Workshop Menuju Keberlangsungan Produksi dan Kesejahteraan Masyarakat atas dukungan ICCO, Bogor, 4-6 Maret 2014
Dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas lembaga mitra dalam pengelolaan usaha komunitas dampingan, ICCO bekerjasama dengan Yayasan Penabulu menyelenggarakan “Workshop Menuju Keberlangsungan Produksi dan Kesejahteraan Masyarakat”.
Workshop pertama ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih, terkait konsep pendekatan Making Market works for the Poor (M4P) dan metode analisa Value Chain Development (VCD). Untuk kemudian diterapkan dalam melakukan analisa terhadap rantai pasar, regulation, layanan. Sebagai bahan dasar untuk selanjutnya melakukan analisa bisnis. Melalui workshop ini, peserta diharapkan mampu melakukan analisa rantai pasar terhadap fokus komoditi dari komunitas dampingannnya.
Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari di Wisma Hijau, Tanggal 4-6 Maret 2014. Narasumber untuk workshop ini adalah:
- Kiswara Santi, ICCO Cooperation
- Priyo Budi Asmoro, ICCO Cooperation
- Wiwik Afifah, KPI Jatim
Sebagai moderator adalah:
- Agung Banardono, Penabulu
- Budi Santosa, Penabulu
Workshop ini diikuti oleh:
- Bagus Indra Kusuma, TRUKAJAYA
- Harri Lumban Goal, KPHSU
- Bahaludin, IDRAP
- M. Syahrir Noor, Yayasan Mitra
- Rahabillah Firdha, Akar Foundation
- Muhammad Islahuddin, LPPNU
- Harri Ginting, KPHSU
- Nanang Hari Supraptiyo, NASTARI/ KRKP
- Fahmi, YRBI
- Maringan S. Pardede, PERSADA
- Juprianto Siregar, PETRASA
- Yulia Rina Wijaya, Sheep Indonesia
- Agustina, SeIA Aceh
- Surti Yatmi, Seknas KPI
- Nuraeni Yeriarsi S.Sos, Asppuk Jawa
- Lidya, PETRASA
- Ayu Sinta, YDP
- Herman Suparman Simanjuntak, Jembatan Tiga
- Dinnie Indirawati, Jembatan Tiga
- Intan Suhartini, Jembatan Tiga
- Hesti Maharani, ICCO Cooperation
- Eko K. Kurniawan, Penabulu
Diawali (Moderator Agung Banardono) dengan menyambut dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan baik peserta, narasumber yang hadir dalam Workshop #1: Menuju Keberlangsungan Produksi dan Kesejahteraan Masyarakat.
Selanjutnya Agung meminta peserta untuk mengisi data diri dan lembaganya di kertas warna-warni yang disediakan.
Hari pertama: Pembukaan materi disampaikan oleh Kiswara Santi – ICCO Cooperation, dengan membagi peserta menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok ditugaskan untuk menjawab dan menjelaskan pertanyaan berikut:
- Apa faktor-faktor pembawa keberhasilan dalam kegiatan ini.
- Apa faktor-faktor resiko yang dikhawatirkan menggagalkan hasil dari kegiatan ini.
- Apa prakondisi yang seharusnya dibangun sebelum kegiatan, atau hasil diberikan kegiatan dalam proses-proses kegiatan.
Selanjutnya, peserta berdiskusi dan mempresentasikan jawaban dari kelompoknya. Sesi berikutnya dilanjutkan dengan presentasi materi program ICCO Cooperation kedepan oleh Kiswara Santi.
Sesi berikutnya, peserta dikelompokkan sesuai dengan fokus komoditi yang dipilih. Kelompok komoditi ini adalah; Beras, Kopi, Sayur/Umbi/Palawija, Perikanan, Mete, dan Hasil Hutan non Kayu (Madu). Setiap kelompok ditugaskan untuk menyusun analisa rantai pasar dan mempresentasikannya.
Hari kedua: Melanjutkan sesi pada hari pertama, masing-masing kelompok diajak untuk memperdalam hasil analisanya dengan memperlengkap dengan analisa layanan dan regulasi.
Wiwik Afifah menjelaskan siapakah kemudian yang akan berperan dalam interfensi itu juga perlu kita pertimbangkan itu apakah kemudian semua dalam setrategis. Apakah kita sudah cukup sumberdaya untuk melakukan itu, kalau misalkan memang tidak cukup sumberdaya kita harus mencari mana yang harus kita selesaikan terelebih dahulu, memang ada yang kita lakukan bersamaan dan ada yang tidak bisa dilakukan bersamaan dan itu memang ada dan itu akan mengarah kemana, kearah fokus kita dan kita perlu memetakannya.
