Menyusun Informasi dalam sebuah Format yang Baku
Ketika Anda mengumpulkan informasi dari semua sumber ini, pastikan bahwa Anda melakukannya dalam format baku seperti yang diilustrasikan dalam contoh di bawah ini. Walaupun informasi yang ada sering dapat mewakili sumber fakta dan angka yang cukup besar, ekonomis dan beragam, namun informasi tersebut mempunyai beberapa kelemahan.
Kadang-kadang kesulitan dalam menggunakan informasi yang ada adalah memutuskan dari mana Anda mulai pencarian sumber yang relevan. Informasi yang ada jarang berupa bentuk yang persis seperti yang Anda perlukan, dan sering Anda harus mencarinya dari setumpuk dokumen untuk memilih mana yang Anda inginkan. juga, karena orang lain yang mengumpulkan informasi tersebut, sulit untuk menilai kebenarannya. Alchirrtya, informasi yang ada yang umurnya relatif tua, mungkin sudah kedaluwarsa dan tidak sahih lagi.
Mengembangkan Model Konseptual Awal untuk Lokasi Proyek Anda (Langkah A2). Setelah Anda mengumpulkan semua informasi yang ada, kini Anda siap untuk mulai membangun Model Konseptual Anda.
Mengidentifikasi Kondisi Target
Tugas pertama Anda adalah mengidentifikasi kondisi target Anda—situasi yang Anda ingin pengaruhi melalui proyek Anda. Kondisi target Anda harus dihubungkan dengan titik awal rangkaian proyek misi kelompok Anda. Bila Anda bekerja untuk sebuah organisasi konservasi, maka kondisi target bagi semua proyek Anda seharusnya melibatkan konservasi keanekaragaman hayati. Bila Anda bekerja untuk suatu organisasi pengembangan masyarakat, maka kondisi target proyek Anda seharusnya melibatkan peningkatan kualitas kehidupan manusia.
Beberapa organisasi mungkin mempunyai misi yang lebih luas yang berhubungan dengan konservasi dan pembangunan. Bila demikian, organisasi-organisasi ini mungkin berupaya untuk memasukkan dua atau lebih kondisi target dalam Model Konseptual mereka. Sebagai alternatif, mereka dapat mencoba mendefinisikan satu kondisi target yang kompleks yang berisi semua tujuan mereka. Namun Anda harus berhati-hati, karena bila Anda berupaya menyampaikan kondisi target yang majemuk dalam satu proyek, mungkin Anda akan menemui kesulitan untuk merencanakan kegiatan proyek yang secara simultan akan mengatasi semuanya.
Karenanya kami akan sangat menganjurkan kepada Anda untuk mencoba membatasi hasil model Anda pada satu kondisi target yang sederhana. Bila Anda terlibat dalam sebuah proyek konservasi, dengan mengeluarkan pengembangan masyarakat dari kondisi target, tidak berarti Anda mengabaikannya hal tersebut dapat dimasukkan ke dalam model tersebut sebagai satu atau lebih faktor yang mempengaruhi kondisi target Anda.
Kondisi target adalah suatu keadaan yang ingin Anda pengaruhi melalui beberapa aktivitas atau intervensi. Karena itu, kondisi target tersebut harus dijelaskan sebagai suatu situasi yang muncul secara independen dari proyek Anda. Misalnya, kondisi-kondisi target skenario kami meliputi:
- Hutan dan fauna tropis dari Cagar Biosfer Indah
- Ekosistem padang rumput dan sabana di Taman Nasional Karimara
- Keanekaragaman hayati laut di Teluk Bocoro
- Lahan basah di DAS Everson
Contoh-contoh kondisi target yang dirumuskan dengan kurang tepat:
- Melestarikan keanekaragaman hayati Cagar Biosfer Indah
- Memelihara habitat Taman Nasional Karimara
- Melindungi sumber daya laut di Teluk Bocoro
- Menjaga lahan basah di DAS Everson
Perhatikan bahwa contoh-contoh kondisi target yang dirumuskan dengan kurang tepat ini mencantumkan kata-kata tindakan seperti “melestarikan”, “memelihara”, “melindungi” dan “menjaga”. Namun, seperti yang akan kita lihat nanti, kata-kata tindakan ini akan digunakan bila sudah tiba waktunya untuk mengambil tindakan dan kondisi target telah diubah menjadi tujuan proyek. Kondisi target hanya menjelaskan situasi yang ada yang akan kita coba ubah melalui kegiatan-kegiatan proyek kita.
Disarikan dari buku: Ukuran Keberhasilan “Merancang, Mengelola, dan Memantau Proyek-Proyek Konservasi dan Pembangunan”, Penulis: Richard Margoluis dan Nick Salafsky, Hal: 40-42.