Lokalatih Finance for Non Finance Mitra PERMAMPU, Sumatera Utara, 8-9 September 2015
Novotel Soechi International Hotel, Medan-Sumatera Utara
Penabulu kali ini bertolak ke Medan-Sumatera Utara, untuk memfasilitasi Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) dalam menyelenggarakan kegiatan Lokalatih Finance For Non Finance Manager untuk anggota konsorsium Perempuan Sumatera Mampu (PERMAMPU).
Lokakarya dua hari ini ditujukan bagi para pengambil keputusan tertinggi di organisasi, karena tanpa kesadaran dan peran para pimpinan lembaga, perjalanan menguatkan unit pengelola keuangan akan menjadi beban yang sangat berat.
Kegiatan ini dilaksanakan ditanggal 8-9 September 2015 di Novotel Soechi International Hotel, Medan-Sumatera Utara. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 18 orang adalah perwakilan dari lembaga berikut:
- Flower Aceh-Aceh
- Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA)-Sumatera Utara
- Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M)-Sumatera Barat
- Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita Sumatera (PPSW)-Riau
- Aliansi Perempuan Merangin (APM)-Jambi
- WCC Cahaya Perempuan-Bengkulu
- WCC Palembang-Sumatera Selatan
- DAMAR-Lampung.
Hadir sebagai fasilitator dari Penabulu Jakarta yaitu Hadi Prayitno, salah satu tenaga ahli Penabulu yang sangat expert dalam pengelolaan keuangan dan keorganisasian.
Selama dua hari ini Hadi ditemani oleh co Fasilitator Elpina Sipayung (PESADA).
Hari pertama pelatihan, sesi awal Hadi memberikan materi Fraud dan Pilar Akuntabilitas Keuangan Organisasi Nirlaba dalam bahasan ini Hadi memberikan simulasi dengan membedah kasus dalam menentukan Preasure, Opportunity, Rationalization di lembaga masing-masing.
Sesi Kedua, Berfikir dalam Kerangka Sistem. Dalam Sesi ini peserta diajak untuk dapat memahami bagaimana cara berfikir sesuai ciri/karakteristik sebuah sistem dalam sebuah organisasi. Sesi ini Hadi mengajak peserta mencermati gambar terkait sistem dalam slide dan menelaah keanehan dalam gambar tersebut.
Sesi ketiga materi Pengendalian Internal, disini peseta diajak untuk membedah SOP masing-masing Lembaga agar mengetahui SOP tersebut sudah memadai atau belum, dilanjutkan presentasi hasil bedah kasus serta mengenali dan menaksir resiko pengelolaan keuangan dalam lembaga masing-masing setelah sebelumnya diskusi kelompok menaksir risiko usaha dagang telur dan beras dalam slide. Simulasi menaksir risiko disertai dengan analisa prosedur terkait yang masih lemah dan langkah pengendalian untuk mengantisipasi risiko yang berpotensi muncul.
Hari kedua pelatihan, sesi pertama yaitu materi Analisa Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dalam sesi ini membahas tentang konsep pencatatan berbasis kas vs berbasis akrual serta membaca dan menganalisa laporan keuangan PSAK 45 lembaga PerMampu. Sesi ini Hadi membentuk kelompok diskusi untuk mengupas tuntas laporan keuangan proyek PerMampu per Agustus 2015 agar para Direktur dan staf Program memahami isi laporan dan dapat mengambil keputusan dari laporan tersebut. Simulasi dan diskusi cukup seru dan menarik mengingat baru kali ini mereka betul-betul diminta membaca sekaligus mengerti isi laporan keuangan proyek PerMampu dan menyajikan kesimpulan atas hasil analisa laporan keuangan.
Sesi kedua, Audit Organisasi Nirlaba dalam sesi ini Hadi membahas seluk beluk audit di organisasi nirlaba, mulai dari aturan-aturan, persiapan, proses hingga jenis opini hasil audit. Peserta juga di ajak untuk membaca membaca laporan Audit, mencari tahu letak pendapat audit dan menganalisa Tanggung Jawab auditor/KAP.
Materi terakhir, Prinsip Biaya Keuangan Proyek dalam sesi ini membahas biaya dan kriteria apa saja yang diperbolehkan oleh Donor, biaya yang relevan terkait program, Biaya yang dialokasikan, standar biaya, dan standart dan syarat bukti pendukung yang dibutuhkan.