Gambaran Umum tentang Masyarakat Sipil

Jul 24, 2018 No Comments by

Sebagaimana telah banyak di utarakan oleh para komentator tentang masyarakat sipil, sangat masuk akal melihat masyarakat menurut tiga sektor dasar negara, bisnis, dan organisasi rakyatnya sendiri. Kemampuan tertentu suatu negara dapat dilihat dari berlakunya penerapan pemaksaan yang dibenarkan menurut undang-undang; dan kemampuan sektor bisnis dapat dilihat dari berlangsungnya kegiatan tukar-menukar barang di pasar; dan kemampuan sektor masyarakat dilihat dari beberapa plihan pribadi yang merupakan benda-benda milik umum. Masyarakat bertindak di dasari nilai-nilai yang saling diterima masyarakat lainnya dan saling berbagi komitmen untuk bertindak bersama-sama dengan masyarakat lainnya.

Masyarakat sipil merupakan gambaran suatu hubungan keseimbangan yang dinamis yang terjalin antara ketiga prilaku ini. Sebagaimana dituturkan oleh Salamon dan Anheier (1999):

[Sebuah] ‘masyarakat sipil’ yang sejati bukanlah yang menggambarkan adanya hubungan saling menguasai dari salah satu atau ketiga sektor yang berada di dalamnya, melainkan lebih merupakan kesatuan dengan sekurang-kurangnya terdapat tiga sektor yang saling berbeda didalamnya pemerintah, bisnis, dan nirbala yang saling mengupayakan cara untuk dapat berkerja sama dalam menanggapi kepentingan publik.Oleh karena itu harap dipahami bahwa istilah ‘masyarakat sipil’ tidak mengacu pada suatu sektor tertentu saja, tetapi lebih pada hubungan yang terjalin antarsektor, di mana terjalin suatu bentuk kerja sama dan saling mendukung yang sangat baik.

Sektor masyarakat dapat berfungsi selama anggota masyarakatnya mampu mengorganisir diri mereka sendiri untuk bertindak demi kepentingan umum. Organisasi-organisasi formal tersebut akan lebih kuat apabila mereka menyelesaikan masalah sosial bersama-sama dengan pemerintah dan pelaku bisnis dan organisasi masyarakat sipil yang paling efektif adalah organisasi yang diperkuat oleh keanggotaan beraneka ragam yang memilih bergabung untuk mendukung operasional organisasinya melalui cara yang berbeda-beda, yaitu sebagai anggota masyarakat yang berkerja di dalam pemerintahan, anggota masyarakat yang berkerja di dalam perdagangan, dan anggota masyarakat yang bertindak didasari nilai-nilai yang telah disepakati bersama dan saling berbagi komitmen untuk bertindak bersama-sama dengan anggota masyarakat lain.

Panduan ini menawarkan dua hal yang dapat dilakukan untuk mengubah cara berfikir organisasi masyarakat sipil mengenai batas kemampuan serta potensi organisasi tersebut; dan untuk menyediakan perangkat yang dapat digunakan oleh organisasi masyarakat sipil dalam upayanya mendapatkan bukan hanya (sebagaian besar) sumber daya domestik. Panduan ini juga menaruh perhatian pada sumber daya asing yang mampu menumbuhkan rasa percaya diri. Konsep dalam Panduan ini dapat dilihat sebagai suatu tantangan terhadap sistem pemikiran ortodoks yang menciptankan ketergantungan yang kian besar terhadap sumber daya asing, yang tidak mengindahkan adanya kepentingan untuk mendapatkan sumber daya masyarakat setempat, serta menghambat perkembangan sumber daya masyarakat pribumi.

Panduan ini didasari atas dasar pemikiran sebagai berikut:

  • Pola pendukung untuk organisasi-organisasi masyarakat sipil di Wilayah Selatan yang sudah ada, yang sebagian besar didasarkan pada pola pendanaan pihak asing, yang dinilai tidak dapat berkelanjutan.
  • Keanekaragaman sumber daya domestik yang dinilai cukup pontesial sesungguhnya telah dimiliki oleh organisasi-organisasi masyarakat sipil di Wilayah Selatan, namun mengusahakan, atau mempeloporinya.
  • Adanya dukungan local atau domestik, dalam bentuk pendanaan lokal, pada dasarnya penting bagi keberlangsungan organisasi-organisasi masyarkat sipil di Wilayah Selatan serta program-progam mereka untuk jangka panjang.

Atas alasan-alasan inilah maka penting bagi organisasi-organisasi masyarakat sipil di Wilayah Selatan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai beragam strategi guna mendapatkan sumber daya yang sesungguhnya telah tersedia bagi mereka.

Panduan ini akan memperkenalkan Anda 12 macam metode penggalangan sumber daya yang masing-masing memiliki prinsip-prinsip dasar tersendiri, dan setiap metode itu berbeda dalam hal kelebihan dan kekurangannya. Penggunaan cara-cara ini tidak saja akan mengganti asal mula sumber dana Anda tetapi dapat juga mengubah cara Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Anda beroperasi serta sikap penilaian atas organisasinya sendiri. Pengaruh kelebihan dan kekurangan metode-metode tersebut dapat berbeda-beda terhadap organisasi Anda.

Disarikan dari buku: Menuju Kemandirian Keuangan, Penulis: Richard Holloway, Hal: 3-5.

Mobilisasi Sumberdaya, Penggalangan

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Gambaran Umum tentang Masyarakat Sipil”

Leave a Reply