Pelatihan Aspek Kelembagaan & Penggalangan Sumberdaya bagi Mitra TFCA Kalimantan Siklus 2, Jakarta, 31 Agustus–3 September 2015
Yayasan Penabulu kembali mengadakan Pelatihan Aspek Kelembagaan & Penggalangan Sumberdaya bagi Mitra TFCA Kalimantan siklus 2, kegiatan pelatihan ini diselenggarakan selama 4 (empat hari) penuh dengan dua materi utama yaitu tentang Kelembagaan dan Penggalangan Sumberdaya.
Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah agar Mitra TFCA Kalimantan siklus 2 memahami dan mengembangkan strategi untuk penguatan kelembagaan dan penggalangan sumberdaya untuk mendukung keberlanjutan organisasi.
Kegiatan ini seharusnya dihadiri oleh 16 Mitra TFCA Kalimantan Siklus 2, tetapi yang hadir dalam kesempatan kali ini hanya terdiri dari 15 Lembaga yang berasal dari wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, berikut adalah nama-nama yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini:
- Karno Batiran & Zulhajar dari Payo-Payo
- Eko Haryono & Arief Abdurrahman Hakim dari Karst UGM
- Hairiansyah & Nugroho Basuki dari Menapak
- Basir & Haeruddin dari Forum Lingkungan Hidup Universitas Mulawarman
- Nurul Meutia & Alfeus Krispinus dari Yayasan Dian Tama
- Mia Ariyana & Darmanto dari ASSPUK
- Yessi Dionesia & Hardianus Susanto dari Sampan Kalimantan
- Siswaningtyas Tri Nugraheni dari KBCF-WARSI
- Yohanes Janting dari Lanting Borneo
- Juned & Dani Kartika dari Jala
- Simon Pandan dari BP Segah
- Asrani & Ahmad Hidayat dari Kerima Puri
- Abdul Wahid & Fitriani dari Kanopi
- Serafi Yana & L Radin dari Kompakh
- Antonius Hermanto & Yosep Unja dari Forum Das
- Emy Purnawati dari Yayasan Penabulu Kantor Berau
Dalam kegiatan kali ini pelatihan dibagi menjadi dua kelas pelatihan yaitu kelas pelatihan bagi mitra TFCA Kalimantan Siklus 2 untuk Hibah Khusus dan kelas pelatihan bagi mitra TFCA Kalimantan untuk Hibah Reguler. Pembagian kelas ini dikarenakan untuk materi penggalangan sumberdaya ada perbedaan, untuk mitra TFCA Kalimantan Hibah Khusus adalah tentang pembuatan Perencanaan Bisnis sedangkan bagi Mitra Hibah Reguler adalah Penggalangan Sumberdaya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Hari pertama pelatihan, untuk kelas Hibah Khusus materi yang diberikan selama dua hari berturut-turut adalah materi tentang kelembagaan yang disampaikan oleh Bapak Sugiharto, dalam sesi kelembagaan ini materi yang disampaikan adalah tentang Perubahan dalam Perspektif Kelembagaan, Mengenali peran dan posisi organisasi dalam konteks perubahan, Mengenal berbagai bentuk organisasi, Mengenali instrument pengembangan kapasitas organisasi, Diagnosa organisasi snapshots, Merancang skema perbaikan organisasi dan Rencana Tindak Lanjut. Sedangkan di kelas Hibah Reguler hari pertama dan kedua materi disampaikan oleh Bapak Eko Komara dan Bapak Sugeng Wibowo, dalam sesi ini titik pembahasannya adalah bagaimana memobilisasi sumberdaya dan memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai salah satu alat mobilisasi sumberdaya bagi organisasi.
Dalam sesi kelembagaan dikelas reguler selain materi tersebut diatas juga dilakukan pemetaan kebutuhan masing-masing mitra terkait dengan akan direncanakannya kegiatan pendampingan penguatan aspek kelembagaan.
Dalam sesi materi Penggalangan Sumberdaya bagi Mitra TFCA Kalimantan Hibah Reguler materi yang disampaikan adalah tentang mobilisasi sumberdaya, keberlanjutan organisasi, landscape digital Indonesia serta bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memobilisasi sumberdaya.
Dalam kelas penggalangan sumberdaya ini peserta diajak untuk memetakan sumberdaya-sumberdaya apa yang sudah dimiliki oleh organisasi masing-masing, dan bagaimana pengelolaannya, karena pengelolaan sumberdaya secara optimal juga merupakan bentuk dari mobilisasi sumberdaya. Dihari kedua lebih fokus pada pentingnya teknologi informasi bagi suatu organisasi dan bagaimana pemanfaatan teknologi informasi untuk penggalangan sumberdaya dan peningkatan citra organisasi.
Hari ketiga dan keempat di kelas Hibah Khusus materi yang disampaikan adalah bagaimana membuat perencanaan usaha, materi ini disampaikan oleh saudara Rado Puji Santoso dan Muhamad Tamsil, materi yang disampaikan adalah bagaimana membetuk pola pikir bisnis dan bagaimana menganalisasi suatu usaha, dihari terakhir kelas Hibah Khusus peserta pelatihan diminta untuk membuat rencana usaha, sedangkan di kelas Hibah Reguler materi yang disampaikan adalah tentang kelembagaan dan materi yang disampaikan sama dengan materi yang disampaikan di kelas Hibah Khusus.