Peranan LSM
Mengembangkan KSM, yang penulis pandang sebagai entry point strategis untuk mempengaruhi dinamika perdesaan, bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Meski demikian, fakta yang menunjukkan semakin berkembangnya peranan LSM dalam masyarakat Indonesia dewasa ini, khususnya di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan, mencerminkan adanya proses yang semakin mantap dalam pengembangan KSM. Di tingkat suprastruktur juga telah terdapat kecendrugan untuk memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat miskin untuk berperan aktif dalam pembangunan. Juga, pembicaraan mengenai pendekatan partisipatif dalam pembangunan tidak lagi dimonopoli oleh kalangan LSM, melainkan juga telah berkembang di kalangan perumus kebijakan. Pengalaman pahit Indonesia akibat merosotnya harga minyak di pasaran internasional atau krisis ekonomi saat ini telah menjadi momentum bagi upaya pengembangan berbagai potensi di dalam negeri, terutama potensi di perdesaan.
Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh LSM untuk membantu KSM mengembangkan kemandirian adalah dengan memberikan berbagai latihan dan pendidikan, khususnya di bidang keorganisasian dan manajemen ekonomi rumahtangga. LSM juga dapat membantu upaya pemupukan modal dengan menyelenggarakan berbagai jenis usaha perkreditan yang sesuai dengan kebutuhan kelompok. LSM juga mampu mendorong penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan dan pengorganisasian sarana-saran pemasaran bagi produk-produk kelompok.
Akhirnya, melalui pendampingan secara terus-menerus, LSM membantu mengembangkan wawasan anggota kelompok melalui berbagai kegiatan. Efektivitas pendampingan LSM ini ditentukan oleh sejauh mana LSM mampu memahami permasalahan dan kebutuhan kelompok sesuai perkembangannya, serta mampu menerjemahkannya ke dalam berbagai tindakan yang bersifat mendukung perkembangan kelompok.
Disarikan dari buku: Pemberdayaan Orang Miskin, Penulis: Bambang Ismawan, Hal: 53-54.