Semiloka Pengenalan Dasar Pengelolaan Pengetahuan Organisasi Nirlaba, Jakarta, 3-4 Agustus 2015
Agustus, menjadi bulan awal bagi Learn! Penabulu untuk kembali aktif dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan setelah libur lebaran. Kali ini unit Learn! bersama Air Sejati Penabulu melaksanakan kegiatan Semiloka Pengenalan Dasar Pengetahuan Pengelolaan Organisasi Nirlaba. Semiloka ini ditujukan bagi para pemegang keputusan tertinggi lembaga/direktur dan para staff didalam organisasi khususnya Oganisasi Nirlaba.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 3 Agustus 2015 sampai 4 Agustus 2015, bertempat di Rumah Kemuning, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Eko Komara sebagai fasilitator dari Penabulu.
Berikut Nama Peserta Semiloka Pengenalan Dasar Pengetahuan Pengelolaan Organisasi Nirlaba:
- Rizki Estrada, Perkumpulan Inisiatif Bandung
- Aang Kusmawan, Perkumpulan Inisiatif Bandung
- Issyamsyudi Wildan Firdaus, Lembaga Ecolabel Indonesia
- Dhewi Annisa, Lembaga Ecolabel Indonesia
- Rina Eryanti, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat ELSAM
- Saiful Rahman Barito, PUSAD-Paramadina
- Siswo Mulyantono, PUSAD-Paramadina
- Ghufron, The Asian Muslim Action Network Indonesia (AMANI)
- Jefry Adhipradana, Penabulu Alliance
- Iis Yuni Lestari, Penabulu Alliance
- Kurniawaty Septiany Musdar, Penabulu Alliance
Pembukaan Semiloka Pengenalan Dasar disampaikan oleh Tino Yosepyn sebagai fasilitator dari unit Air Sejati Penabulu dengan mengajak seluruh peserta untuk membuat sebuah gambar/simbol yang mendeskipsikan diri dan lembaganya masing-masing. Setelah perkenalan para peserta kemudian dilanjutkan oleh Eko Komara sebagai narasumber. Eko memulai pelatihan dengan menanyakan kepada para peserta tentang Kenapa Organisasi Nirlaba Harus Mengelola Pengetahuan? Eko memberikan penjelasan tentang karakteristik khusus organisasi nirlaba, analisis konteks kekinian organisasi nirlaba: apa saja tantangan dan peluang organisasi, eko juga menjelaskan peran mobilisasi sumberdaya dalam organisasi dengan mekanisme perluasan sumberdaya sampai untuk keberlanjutan keorganisasian melalui 3 dimensi pengelolaan pengetahuan dalam organisasi. Dalam sesi pertama ini Eko mengajak peserta untuk membuat tantangan dan peluang serta peran mobilisasi sumberdaya yang ada di organisasi masing-masing peserta.
Sesi kedua Eko Komara menjelaskan tentang Hirarki Pengetahuan yang digambarkan dengan segitiga mulai dari pengumpulan data, data diolah menjadi informasi, informasi yang ada didalam sebuah konteks dikeluarkan menjadi pengetahuan/pemaknaan dan pengetahuan menjadi kebijaksanaan (Wisdom). Menurut Eko Komara Pengetahuan seharusnya bisa dijadikan sebagai pengatur tujuan ke arah yang lebih strategis dalam konteks. Sesi ini juga membahas tentang model SECI (Socialization-Externalization-Combination-Internalization) model ini menjelaskan bahwa pengetahuan terdari dari 2 jenis, yaitu tacit dan explicit. Model ini merupakan model perubahan dari tacit menjadi eksplisit. Eko juga membahas mengenai Pemetaan Arus dimana didalamnya ada arus informasi dan arus pengalaman. Eko menjelaskan bahwa arus pengalaman ini terjadi dengan siklus model SECI dimana pengalaman masing-masing individu akan bertemu pada arus informasi berdasaran data-data infomasi yang ada dan akan bermuara pada pengetahuan.
Sesi ketiga Eko melanjutkan dengan materi Spiralisasi dan Konversi Pengetahuan Demi Keberlanjutan Organisasi Nirlaba. Dalam sesi ini terjadi diskusi yang menarik antar peserta, Eko mengajak peserta berdikusi dengan sebuah pertanyaan apakah inovasi dan kreasi hasil pengelolaan pengetahuan organisasi yang terpikirkan oleh peserta saat ini? Kemudian Eko meminta peserta untuk membuat inovasi dan kreasi dari masing-masing lembaga.
Sesi keempat Eko memberikan penjelasan tentang Muara dari Dua Arus Pengetahuan Organisasi Nirlaba.
Hari kedua semiloka dimulai pukul 10.00 WIB dengan pembukaan singkat dari Tino Yosepyn sebagai fasilitator, kemudian Tino mempersilahkan Eko Komara untuk membawakan materi selanjutnya yaitu mengenai Bagaimana Organisasi Nirlaba Memproduksi Pengetahuan? Eko menerangkan realitas baru revolusi informasi dimana sebuah organisasi haruslah adaptif, menjadikan pengetahuan sebagai keunggulan kompetitif serta mampu melahirkan, menyerap dan mengelola pengetahuan secara cepat. Eko juga menerangkan fungsi organisasi sebagai organisasi pembelajar yang dimana hal terpenting dalam sebuah organisasi keberlanjutan adalah dimensi agen (individu) yang nantinya akan menyambungkan pada konteks (organisasi).
Di sesi kedua Eko Komara kembali menerangkan Hirarki Pengetahuan dan Model SECI kemudian mengajak para peserta untuk membuat rencana organisasi dalam mengelola pengetahuan dari model SECI dari tipe pengetahuan Tacit menjadi Explicit, dan Explicit mejadi Tacit yang diambil dari pengalaman organisasinya masing-masing. Dari hasil masing-masing lembaga kemudian dipresentasikan dan dilakukan diskusi antar lembaga untuk masukkan tiap-tiap lembaga.
Sesi Ketiga Eko Komara menjelaskan mengenai Siklus Dasar Pengelolaan Pengetahuan, dan kembali mengajak peserta untuk membuat sebuah rencana organisasi dari siklus dasar pengelolaan pengetahuan tersebut.
Sebelum acara Semiloka Pengenalan Dasar Pengelolaan Pengetahuan Organisasi Nirlaba ditutup, Tino Yosepyn sebagai fasilitator mengajak peserta untuk menuliskan kegiatan apa yang paling diingat dan berkesan selama pelatihan pada sebuah kertas metaplan, yang kemudian dibacakan oleh masing-masing peserta. Dan dilanjutkan dengan foto bersama peserta, panitia dan narasumber.