Mengendalikan Uang
Banyak hal di sekitar kita yang berhubungan dengan uang. Bahkan, banyak yang berkata bahwa uanglah yang banyak memegang peranan dalam kehidupan. Namun, perlu diingat bahwa kitalah yang harus mengusai uang dan bukan kita yang dikuasai oleh uang. Caranya adalah dengan sebisa mungkin mengendalikannya.
Tidak semua orang dapat mengendalikan uang mereka dengan baik. Untuk bisa mengaturnya diperlukan kecermatan dan kedisiplinan—hal yang mungkin disepelekan sebagian orang dalam mengatur uang. Apakah kita salah satu dari mereka? Semoga saja tidak.
Mengatur masuk dan keluarnya uang memang kedengarannya sangat mudah dilakukan, tapi sebenarnya tidak semudah yang didengar atau dibayangkan. Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa diperlukan kecermatan dan kedisplinan dalam mengelolanya. Salah sedikit saja bisa berdampak besar pada kondisi keuangan kita. Semua tentu sudah mengetahui bahwa jalan uang mengalir seperti air, yang jika tidak ada pembatasnya akan mengalir ke mana-mana tanpa tujuan.
Seperti halnya mengatur air agar bermanfaat tanpa terbuang percuma, mengatur uang juga ada caranya agar bermanfaat secara maksimum.
Banyak belajar tentang pengelolaan keuangan memang perlu, namun mengaplikasikannya jauh lebih penting. Menunda atau menunggu dulu sampai uang krisis baru memulai mengelola keuangan adalah langkah yang kurang tepat. Lakukan sesegera mungkin mengelola keuangan merupakan langkah smart. Karena orang-orang yang menyimpan atau berinvestasi sedikit lebih awal, dan sering, cenderung lebih baik daripada orang-orang yang menunggu sampai nanti.
Dengan mengembangkan kebiasaan mengelola keuangan, Anda akan lebih siap untuk memenuhi perubahan kehidupan dan menangani keadaan darurat yang mungkin datang. Segeralah mulai lakukan pengelolaan. Take Action sekarang juga! Jangan menunda pengelolaan keuangan hingga Anda tua. Mulailah dengan apa yang Anda punya, jangan menganggap pengelolaan keuangan hanya untuk orang kaya saja!
Langkah awal adalah penentuan posisi saat ini dalam pengelolaan keuangan, yaitu dengan membuat neraca keuangan keluarga terlebih dahulu. Neraca merupakan gambaran jumlah harta dan utang keluarga kita. Cara untuk melihat kekayaan bersih yang kita miliki adalah dengan mengurangi Harta dengan Utang. Dengan neraca keuangan ini, kita tahu posisi keuangan kita saat ini. Hal ini berguna sebagai dasar atau pijakan dalam menentukan langkah pengelolaan keuangan selanjutnya. Atas dasar neraca keuangan ini, kita bisa menentukan langkah selanjutnya untuk dapat menambah pendapatan agar kekayaan bertambah.
Ada sebuah contoh, untuk menghitung kekayaan bersih dari sesuatu yang dibeli secara kredit. Misalnya, Z mempunyai Rumah yang nilainya sekitar Rp 200 juta, Rumah ini dibeli secara kredit dengan sisa angsuran Rp 8 juta, sebanyak 10 kali.
Jadi kekayaan Z yang sebenarnya dari Aset Rumahnya adalah:
Total Aset: Rp 200 juta
Total Utang (8 juta x 10): Rp 80 juta
Total Kekayaan sebenarnya: Rp 120 juta
Langkah selanjutnya adalah membuat rencana keuangan. Rencana keuangan ini bisa dilakukan dengan membuat anggaran pribadi/keluarga. Anggaran (cash flow) pribadi/keluarga berupa pendapatan dan pengeluaran. Pendapatan mencatat jumlah uang yang diterima setiap bulan, baik penerimaan rutin maupun penerimaan nonrutin. Sedangkan, pengeluaran merupakan rincian semua yang dikeluarkan selama satu bulan, baik penerimaan rutin/nonrutin. Dengan adanya anggaran ini maka akan mempermudah dan membantu Anda dalam mengontrol keuangan. Hal ini dilakukan agar pengeluaragn kita bisa terkendali. Anda mungkin masih ingat prinsip dasar dari keuangan, bahwa “Pendapatan harus lebih besar daripada pengeluaran”.
Sumber: Cara Gampang Mengelola Keuangan Pribadi dan Keluarga, Penulis: Indrasto Budisantoso & Gunanto, Hal: 15-20.