Ketika Bisnis Menjadi Semakin Tidak Ramah
“In an economy where the only certainty is uncertainty, the one sure source of lasting competitive advantage is knowledge.”
–Ikujiro Nonaka (1998)
Quote di atas dan sepenggal tulisan di bawah merupakan bagian pendahuluan dari buku Successful Implementation of KM in Indonesia, yang ditulis dan diterbitkan oleh Dunamis Publishing, 2013, halaman XVII – XIX.
SAMPAI DENGAN AWAL TAHUN 1990-an masih banyak pimpinan organisasi yang memajang Encyclopedia Britannica di rak-rak buku yang ada di ruang kerjanya. Pada masa itu memajang ensiklopedi tersebut seakan-akan meningkatkan status pemiliknya. Namun, kini berapa banyak pimpinan organisasi yang masih memajangnya?
Encyclopedia Britannica tersungkur setelah Microsoft menghadirkam ensiklopedi dalam bentuk compact disk (CD), Encarta, pada 1993. Disajikan dalam format digital dan multimedia, versi premium CD Encarta mampu menampung 62.000 artikel yang dilengkapi dengan berbagai gambar dan ilustrasi menarik. Kelebihan itulah yang membuat penjualan Encarta sempat booming. Di pasar, CD Encarta versi premium dijual seharga US$ 215, atau jauh di bawah harga satu set Encyclopedia Britannica. Padahal biaya untuk memproduksi satu keeping CD Encarta mungkin hanya US$ 1.
Namun, booming Encarta jauh lebih pendek ketimbang Encyclopedia Britannica. Microsoft hanya menikatinya selama sekitar 16 tahun (1993-2009). Segera setelah itu Encarta tumbang oleh Wikipedia, sebuah situs referensi online yang tanpa bayar dan tersaji dalam berbagai bahasa. Merasa kalah besaing, New York Times edisi 20 Maret 2009 melaporkan bahwa Microsoft berencana menarik Encarta dari toko-toko mulai Juni tahun ini dan menutup versi online-nya pada akhir Oktober.
Sementara Encyclopedia Britannica secara resmi berhenti menerbitkan edisi cetaknya pada 2012. Itu berarti 244 tahun setelah penerbitan perdananya pada 1768. Mereka mulai beralih ke edisi online, meski masih harus berbayar.
Cerita tentang Encyclopedia Britannica dan Encarta adalah cerita kegagalan keduanya dalam memahami dalam perubahan perilaku customer. Pernah ada seseorang anak berusia 12 tahun menemukan kesalahan di Encyclopedia Britannica. Untuk mengoreksinya ensiklopedia itu membutuhkan waktu setahun, bahkan mungkin lebih, setidak-tidaknya sampai edisi baru dicetak dan masuk pasar. Alhasil selama itu pulalah penggunannya harus menelan informasi yang keliru.
Encarta pun serupa. Kecepatan Microsoft meng-update informasi di CD jelas kalah cepat dibanding Wikipedia. Bayangkan situs online ini dikelola bersama-sama oleh lebih dari 50.000 orang yang secara sukarela menulis dan menyunting referensi di sana. Hari itu pembaca menemukan kekeliruan di Wikipedia, hari itu pula korelasi dilakukan oleh pembaca lainnya. Selain itu Wikipedia juga menyediakan link-link yang memungkinkan pembaca mencari rujukan ke sumber-sumber terkait. Semuanya cukup dengan meng-klik tombol, sesuatu yang tak bisa dilakukan Encerta, apalagi Encyclopedia Britannica.
Sumber: Air Sejati.