi tertingginya di olimpiade adalah di Barcelona 1992 saat ia berhasil mencapai babak ketiga mengalahkan Mercedes Paz dan Mary Pierce.
Yayuk lahir di keluarga pencinta tenis. Ayahnya, Budi Basuki, mantan pemain tenis meja PON 1954. Kakaknya Nani Sudarmi adalah petenis tingkat nasional pada dekade 1980.
Saat usianya 13, bungsu dari lima bersaudara ini bergabung dengan klub tenis di Ragunan, Jakarta hingga 1989. Setahun kemudian dia terjun ke tenis profesional.
Namanya pernah dicoret dari tim Fed Cup Indonesia karena bersama Suharyadi, suami sekaligus pelatihnya dinilai lancang menulis surat ke badan dunia tenis wanita agar memilih lapangan tempat tim Indonesia bertanding. Yayuk membentuk YBM (Yayuk Basuki management) yang mengurusi kebutuhannya bertanding. Upaya itu dilakukan untuk mengejar target menembus 20 besar dunia.
Yayuk sempat masuk perempat final dalam pentas tenis prestisius Wimbledon sebelum dikalahkan oleh Jana Navotna. Prestasi ini membuatnya mencapai peringkat 19 dunia. Yayuk gantung raket pada 2004, namun maret 2008 ia kembali bermain di ajang ITF Tour pada cabang ganda putri.
Anak Muda Indonesia,
Perjalanan panjang berliku menggapai cita cita diawali dengan mimpi. Seorang remaja putri cilik dari daerah bermimpi untuk menjadi pemain besar, bermimpi bermain tenis membela nama keluarga di daerahnya, bermimpi membela negaranya di ajang multi event olah raga internasional, bermimpi bersanding dengan para juara di arena grand slam, bermimpi jadi legenda petenis dunia.
Mimpi itu menumbuhkan semangat di dada untuk mewujudkannya. Hari hari berlalu dihiasi dengan kerja keras, latihan rutin melelahkan, latihan tambahan dan pertandingan untuk memacu peningkatan kemampuan. Ganjalan dan rintangan tentu ditemukan menghadang di jalan. Saat dini sebelum berkembang, pada usia 9 tahun, hampir memutuskan untuk berhenti bermain tenis. Kecelakaan berat, sakit thypus parah dan tersiram air panas berturut turut menumpurkan keinginan, menyurutkan semangat di dada. Tetapi mimpi menjadi pemain besar, kembali mengobarkan semangat untuk bekerja lebih keras, merupaya mengejar ketinggalan dan memberikan yang terbaik untuk menjadi nomor satu.
Anak Muda Idonesia,
Jalan yang ditempuh menuju mimpi kita, kadang dianggap tidak umum dan mustahil. Seorang perempuan Indonesia bermain tenis satu minggu di satu kota kemudian berpindah ke kota lain minggu berikutnya selama hampir 50 minggu dalam satu tahun, untuk menjalaninya saja sangat melelahkan baik fisik, lebih lebih lagi mental. Bentrokan kepentingan ambisi pribadi dan negara, hasil yang diraih tidak memuaskan, cibiran sebagian orang yang kepentingannya tidak sejalan dengan arah jalan kita, membuat hati kecil kita berulang ulang meragukan arah yang ditempuh. Saat semangat kerja keras untuk mencapai mimpi menemui kenyataan tidak sesuai dengan keinginan, kita harus yakin bahwa apa yang kita telah perbuat, sedang kita perbuat dan akan kita perbuat pada akhirnya akan mendekatkan kita kepada mimpi kita.
Anak Muda Indonesia,
Milikilah mimpi yang besar, kejar dan wujudkan mimpimu melalui hard work dengan setiap saat believe setiap upaya akan berujung baik pada akhirnya. Indonesia ada di tanganmu, bangkitlah dan berkarya, dukungan dan doaku selalu menyertaimu…
Sumber: Surat Dari & Untuk Pemimpin, Penulis: Yayuk Basuki, Hal: 271-272.