Air dan Minyak
Semua peserta pelatihan dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan kategori tertentu misalnya: jabatan, departemen, lembaga, lama bekerja, kesamaan daerah asal dan sebagainya tanpa diberi kesempatan berunding atau negosiasi terlebih dahulu. Setiap peserta dilarang pula untuk berbicara selama proses pencarian kelompok. Permainan biasa dipakai untuk tahap awal suatu pelatihan dengan tema tema building. Ketika konsep kelompok mulai terbentuk, orang baru yang tidak sekonsep akan ditolak, seperti air dengan minyak.
Tujuan
Melatih berinteraksi dengan peserta lain agar mengenal mereka lebih dalam sebagai awal kerja sama dalam tim.
Cara Permainan
Format : Berkelompok
Waktu : 10 – 20 menit
Tempat : Di dalam maupun di luar ruangan
Materi : –
Peserta : 20 – 60 orang
Instruktur meminta semua peserta pelatihan berdiri di depan ruang pelatihan bisa pula membentuk lingkaran di depan kelas. Kemungkinan yang lain adalah membuat suatu kelompok di udara terbuka atau di luar ruang pelatihan; bisa di tanam, kebun, lapangan, atau tepi kolam renang. Instruktur kemudian memberikan instruksi bahwa mereka harus membuat kelompok dan seluruh peserta pelatihan akan dibagi menjadi 3 kelompok. Mereka akan mendapatkan waktu maksimal 10 menit untuk membentuk kelompoknya sendiri. Kriteria untuk satu kelompok bebas, tetapi bisa pula berdasarkan bidang yang digeluti (misalnya kontraktor, desainer, dan sebagainya), jabatan, lama bekerja, atau daerah asal peserta. Kriteria yang tidak boleh dilakukan adalah berdasarkan jender (jenis kelamin) atau kelompok umur karena akan terlalu mudah dilakukan.
Dalam waktu 10 menit, ketika peserta mulai berinteraksi dan membaur, dilarang berbicara. Artinya, mereka hanya bisa memakai bahasa isyarat. Sifat kelompok yang sudah terbentuk berhak menolak atau mengganti dengan anggota kelompok lain jika menganggap perlu penyesuaian kriteria kelompok. Misalnya, peserta sudah mengetahui kelompok aristektor. Kemudian, ada satu orang yang belum dapat kelompok, yang merupakan orang pemasaran, maka kelompok berhak menolaknya masuk ke dalam kelompok karena dianggap tidak sejenis.
Diskusi
- Kendala apa yang dihadapi tiap individu pertama kali?
- Apa yang harus dilakukan agar bisa mendapatkan kelompok sekriteria?
- Bahasa isyarat seperti apa yang efektif untuk menarik orang supaya masuk ke kelompoknya?
- Apa peran masing-masing individu dalam kelompok?
- Apakah ada perbedaan jika ada anggota yang dominan dan yang pasif?
Pembahasan
Bagian dasar suatu pembentukan tim dalam pekerjaan adalah perasaan sejenis yang memiliki. Namun, membuat perasaan menjadi sejenis adalah suatu perjuangan tersendiri. Perjuangan tidak hanya muncul dari satu orang atau satu kelompok kecil tertentu, melainkan individu lain serta kelompok kecil lainnya yang sudah ada pun sama-sama mencari pola agar bisa menjadi padu. Hal tersebut mirip dengan penggambaran di permainan ini mereka sengaja dibawa ke suatu kondisi dengan banyak kendala. Kendala pertama adalah mereka harus menentukan sendiri kriteria kelompoknya. Yang kedua, mereka tidak boleh berbicara dan hanya boleh melakukan gerakan sebagai bahasa isyarat. Proses penyesuaian akan menjadi menarik karena pemecahannya bisa cukup lama. Suatu tim yang hampir terbentuk kelompok dapat pula mengalami bongkar-pasang, yaitu ganti orang sampai menerut presepsi mereka telah sesuai kriteria kelompok.
Dalam dunia kerja, orang tidak dilarang berkomunikasi serta berinisiatif mendefinisikan kelompoknya. Namun pada kenyataanya karena setiap individu merupakan orang yang sangat dinamis dan sibuk dengan tugasnya menjadi tidak semudah seperti penggambaran banyak orang. Secara teori, menyatukan mereka sangat mudah dengan membuat misi yang sama. Namun, kenyataanya di lapangan bisa berkata lain. Seorang pegawai pemasaran terkadang tidak mengenal bagian perencanaan, bagian produksi, atau bagian administrasi, terutama di organisasi besar atau yang jenis usahanya sangat mobile. Organisasi sering mengirimkan orangnya ke luar daerah bahkan ke luar negeri, sehingga mereka sangat jarang bisa bertemu secara fisik dengan rekan satu organisasi.
Kembali ke permainan air dengan minyak, hasilnya akan tampak jika ada salah satu atau beberapa anggota kelompok yang mengambil inisiatif. Permainan akan diakhiri penjelasan masing-masing kelompok tentang kriteria mengapa mereka memilih anggota orang-orang tersebut, apa kriterianya. Saat itulah, mereka baru boleh membuka suara. Orang yang aktif dan berinisiatif akan terlihat lebih dinamis. Ia memiliki berbagai upaya agar bisa mengumpulkan tim sampai ke jumlah yang ditentukan. Jika seluruh peserta berjumlah yang ditentukan. Jika seluruh peserta berjumlah 25 orang, maka komposisi satu kelompok yang kreatif, maka 8 orang terkumpul sudah memenuhi kriteria sebagai kelompok. Demikian pula, dalam kehidupan sehari-hari jika ada krisis kekompakan tim atau kesulitan dalam menemukan jati diri suatu tim, maka tim memerlukan orang-orang yang mempunyai inisiatif mengumpulkan mereka dan bersatu padu dalam suatu pengenalan mendalam untuk melakukan konsolidasi tentunya diisi berbagai action plan, ungkapan kebersamaan, dan penyamaan persepsi yang membuat tim lebih bersatu padu. Orang yang paling tepat melakukannya adalah pimpinan organisasi. Setiap staf walaupun tidak mengenal rekan sejawatnya, tetapi pasti mengenal pimpinannya. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang peka seharusnya senantiasa mengajak mereka berkonsolidasi tim antara lain: general staff meeting, kegiatan bakti sosial bersama, retret bersama, acara family day, pelatihan team building untuk semua staff, dan rapat khusus antar departemen.
Variasi
Variasi yang bisa dilakukan dalam melakukan aktivitas sejnis ini adalah dengan menghukum atau memberi komentar kepada peserta yang cukup bagus dalam beradaptasi atau jika melakukan kesalahan. Dalam hal melakukan kesalahan, jika peserta diminta berkumpul berdasarkan gender, maka setiap peserta pria akan berkumpul sesama pria. Jika ada satu wanita di kumpulan peserta pria, kita bisa memberi komentar, misalnya: Ibu Yuli rupanya ingin menjadi pria.
Disarikan dari buku: Team Building, Penulis: Adi Soenarno, Halaman: 17-21.