Kapan Rencana Kerja Disusun?
Rencana kerja, bagaimanapun bentuknya, haruslah dimiliki oleh setiap organisasi/lembaga yang menjalankan manajemen dengan baik. Barangkali yang membedakan antara rencana kerja yang satu dengan yang lain adalah proses penyusunannya serta sasaran yang hendak dicapainya. Kalau kita, mendengar istilah perencanaan dari atas dan perencanaan dari bawah, maka pikiran kita lebih tertuju pada proses penyusunannya dari pada sasarannya. Dari rencana kerja juga dapat dilihat, kemana arah orientasinya. Ada yang lebih berorientasi pada hasil yang ingin dicapai ada pula yang berorientasi pada proses. Bahkan ada pula yang berorientasi pada kedua-duanya. Dua hal tersebut di atas dapat dijadikan salah satu tolok ukur untuk mengetahui apakah suatu rencana kerja mempunyai nafas pengembangan masyarakat atau tidak.
Keterlibatan yang langsung maupun tidak langsung dari semua staf dalam organisasi, sangat diperlukan dalam penyusunan rencana kerja. Hal ini diperlukan untuk memperkaya aspirasi dan memperluas wawasan dalam proses penyusunan rencana kerja. Karena, saat penyusunan rencana kerja dapat merupakan titik kritis dalam perjalanan organisasi. Kalau salah dalam menentukan strategi dan mengambil langkah, akan membahayakan organisasi. Sebaliknya, kalau tepat dalam mengantisipasi apa yang akan terjadi, sehingga rencana kerja lebih terarah, akan mengkatrol organisasi dalam posisi yang lebih baik.
Perencanaan juga harus melibatkan unsur kelompok sasaran baik langsung maupun tidak langsung. Hal ini sesuai dengan prinsip perencanaan dari bawah.
Waktu penyusunan rencana kerja
- Rencana kerja, sebagai salah satu unsur manajemen, hendaknya dilakukan secara teratur, minimal satu tahun sekali.
- Pada saat akan menyusun rencana kerja, sebelumnya dapat dilakukan evaluasi pelaksanaan rencana kerja untuk tahun yang sudah lewat.
- Dalam pertengahan tahun perencanaan, hendaknya dilakukan peninjauan (review) terhadap pelaksanaan rencana kerja selama setengah tahun pertama, sambil memperbaiki kebijakan, strategi ataupun langkah yang dirasa perlu untuk diperbaiki.
Disarikan dari buku: Pengembangan Masyarakat untuk Para Manajer.