Bahwa di dalam M4P ternyata ada peran-peran yang kemudian kita bisa melihat kita diposisi mana. Sebenarnya disesi ini kita ingin membuatkan acara yang detail terkait dengan kelembagaan teman-teman (peserta). Bagaimana kelembagaan teman-teman itu bekerja dirantai nilai, rantai pasar dan aturan, selain itu sebenernya kita juga perlu mendengar bagaimana respon teman-teman terkait dengan konsep M4P ini.
Hari ketiga: Pada sesi ini diawali dengan presentasi masing-masing kelompok tentang analisa bisnis sesuai komoditas yang dipilih.
Wiwik Afifah: Melanjutkan tema di hari kedua yang yang berjudul “Analisa Bisnis Sederhana Seperti Apa”. Ada empat poin diantaranya: Identifikasi Kebutuhan, Memetakan Peran, Menghitung Laba Rugi dan Manajemen, keempat poin ini sudah disinggung dihari kedua, saya ingin menjelaskan lebih lengkapnya setelah teman-teman menyelesaikan dan menerapkan empat poin ini di presentasinya.
Bekerjanya M4P
- Lensa M4P
- Membuat Vision of Change
- Riset Pasar
- Analisa Bisnis, Ferifikasi Aktor Dan Informasi
- Penulisan Hasil Riset, Analisa Bisnis Berdasarkan Riset Pasar
- Membuat Analisa Sektor
- Membuat Rasional Perubahan Sektor
- Membuat Deal Dengan Aktor
M4P akan bekerja ketika lenca ini sudah selesai, dan kita membuat satu visi atau satu mimpi perubahan, dalam membuat visi perubahan harus detail visi itu akan bekerja dibagian mana. Kalau konfensional perubahan itu tidak didalam atas dan bawah akan tetapi ditengah. Analisa bisnis itu logikanya kita harus kelapangan jadi setiap pelaku itu harus kelapangan untuk melihat pola kerangkanya.
Selanjutnya peserta diminta untuk mengisi RTL (Rencana Tindak Lanjut), rencana tindak lanjut ini dibuat berdasarkan lembaganya masing, rencana tidak lanjut ini menjelaskan:
Tindakan/Aktivitas: maksudnya tindakan/aktivitas seperti apa lembaga yang akan diterapkan menggunakan M4P ini.
Waktu: waktu ini semacam jadwal, dimana lembaga tersebut mempunyai jadwal mulai dan berjalannya program, disetiap lembaga mempunyai waktu yang berbeda-beda berdasarkan keslutitan yang dihadapinya.
Pelaksanaan: setelah mendapatkan dan menjadwalkan tanggal yang sudah disepakati pelaksanaan program bisa dilakukan bisa langsung ke lapangan atau dari internal terlebih dahulu, Wiwik Afifah menganjurkan pelaksanaan ini seharusnya di internal terlebih dulu agar pola dan kerangka disetiap orangnya bisa menyamakannya.
Penambahan dari Priyo Budi Asmoro
Ada tiga intervensi meningkatkan nilai dalam rantai
- Intervensi distribusi mendorong keadilan dalam hal biaya, manfaat dan resiko.
- Intervensi up-grading pasar baru, peningkatan volume, peningkatan keragaman, peningkatan kualitas produk.
- Intervensi pengelolaan. Produk untuk mendukung kedua interbensi diatas, termasuk menjaga fruktuasi produksi dan harga produk; penjaminan harga minimum, bantuan pembuatan “koperasi” petani, dll; mendorong peningkatan standar kualitas dan servis layanan (riset, penyuluhan, kredit, asuransi) yang memampukan petani untuk mencapai standar tersebut.
Penutupan: Workshop #1: Menuju Keberlangsungan Produksi dan Kesejahteraan Masyarakat di tutup oleh Priyo Budi Asmoro – ICCO Cooperation dan Agung Banardono selaku moderator, ucapan terima kasih atas partisipasi seluruh peserta dan berfoto bersama dan serta membagikan sertifikat kepada peserta. Ucapan terima kasih juga untuk Narasumber yang bersedia membagi pengetahuan dan pengalamanya bersama-sama.