Analisis OCAI
Berdasarkan analisis menggunakan metode OCAI, terdapat perbedaan yang cukup singinfikan dari hasil rata-rata nilai saat ini dibandingkan rata-rata nilai yang diharapkan. Rata-rata karyawan merasa bahwa budaya organisasi di perusahaan ini adalah hierarchy (lihat gambar), sedangkan dari hasil rata-rata yang diharapkan tampak bahwa sebagian besar karyawan merasa bahwa kondisi budaya yang ada sekarang berada pada posisi adhocracy dan market (lihat gambar) yang berfokus pada pencapaian hasil dan tujuan, serta kebebasan dalam berprestasi, dinamis, dan entrepreneurial.
Meskipun demikian, hal yang menarik adalah besarnya keinginan karyawan pada perubahan budaya untuk menjadi lebih adhocracy, yaitu karyawan mengharapkan suasana yang bersifat lebih kompetitif, berorientasi prestasi dan hasil, dengan gaya kepemimpinan yang lebih bersifat entrepreneurship dan lebih bersikap seperti mentor serta sifat kekeluargaan dalam perusahaan. Hasil ini tidak berbeda jauh dari nilai rata-rata dan modus. Hal ini wajar, karena jumlah karyawan dalam perusahaan ini relatif sedikit, sehingga suasana kekeluargaan menjadi hal yang sangat penting dalam rangka menunjang peningkatan kinerja karyawan.
Kondisi yang diharapkan karyawan cenderung lebih merupakan gabungan antara adhocracy, market serta clan culture. Karyawan mengharapkan adanya kebebasan dalam berinovasi. Karyawan pun mengharapkan manajemen lebih mengutamakan teamwork, konsensus serta partisipasi (clan culture) dan keingingan agar perusahaan lebih mening-katkan kompetensi dalam mencapai prestasi (market culture).
Disarikan dari buku: Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penulis: Fredy Rangkuti, Hal:76.